Bab Sebelas

19.2K 3.1K 479
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Pintu kamar Felix terbuka dari luar oleh Jennie. Sebenernya tadi dia udah ngetuk pintu berkali-kali tapi nggak dibukain jadi daripada berdiri kayak orang bego di depan kamar Felix, Jennie memutuskan buat langsung masuk aja dan begitu ada di dalam Jennie langsung disambut aroma kamar Felix yang khas—apalagi kalau bukan wangi kembang.

Jennie nggak begitu perduli, dia udah biasa sama aroma kembang, sebenernya nggak cuma di kamar Felix aja, di kamar dia juga keadaannya nggak jauh beda. Nggak tahu kenapa bisa begitu, padahal dia nggak pake pengharum ruangan yang menghasilkan aroma kembang.

Jennie pernah coba tanya ke Mamanya, tapi jawaban mamanya nggak begitu memuaskan, mamanya cuma bilang rumah ini rumah lama dan selayaknya rumah lama yang selalu menyimpan cerita, ada 'penghuni' lain yang tinggal dan menempati rumah ini bersama keluarga mereka, Mama juga minta Jennie buat nggak tanya-tanya dan ngungkit masalah ini lagi.

Dowoon—mendadak Jennie jadi inget cerita Dowoon, iya, Dowoon pernah cerita ke Jennie kalo dia pernah ngelihat cewek yang wajah sampe bajunya berlumuran darah di dalam bath tube kamar mandi lantai dua, lalu menurut pengakuannya, cewek itu tiba-tiba hilang.

Sebenernya, kejadian itu nggak cukup sampai disitu, Jennie sendiri pernah mengalami hal-hal ganjil di rumah ini, misalnya kalo malem suka ada suara anak kecil lari-lari di tangga lantai dua, piano bunyi sendiri, dan kaca jendela abangnya yang setiap pukul tiga sering diketuk dari luar. Semua hal itu beneran terjadi.

Jennie menarik napas dan menyuruh dirinya sendiri untuk nggak usah inget-inget hal yang nggak penting buat diinget. Dia melihat ke arah bingkisan persegi panjang di tangan kanannya, oke Jennie hanya perlu ngasih kado ini diam-diam lalu pergi.

Jennie jalan mengendap-endap karena Felix sendiri lagi tidur dengan posisi tengkurap di atas kasur. Dia sebenernya agak heran, Felix biasanya insomnia, nggak bisa tidur malem, dan baru tidur selepas subur, tapi bagus kalau sekarang dia udah bisa mengatasi insomnianya.

Kado itu Jennie naruh di lantai deket ranjang Felix.

Kamar Felix hening, cuma terdengar suara musik dari piringan hitam yang disetel.

Piringan hitam itu hadiah dari Oma mereka yang tinggal di Aussie.

Iya, meski Felix anak yang lahir di tahun millineum, selera musiknya gak beda jauh sama selera musik Omanya—kuno. Felix dasarnya emang gak bisa berkompromi sama musik modern dari yang rock atau yang nge beat dia ngak pernah cocok.

Gara-gara ini Jennie sampe nyebut adeknya bocah prasejarah yang kejebak di era modern.

Sejenak, Jennie menoleh ke arah boneka Gabriella yang diletakkan Felix di atas meja belajar

Stray KIDS - Kelas XI IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang