Awal Mula

967 94 2
                                    

Lumutan dah ni cerita gak gue update
Maafin ya karena gue bener-bener buntu ide huhu:(
Jangan lupa vote yaa💋

"Be mine please?"

Sepasang insan dengan seragam putih abu berdiri di bawah mendungnya awan sore itu. Keduanya sama-sama gelisah, masih bergelut dengan fikiran yang seolah tak menjumpai titik temu.

"Kita udah temenan selama hampir 3 tahun ini kan? Lo tau betapa beruntungnya gue punya lo yang mau nerima cewek introvert kaya gue."
Gadis berkulit pucat dengan rambut pendek sebahu menatap sendu lelaki yang tengah menatapnya sedari tadi.

"Gue tau itu arla. Tapi perasaan gue sekarang bukan sekedar ingin melindungi, melainkan ingin memiliki.
Gue ingin memiliki lo. Mungkin awalnya gue pengen lo ngerasa gak sendirian lagi, gue gak mau lo merasa dibedakan." Ucap lelaki dengan nametag Seungwoo Arya Firdaus.

"Tapi sekarang gue laki-laki dewasa, gue bisa jatuh cinta. Gue jatuh cinta sama lo jauh sebelum kita kenal." Sambungnya.

"G-gue..gue gak bisa. Maaf."

"Kenapa? Karena guanlin kan?" Tanyanya to the point.

Tes

Tes

Tes

Arla tahu mungkin sampai dunia berakhir pun lelaki itu tak akan pernah menoleh padanya. Sesering apapun ia mencoba untuk selalu menjadi yang terbaik dihadapan guanlin, tak berpengaruh apapun pada hatinya.

Tapi kenapa rasanya sakit.

Walaupun fikiran dan logika menyuruhnya untuk berhenti, tapi tidak dengan hati dan perasaannya yang terus-menerus ingin mencintai.

Seungwoo mengusap wajahnya kasar.
"Mau sampe kapan lo mau jadi cewek tolol dan mengharapkan guanlin yang cuma manfaatin lo? Buka mata lo, jangan buta!"

"G-gue tau..hiks..tapi.."

Seungwoo mengerti betapa lelahnya hati arla saat ini. Maka dari itu ia ingin bisa sedikit demi sedikit menggantikan rasa lelah itu dan mungkin bonusnya adalah bisa masuk ke dalam hatinya.

Tapi sudah terlihat bukan betapa sulit menembus pertahanan seorang Arla shabila?

Dinding yang harus ia tembus terlalu tinggi.

Seungwoo menarik bahu arla dan membawanya ke dalam dekapannya.
Membiarkan sejenak gadisnya untuk menangis dan menghilangkan bebannya.

Jika saja seungwoo bisa, mungkin ia sudah menghajar guanlin sampai babak belur.
Sayangnya, perasaan arla jauh lebih penting dibandingkan apapun yang ia inginkan.

Tembok sekolah yang dingin sore ini menjadi saksi dimana cinta seorang Seungwoo bertepuk sebelah tangan.

----

"STOOOOP...hhh.."

Tidur Jonghyun harus terganggu dengan suara adik perempuannya yang teriak tiba-tiba. Tanpa pikir panjang Jonghyun lari ke kamar arla dia enggak mau ada apa-apa.

Di dalam kamar arla duduk sambil meluk lututnya.
"La..kenapa hei?"

"Bang..aku takut." Ucapnya lirih kemudian meluk Jonghyun sambil mencengkram bajunya erat.

Jonghyun deg degan selama ini dia gak pernah skinship sama Arla lebih dari pada pegangan tangan.
Arla gatau aja sekarang Jonghyun lagi mati-matian nahan suara jantungnya.

'tahan Jong ini situasi darurat' ucap Jonghyun dalam hati.

"Lo mimpi buruk? Makanya berdoa tuh penting sebelum tidur." Jonghyun mengelus pelan pucuk kepala arla.

My Last, Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang