tujuan

86 4 0
                                    

Teruntuk tujuan
Untuk mu yang sedang berjalan menuju tujuan
Berjalan dengan penuh kekhawatiran
Berjalan mengamati setiap papasan
Berjalan dengan hati hati dan sangat pelan
Walau terkadang debu menyipak kelopak mata
Walau terkadang kerikil menusuk antar jari pada sela
Yang terkadang nafas mu ingin berkata
Namun hanya bisa berhembus dengan doa.
Apa kamu masih berjalan pada tujuan yang sama?
Sampai terkadang kamu inginkan tujuan itu cepat dikabulkan
Lalu kamu tidak lagi berjalan
Kamu memilih berlari untuk mempercepat tujuan
Tapi apa yang kamu rasakan?
Kamu semakin terhempas debu yang mengotorkan badan
Kamu terkena percikan sinar mentari yang menyilaukan.
Tapi dengan lebih cepat kamu akan dapatkan
Tapi dengan lebih sering kesakitan yang kamu rasakan
Kamu tidak sabar jika kamu berjalan
Tapi kamu juga tidak ingin berlari karna kesakitan
Mengapa banyak orng yang tidak punya masa depan
Karna ia sudah merencanakan namun ia hanya diam

_jangan pernah berhenti_

KATANYA INI PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang