Kau Abadi Dalam Tulisan Ku

Rindu ?

Aku menunggu sapaan mu, diantara rintik hujan yang perlahan mulai membasahi semesta. Di antara hembusan angin yang membawa serta rindu ini bersama nya. Aku ingin tau, bisakah kau rasa segala rindu yang ada ? bisakah kau rasa segala gejolak jiwa yang kini mulai menyiksa ?

Benar,  segala hal tentang mu masih tersimpan dalam angan ku, dan aku sangat membenci itu

Aku benci sebab hadirmu kini tak lagi bisa ku nikmati,  menemui ku bukan lagi keinginanmu kini,  bahkan jika sekarang ku minta untuk kau datang,  pasti kamu sudah sangat enggan

Silahkan per-olok aku sebab masih saja mencintai mu,  silahkan tertawakan aku sebab masih saja memikirkan mu

Kenyataan nya memang kenangan tidak mudah untuk di hapuskan, tak sama seperti mu yang dengan mudah nya membuang kenangan-kenangan itu,  kita tidak sama,  mungkin karna dahulu saat bersamaku kamu hanya bermain-main saja, berbeda dengan ku yang menganggapmu adalah segalanya

Benar,  engkau adalah segala nya dalam hidup ku, seseorang yang bahkan telah mengambil seluruh hati ku, ku beri segalanya, namun aku hanya mendapat luka

Sebuah kebodohan memang, disaat kamu tak menganggapku sebagai tujuan,  aku malah sepenuh hati mencintaimu tanpa enggan, disaat tak pernah kau beri aku kepastian,  aku malah dengan mudah memberimu seluruh hati ku untuk kau simpan, padahal kenyataan nya hati itu kau sia-sia kan

Aku Rindu, sungguh, sangat Rindu....
Bukan pada mu,  namun pada kenangan-kenangan indah kita yang tak pernah bosan menyapa ku...

Aku Rindu....
Pada setiap alunan kebahagiaan yang kini telah menjelma menjadi debu

Benar, Aku Rindu.....
Aku rindu gelak tawa yang tak pernah lelah menghapus duka saat kita bersama

Namun, Rindu itu tak lagi bermakna,  sebab segalanya kini sudah sangat berbeda, jika dahulu rindu adalah alasan untuk kita saling bertemu, kini rindu apalah artinya jika kau sudah tak  lagi ingin menemui ku, kini rindu apalah artinya jika tetap raga mu tsk lagi bisa ku sentuh