3-Dad?

117 15 2
                                    

Jin duduk di meja kerjanya. Ingatannya berputar ke masa lalu. Di mana masa masa indah terjadi. Masa masa bersama cinta pertamanya. Sekaligus masa di mana ia harus kehilangannya. Jin berdiri dan menarik laci kecil. Di laci tersebut terdapat kotak berukuran sedang. Ia mengambil nya dan duduk kembali di kursi. Jin melepaskan gelang kunci di tangannya. Ia memasukkan kunci tersebut ke dalam lubang kunci. Di putar- nya kunci tersebut. Kotak tersebut terbuka.

Jin menatap sendu isi kotak tersebut. Jin mengambil sebuah photo bersama seorang gadis. Mereka berdua tampak gembira di photo tersebut. Jin mengelus photo si wanita dengan ibu jarinya.

"Kenapa kau kembali? Kim Sowon." ujar Jin sendu.

----


Jungkook keluar kantor dengan terburu buru. Ia rasa kali ini ia harus pergi ke sekolah Seokjin. Jungkook merasa telah gagal menjadi ayah. Ia masuk ke dalam mobil dan menjalankannya.

Jungkook harap mereka masih ada di sekolah. Ia juga ingin berfoto dengan istri dan anaknya. Semenjak tiga tahun Seokjin di sekolah. Jungkook tidak pernah hadir dalam acara acara sekolah. Ia juga jarang mengantar anaknya. Jungkook memukul setir kesal.

"Aku ayah yang payah." ucap Jungkook.

Ia sudah sampai di sekolah. Jungkook memarkirkan mobilnya. Ia keluar dari mobil. Namun, yang ia lihat sekolah hampir kosong. Sial, ia terlambat.

Eunha berjalan akan pulang. Ia rasa, ia terlalu lama mengobrol dengan kepala sekolah. Yah, kepala sekolahnya teman suaminya dan yang kebetulan lagi ternyata temannya menjadi istri kepala sekolah tersebut. Eunha senang bisa menghabiskan waktunya di sini.

Jungkook yang melihat Eunha segera menghampiri nya.

"Nona, apakah semua nya sudah pulang?" tanya Jungkook. Eunha tampak berpikir.

"Ku rasa sudah. Memangnya anda mencari siapa?" tanya Eunha.

"Saya mencari Jeon Seokjin dan Sojung." ucapan Jungkook mampu membuat Eunha sedikit kaget.

"Anda adiknya Sojung eonni?" tanya Eunha. Pasalnya Jungkook terlihat muda dan sedikit lebih pendek dari Sojung.

Jungkook tentu saja sedikit tersinggung"Aku suaminya."

Eunha kaget kembali dan membungkuk meminta maaf. Jungkook memaafkan Eunha.

"Sojung eonni dan Seokjin sudah pulang dari tadi. Sepertinya anda harus memperhatikan Seokjin. Dia terlihat sangat sedih, apalagi ketika melihat temannya berfoto dengan ayahnya." jelas Eunha. Jungkook sadar itu, ia memang kurang memperhatikan Seokjin. Weekend juga paling Jungkook tertidur dan bermalas malasan. Jarang sekali bermain dengan Seokjin.

"Terimakasih atas nasihatnya. Mau pulang bersama ku? Hampir malam, di sini pasti banyak orang jahat." Eunha memikirkan ajakan Jungkook matang matang. Ia melirik ke luar gerbang, nampak beberapa anak muda dengan dandanan tidak jelas melewati gedung sekolah. Eunha bergidik ngeri dan mengiyakan ajakan Jungkook.

Mereka akhirnya pulang bersama. Di sepanjang perjalanan mereka hanya berdiam diri. Tidak ada yang membuka suara. Hanya suara mesin mobil yang terdengar.

"Rumah mu di mana?" tanya Jungkook memecah keheningan.

"Nanti di persimpangan belok ke kanan. Sebentar lagi juga sampai." ucap Eunha.

Jungkook mengangguk. Ia membelokan mobilnya. Eunha menyuruh Jungkook berhenti. Pas sekali , berhenti di depan pagar rumah Eunha. Eunha turun dari mobil. Ia berterima kasih pada Jungkook karna sudah mengantarnya.

Di balik tirai jendela rumah, Jin mengintip mereka. Hatinya merasa panas menyaksikan hal itu. Ia mengepalkan tangannya erat. Jin menutup kembali tirai jendela dengan kasar dan duduk di sofa. Ia bersikap seolah olah tidak ada yang terjadi.

Eunha masuk ke dalam. Ia terkesiap kaget melihat Jin sedang duduk di sofa. Ia berharap Jin tidak melihatnya saat turun dari mobil Jungkook. Eunha menerka nerka dari wajah Jin. Sepertinya ia tidak tau.

"Chagiya aku pulang!" ucap Eunha memberi senyuman. Tapi, Jin malah membalas senyuman manis Eunha dengan senyum sinis.

"Jangan tersenyum, kau pikir aku tidak tau? Kau pulang bersama seorang laki laki kan?" sarkas Jin dengan nada marah nya yang khas. Eunha terlonjak kaget.

"Kau tidak tau apa apa Jin, aku hanya..." ucapan Eunha terpotong

"Apa? Selingkuh hah?" nada bicara Jin meninggi.

"Maksudmu apa? Aku tidak pernah selingkuh." bantah Eunha. Ia tidak bisa menahan amarah nya lagi. Ia muak dengan tuduhan suaminya yang berlebihan.

"Kau bohong." ucap Jin.

"Bisakah kau mengerti aku? Aku waktu itu..."

"Bisakah kau juga mengerti tentang diriku!" ucap Jin menyela ucapan Eunha.

"Kau ini kenapa? Pria itu baik mau mengantarkan ku pulang. Karna di sana banyak orang jahat berkeliaran. Sudahlah tidak ada gunanya menjelaskan padamu. Di matamu aku selalu salah." Setelah mengatakan itu Eunha berjalan cepat ke kamar. Air matanya mengalir dengan deras.

Ia membanting tubuhnya ke kasur. Eunha memeluk guling di sampingnya. Ia menyembunyikan wajahnya di sana dan menangis sebebasnya.

***
Maaf banget jarang update. Sekali nya update malah pendek. Aku lagi sibuk banget, jadi gak sempat buka Wattpad.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Just A Sad Song| Eunkook & SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang