💜 First Jealous 💜

16.3K 2.4K 536
                                    

Tolong jangan berikan komentar buruk demi kelangsungan cerita ini ❤🙏🏻


♥︎♥︎♥︎



Memasuki minggu kedua pernikahan Stevan dan Ziang Wen tak ada yang berubah, semua masih sama seperti biasa, Stevan yang galak dan tak peduli dan Ziang Wen yang polos dan sedikit cengeng.

Tapi apa benar hanya akan terus seperti itu?

Atau ada sedikit kemajuan?

Seperti pagi ini.

Lee Ziang Wen akan segera keluar dari mobil Stevan, mereka berhenti sekitar 30 meter sebelum gerbang.

"Tunggu!"

Ziang Wen menghentikan pergerakannya saat suara datar Stevan menahannya. Ia menoleh pada pemuda tampan tersebut.

"Ini ambil!"

Ziang Wen menatap heran pada Stevan, sebelum matanya menemukan sebuah kartu diangsurkan Stevan padanya, si manis menerimanya dengan perasaan bingung.

"Ini untuk apa?" Ziang Wen menatap wajah Stevan dengan tatapan polos membuat yang lebih muda terpana.

"Eomma bilang kau tidak membawa apa-apa, pakai itu untuk membeli apa saja."

"Nomor pinnya akan kukirim lewat pesan." Stevan berkata dengan nada malas.

Ziang Wen mengangguk mengerti, "Oh begitu, terima kasih." Guru muda itu tersenyum manis sebelum akhirnya keluar dan berjalan menjauhi mobil Stevan berjalan menuju gerbang sekolah mereka.

Stevan menelungkupkan kepalanya di atas kemudi, mengacak-acak rambutnya sendiri. Setelah Ziang Wen menghilang di balik gerbang, ia segera menghidupkan mesin mobilnya dan segera memasuki gerbang sekolahnya.


                                   

♥︎♥︎♥︎





Hari ini dilewati Stevan dengan rasa malas, apalagi sejak tadi sekretaris ayahnya terus menerus meneleponnya.

"Baiklah katakan aku akan datang pukul sepuluh nanti." Sahut pemuda itu dengan nada malas.

Ini jam istirahat, Han Sarang itu terus menerus menerornya. Saat ini ia dan teman-temannya sedang menikmati makan siang di kantin sekolah.

"Eyy, Lee Ssaem." Jungshin menunjuk ke arah pintu masuk.

Sosok manis itu melangkah tenang menuju lemari pendingin. Hyuno segera beranjak tanpa di komando, Stevan dan Jungshin melongo. Min Hyuno menghampiri si guru manis di sana.

"Kau ingin minum apa, Sonsaengnim?" Hyuno membukakan pintu lemari showcase tersebut.

Ziang Wen hanya tersenyum diperlakukan seperti itu, Hyuno senyum cengengesan, tubuhnya berdiri menjulang di sisi lemari pendingin tersebut.

Stevan menatap malas pada tingkah sang sahabat, apalagi saat Ziang Wen yang di matanya seperti sedang tersipu-sipu malu.

"Ssaem tidak makan siang?" Hyuno bertanya pelan.

Ziang Wen menggeleng, "tadi dibawakan makan siang oleh Park Sonsaengnim." Jawabnya sembari tersenyum.

Hyuno mabuk kepayang, senyum sang guru membuatnya meleleh, "aku juga bisa membawakanmu bekal setiap hari, Sonsaengnim." Hyuno yang pendiam dan angkuh akan berubah sekian derajat jika sudah berdekatan dengan Ziang Wen.

"Ah, tidak perlu." Ziang Wen menggaruk kepalanya sambil tertawa kecil.

Stevan bangun dari duduknya.

"Stevan ah, kau akan ke mana?" Jungshin berseru pada sahabatnya yang telah berjalan menjauh tersebut.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang