"Apa yang kau lakukan Andrew......!!!"ucap Arianna penuh kebencian.Nafas nya naik turun,dada nya sangat sesak.Secepat kilat Ann mengangkat tangannya kembali.Namun Andrew mampu menggenggam tangan itu sebelum menyentuh pipinya kembali.Pandangannya masih sendu,tidak ada perasaan marah,menjengkelkan maupun mempermainkan dimata Ann.
"Lepas Andrew......!!"pekik Arianna sekali lagi.Andrew tidak bergeming,lagi.Hanya tatapan sendu yang membuat Ann salah tingkah.Perlahan amarahnya menghilang karena tidak ada respon dari Andrew.Ann menatap Andrew pekat.Menelusuri wajah yang selalu membuat nya gusar.Tampan dengan wajah tegas penuh karismatik dan misterius.Meskipun menurut informasi Andrew masih berusia dua puluh satu tahun.
Andrew mengusap ujung bibir Arianna yang baru saja ia rasakan beberapa saat lalu.Manis dan rasanya mampu membayar semua pertanyaan dalam hatinya.Mampu membayar semua perasaan sakit yang ia rasakan karena tidak sengaja menyentuh benda kepunyaan keluarga Vincenzo,sebuah biola berwarna coklat muda.
Perlahan Andrew mengenggam tangan Arianna,Ann terkesiap namun segera tersadar saat Andrew menghelanya.Langkah nya terseok-seok mengikuti langkah besar Andrew meskipun Andrew berjalan pelan.
"Sudah ku bilang lepas Andrew.....!!"Ann menghentakan tangannya.Namun apa daya,ia tidak mampu melawan kekuatan Andrew. Mereka pun berhenti di loby.Tidak berapa lama sebuah mobil Jeep berhenti di depan mereka.Petugas vallet keluar dari mobil itu.Andrew kembali menarik Ann untuk masuk kedalam mobil.Ann mencoba berontak namun lagi-lagi ia tidak kuasa.Ia ingin berteriak namun tidak kuasa karena harus meringis menahan sakit ditangannya.
"Sebutkan alamat mu....!!"ucap Andrew setelah duduk di kursi kemudi.
™®™
Arianna POV
"Sebutkan alamat mu....!!".Apa yang dia katakan tadi.Kalian mendengarnya tidak,bisa katakan padaku apa yang dia katakan.Ya ampun,orang ini benar-benar.Aku mendelik kesal kearah nya.Memperhatikan dengan seksama wajah yang selalu membuatku kesal,dan kini bercampur malu.Teringat kembali perlakuannya yang membuatku heran.Ya Tuhan...Pria ini telah mengambil paksa ciuman pertamaku.
"Dimana alamat mu Arianna....."ucap nya dengan nada sedikit lembut.Aku menghembuskan nafas lelah.Lelah karena sikap orang disebelahku ini.Dengan malas akhirnya aku katakan dimana alamatku.Terlihat dia memencet layar yang kuketahui adalah GPS.
Aku kembali gusar,bingung dengan suasana yang aneh ini.Dengan berani kulirik dia kembali.Kalau memang dia hanya ingin mengantarku pulang.Mengapa harus sekasar ini dan mengapa ia harus menciumku terlebih dahulu.Tunggu,tunggu....mengantarku...Apa tidak salah,lalu bagaimana kalau Daddy mencariku..
"Apa yang kau pikirkan hem.....??"Andrew berucap santai,aku mengerjapkan mata saat sadar aku sedang memperhatikan.
"Ti...Tidak....."gagap ku tertahan.Ya tuhan,mengapa tiba-tiba aku menjadi seperti ini.Terlintas kembali saat Andrew menyapu lembut bibirku,dan kurasakan wajahku menghangat.Bisa dipastikan wajahku merona saat ini.Oh Tuhan,tolonglah hambamu ini.Mengapa difikiranku yang ada hanya ciuman itu.
"Ehem...."aku berdehem gugup.Putar otak-putar otak."Daddy...Ya Daddy ku bilang akan menjemputku tadi..Bagaimana kalau beliau mencariku..."ucapku polos pada Andrew.Hei,jangan bilang aku melemah,jujur saja aku memang sangat gugup saat ini.Tapi ingat aku tidak melemah.
"Tunggu apalagi,segera hubungi daddy mu kalau begitu.."ucap nya santai.Yang membuatku sedikit menganga karena kebodohanku.Tanpa ku sadari aku mengangguk pelan,kucari ponselku lalu segera menghubungi Daddy tampanku.Tak perlu menunggu lama,Daddy mengangkat panggilanku.
"Ya Ann ada apa sayang..??"ucap daddy dengan nada santai diseberang sana,bisa kupastikan daddy tidak ingat untuk menjemputku.
"Daddy ada dimana..??.Mengapa tidak menjemput Ann,Dad....??"ucapku setenang mungkin.Oh..Daddy andai saja kau menjemputku segera.Bisa dipastikan bibir putri mu tersayang ini masih utuh dan suci.
"Jemput....??"ucap Daddy dengan nada penuh tanya yang membuatku ingin menggigit ponsel kesayanganku."Ya Tuhan....Maaf sayang...Daddy lupa memberitahumu kalau Daddy tiba-tiba ada rapat penting..."jelasnya.
Pada akhirnya aku hanya menghela nafas."Kamu dimana sekarang..Daddy kirim supir ya...Daddy masih ada urusan sekarang..Mungkin Daddy pulang tengah malam..."ucap Daddy tampanku penuh sesal.
Kembali aku menghela nafas,"Tidak usah Dad..Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah..Ada temanku yang mengantar..."jelasku dengan nada setenang mungkin karena tiba-tiba Andrew melirikku.Jantungku kembali berdegup kencang.
"Dengan teman....??.Dengan siapa Ann...??".Aduh Daddy mengapa tiba-tiba banyak tanya seperti ini.
"Teman Anna pokoknya Dad...Nanti Ann jelaskan dirumah...Oke...."ucapku cepat karena tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan Daddy yang pasti akan seperti polisi yang mengintrogasi maling.Hikss....Hikss....Daddy,aku yang sudah kemalingan.
"Oke Ann....Daddy tunggu penjelasanmu besok pagi...Langsung pulang,Oke.....!!!"ucap tegas Daddy ku.Bisa dipastikan uap-uap panas sudah keluar dari hidungnya.
"Ay...Ay...Sir....Bye Daddy......".Aku segera menutup panggilanku.Sedikit tersenyum aku memasukan ponsel ke dalam tas ku.
Aku bisa merasakan Andrew kembali melirik ku dan kemudian terdengar suara kekehannya yang ditelingaku terdengar seperti orang terjepit pintu.Itu pasti karena dia tidak pernah tertawa.Dan jantungku kembali berdegup dengan kencang.Oh jantung...Ada apa dengan dikau,nak.....??.
Dengan berani aku menoleh kearahnya dan memberikan tatapan tajam penuh ancaman.Ahh....Diam kan sekarang.Itu lebih baik,dan akhirnya sepanjang perjalanan kami hanya terdiam.
™®™
Haiii......Haiii.......
Chapter ini sedikit bangettzz yachh.....Muup....Muup.....#sungkemAtu-Atu
Ga ada alasan sih sebenernya..Cumaa aku ga mau kelamaan ninggalin cerita ini.Jadi walaupun sedikit aku akan coba update rutin.
Kangen ga sama aku...,,??,,GAK....!!!
Aku lho kangen sm kalian....hehe
Plizzzzz......Ga usah banyak" deh vote nya aku tau udah kelamaan ninggalin cerita ini pasti udah pada di apus dari reading list...Plizzzz.....50 vote ajah....#tingtingting
Makasih buanyak yach....
LoveUaLL
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLENE
Romantizm18+ Cinta... Sampai hari ini aku tidak dapat mengartikannya. Jatuh cinta. Jatuh dengan rasa yang membahagiakan namun bisa juga menyakitkan. Cinta?? Adakah yang dapat mengartikannya untukku? Dalam arti yang sebenarnya. Sebenarnya?? Sebenarnya, dari s...