Motto anak teknik bukan harta, tahta, wanita. Tapi, harta, tahta, dan bola.
Jelas aja saat Hyunjin disleding dengan tidak elitnya, cowok itu langsung bangkit dan marah-marah sambil berjalan cepat menghampiri oknum yang udah bikin dia jatuh.
"Woy bego, kalo mau main fisik nggak usah disini lah! Di luar lapangan juga gue ladenin."
Gue yang menonton dari jauh hanya bisa menyipitkan mata sambil memasang wajah datar. Makanan sehari-hari ini sih kalo liat Hyunjin marah-marah di lapangan sambil mendorong bahu salah satu lawannya yang ternyata agak letoy. Langsung jatuh gitu.
"Udah-udah, dia nggak sengaja." Di ujung sana Sunwoo mencoba melerai Hyunjin dan sang lawan itu. Tapi bukan Hyunjin namanya kalau dia langsung nurut-nurut aja.
"Gue keluar," teriaknya sambil membuka rompi jaring adidas berwarna oranye yang dipakai anak jurusannya.
Futsal malam itu bener-bener hectic dan akhirnya pertandingan berjalan tanpa Hyunjin.
Sebenernya gue udah tau mengenai strategi lawan Hyunjin yang notabenenya adalah berisi anak-anak jurusan gue.
"Lo mau kalahin anak arsi di olim? Gampang elah."
"Main kasar aja."
"Iyalah, anak arsi kan temperamen semua."
"Bikin emosi aja, biasanya langsung ilang fokus sih."
Ya, tapi masa gue kasih tau ke Hyunjin sih. Bingung jadi gue harus berpihak ke jurusan gue atau ke pacar gue. Tapi akhirnya gue memutuskan untuk nggak bicara apa-apa karena gue yakin seratus persen Hyunjin nggak akan percaya apa yang gue katakan.
Selang sepuluh menit setelah Hyunjin keluar dari lapangan, gue pun memutuskan untuk keluar dan turun dari tempat duduk.
Baru aja gue sampe parkiran hanya untuk ngecek keberadaan dia, ponsel gue bergetar. Kali ini ada pesan masuk dari Hyunjin.
Hyunjin:
Pulang sendiri ajaYaudah.
♨
a.n:
Memutuskan untuk republish ini dalam bertahap meski nggak yakin juga apa akan update atau engga ((karena banyak poin yang nggak relevan juga)) tapi yaudah lah ya HEHEHE!!! ((Diupload secara berkala))
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Anak Teknik | Hyunjin [ON-HOLD]
Fanfiction"I don't do romance," he said. ©PRESENSI, 2018