1.Pandanganku terhadap dirinya

68 9 5
                                    

  Tiup angin di musim semi membawaku merasuk kedalam pemikirannya yang sangat sulit untuk ku tebak , rentetan kata yang ia ucapkan seolah itu bukan dari dirinya yang ku kenal selama ini , ekspresinya di malam itu seolah menggambarkan rasa ketidak peduliannya terhadap diriku, sangat berbeda dari sewaktu pertama kali aku bertemu dengannya, apa salahku??.

  Namaku Yoga saputra, tidak seperti namaku bisa dibilang aku adalah orang yang lemah, namun impianku soal menjadi ahli komputer di masa depan bukanlah main main, aku bersekolah di salah satu sekolah kejuruan di kawasan Jatinangor, yaitu kawasan yang terkenal sebagai kawasan pendidikan di Jawa barat.

  Cerita ini bermula saat 7 bulan yang lalu, saat itu aku belum mengenalnya, sosoknya yang penuh warna sangat tidak bisa dibandingkan denganku yang mungkin memiliki aura yang kelam tak berpadu, aku tertegun melihatnya, ingin hati tuk bicara kepadanya, namun mulutku diam tanpa kata, ada apa dengannya? Cahaya yang ia pancarkan pada hari itu sangatlah terang , sampai membuatku diam mematung melihatnya , dia adalah Putri , siswa pindahan dari Bandung yang menjadi sorotan banyak orang karena kecantikannya , sekali saja melihatnya hatiku langsung berkata "aku suka padanya" , namun rasanya tak mungkin diriku mengejar sosoknya yang selalu dikerumuni oleh banyak orang , membuatku sulit untuk mendekatinya.

  Pagi hari yang teramat indah , mentari bersinar cerah , bendera berkibar gagah , kicauan burung yang tak pernah mau mengalah , dan senyumnya yang menggetarkan 'manah' , ya .. dia adalah Putri , Putri Dwi Utami nama lengkapnya ,  sesuai dengan namanya dia bak seorang putri yang kehilangan tempat tinggalnya di istana , dan sekarang ia hanya berjarak 20 meter dari tempatku memandangnya , hatiku bergemetar hebat melihat sinar terang yang muncul dari senyumannya
"Hei.. Hei.."
Suaranya sangat merasuk kedalam 'qolbu' dan membangunkanku dari lamunanku , ternyata dia sudah berdiri berhadapan denganku
"Eh.. Maaf maaf , ada perlu apa?"
"Hahaha.. Tidak , kau sangat lucu"
Senyumannya yang menggetarkan hati berganti menjadi tawa yang mampu mengubah duniaku yang kelam menjadi lebih berwarna , namun setelah itu dia langsung pergi meninggalkanku , aku yang masih tidak percaya melihatnya tersenyum kepadaku masih tertegun saat melihatnya berbalik dariku , keindahan dan wangi aroma parfumnya membuatku seperti melihat dedaunan bunga sakura yang terhempas oleh angin musim semi di Jepang , ingin rasanya menyampaikan kepadanya
"Senyummu membuatku merasa nyaman
Tawamu memberikanku segala keindahan
Tuhan.. Aku memiliki satu permohonan
Jadikan lah dia jodohku yang tlah kau tentukan
Karena diriku sudah ditawan
Oleh senyumnya yang menawan".

  Pagi itu kurasakan hal yang tak pernah ku bayangkan , senyumannya di pagi itu tidak bisa kulupakan , sosoknya yang mewarnai hariku tak pernah tergantikan.

  Saatnya jam istirahat , kini ku berada di loteng sekolah , memang hal ini telah menjadi kebiasaanku , aku yang tak memiliki teman lebih nyaman berada di kesunyian untuk medapat ketenangan daripada berada di keramaian dan mencari ketenaran
"Bruk" suara pintu loteng sekolah yang didobrak oleh seorang wanita , ya.. Dia adalah Putri , wanita yang tak pernah hilang dari pikiranku , namun dia terlihat heran saat melihatku
"Eh .. Kau yang tadi pagi itu ya? .. Maaf ku kira disini tak ada orang"
"I..iya tak apa" aku sangat gugup menjawab nya
"Hahaha .. Kenapa kau selalu gugup saat ku ajak berbicara? Apakah kau punya seorang teman?"
"Mm..anu..aku tidak punya teman .. Jadi .."
Belum selesai aku berbicara dia langsung menjawabku
"Jadi... Aku yang akan menjadi temanmu"
Dia berkata seperti itu dengan senyumnya yang terlihat sangat tulus dan hangat menenangkan hati , aku tak berdaya dibuatnya , sepertinya dia orang yang paling pandai membuatku merasa seperti ini.
"Ke..kenapa kau ingin berteman denganku?"
"Karena kau unik"
"A..anu.."
"Sudahlah, apa kau bisa bernyanyi?"
"A..aku..tidak pandai bernyanyi"
"Mm..tapi kau pasti tau lagu DJ Aisyah yang suka ke Jamilah yang suka Sama Aceng yang lagi pilek kan?"
"A..anuu..oke"
Kami berdua pun menghabiskan jam istirahat kami dengan bernyanyi bersama , aku sangat senang sekali.
"Hey.. Aku sangat senang sekali" ,katanya
"Kenapa?"
"Karena ini pertama kali aku bisa melihatmu tersenyum"
Kata kata itu membuat jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya , oh tuhan , bagaimana aku kedepannya aku serahkan padamu , aku yakin kau akan memberi hal terbaik untukku.

Jatinangor Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang