Bab 1

7.3K 152 8
                                    

Bab 1

Suara alunan piano terdengar menggema di ruang makan keluarga Vincenzo,beberapa menit kemudian suara piano itu digantikan dengan suara biola.Lalu terdengar kembali suara piano.Beberapa menit kemudian suara itu berganti lagi.Seorang remaja belia sedang asik mencoret-coret sebuah kertas dengan pensilnya.Terkadang berfikir lalu memainkan kembali salah satu alat musik yang ada dihadapannya.

Sang ibu yang sedang asik memasak didapur hanya memandanginya dengan penuh senyuman.Sesekali tertawa melihat putrinya kecilnya yang sudah tumbuh menjadi remaja kesal karena hasil yang dibuatnya tidak sempurna dan terkadang salah.Ann sudah tumbuh menjadi gadis belia,karir musik nya sudah di akui di negara ini bahkan beberapa negara lainnya.Itu yang membuat putri kecilnya yang sejak pagi tadi berkutat dengan piano dan biolanya.Dia dipercaya menjadi Arranger yang menjadi bintang tamu pada pagelaran kompetisi Paduan Suara yang diadakan untuk anak-anak dan remaja beberapa negara yang diadakan oleh UNICEF.

"Ahh.....Mommy.......Aku menyerah........"teriak Arianna ditemani suara aneh dari pianonya.Hm...kali ini pianonya menjadi sasaran amarahnya ternyata.

Nadien yang sedang memasak didapur pun menghentikan kegiatannya,dengan tersenyum dia menghampiri putri cantiknya.

"Ada apa sayang.....??"Nadien menghampiri Ann yang sedang tertunduk lesu diatas pianonya.Biolanya pun sudah tergeletak dilantai.Pelan-pelan diusap nya rambut lembut putri cantiknya.

Dirasakan nya bahu putri nya bergetar,ohh....putrinya benar-benar putus asa sepertinya.

"Oh.....My princess.....Don't cry dear......"Nadien menarik putrinya kepelukannya.Kini Ann sudah terisak-isak dibahu mommy nya.Putrinya yang kini berusia tujuh belas tahun memang selalu mengandalkan mommy nya.Nadien selalu menjadi teman,kakak sekaligus ibu bagi putrinya yang sedang menginjak masa-masa transisi ini.Beruntung disaat anak-anak lain menjauh dari orang tuanya saat usia remaja,putra putri nya selalu percaya pada mom dan dad nya untuk menjadi teman mereka.Ann memang tidak mempunyai banyak teman,dia hanya ,memiliki seorang sahabat yang bernama Heidi.Itu terjadi karena Ann sangat fokus pada sekolah dan karirnya.Terbukti di usianya ditujuh belas tahun ini dia sudah menjadi seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Indonesia.

"Mommy....I'm give up mom...Aku tidak bisa menyelesaikan aransment lagu ini..."ucap Ann disela isakannya.

Nadien memeluk Ann lebih erat dipancarkannya segala kasih sayang dan ketenangan pada putrinya."Jangan menyerah sayang...Jika mereka sudah mempercayakan semua ini padamu mereka yakin kamu memang sanggup sayang...."ujar Nadien lembut.

Ann diam terisak-isak tak lama kemudian dia mengangguk pelan."Nah....Itu baru anak pintar.....".tambah Nadien seraya memeluk Ann lebih erat.

"Dear......."ujar Nadien pelan.

"Hm.....Kenapa Mom....??"ucap Ann seraya mendongakkan kepalanya.

"Mengapa tidak meminta bantuan temanmu saja sayang...Siapa tahu dia bisa membantu...Siapa namanya Ann.....Yang berasal dari Dublin itu....??"goda Nadien.

"Ah mommy....."Ann melepaskan pelukannya.Bibirnya mengerucut dan mata nya menyipit menatap Nadien tajam.

"Ya....Siapa tahu saja dia bisa membantumu sayang....."goda Nadien kembali.

"Sudah mommy jangan bicara tentang Andrew... Ih....Mengucapkan namanya saja aku sudah kesal....."

Nadien tertawa kecil."Oh.....Jadi namanya Andrew.......".

"Mommy..........!!"teriak Ann.Wajah mungilnya kini merona karena godaan mommynya.Ternyata putri kecil Nadien sedang jatuh cinta.

"Oke.....Oke.....Mom hanya tidak ingin kamu terlalu stress sayang....".

ARLENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang