Masalaluku

51 12 18
                                    

Drrtt.. Drrtt.. Bunyi ponsel yang ada di kasur tiba-tiba berbunyi pertanda ada pesan dari whatsapp.
Dan ternyata benar ada nomer yang tidak dikenali yang nge chatt. Dewi pun langsung membuka isi pesan itu.

"P" isi pesan tersebut.

Dewi bingung apa maksud dari pesan yang baru saja ia baca.

Karna bingung mau balas apa, dewipun hanya membiarkan tanpa membalas pesan itu.

Tiba-tiba hp dewi berbunyi untuk yg kedua kalinya dan kali ini isi pesan nya beda dari yang pertama, tapi masih dari nomor yang sama.

"Hay wi, kamu masih inget aku kan?" tanya nomor tak dikenal itu.

Akupun penasaran, Trus akupun membalasnya

"Engga, emng ini siapa?" jawab dewi

"Aku fadil " jawabnya singkat

"Fadil?? Fadil siapa?" balas dewi penasaran

"Aku fadil, temen SD kamu dulu, inget gak?" jawabnya menjelaskan.

Dewi Melamun sejenak, mencoba mengingat-ingat pesan barusan. Dan ponselku berbunyi lagi..

"Aku fadil, Yg dulu pernah kasih kamu gelang, trus kamu lempar ke lantai"

"Ouhh, Fadil yang ngasih gelang itu.."

setengah kaget, Karna dewi gak nyangka dia bakal nge chatt aku setelah sekian lama tak bertemu bahkan dari dulu dewi tak pernah punya nomor dia.

"Iya, sekarang kamu inget kan" balasnya

"Iya, Mau apa km nge chatt aku? Dan tau dri mana klo ini nomer aku?" tanya dewi dingin.

"Aku dapat dari randy temen sekelas kamu".

"Lho kok kamu kenal sama randy?" tanyaku.

"Iya, dia kan tetangga aku"

"Trus skrng kmu skolah dmana?"

"Di SMAN 2 Badung"

"Ouh"

"Kamu masih kaya dulu yahh.. Gak pernah berubah"

"Emng dulu aku kek gmana? "

"Cuek, Dingin "

"Gak ah, biasa aja" jawabku singkat

Lama kelamaan, mata ini mulai ngantuk dan akupun tertidur tanpa menghiraukan balasan chatt dari
Fadil.

**
Ketika dewi membuka matanya, Dia langsung mengambil ponsel yang ada di dekatnya. Dewipun melihat ada 1 pesan yang belum dia baca karna tadi tertidur.

F

adil:

"Iya, kamu dari dulu emang dingin dan cuek, buktinya dulu pas aku ngasih gelang ke kamu, malah kamu buang"

Dewi hanya melihat tanpa membalas isi pesan dari fadil, karna menurutnya isi pesan itu sangat tidak terlalu penting. Dewipun menyimpan kembali ponselnya di rak dekat tempat tidurnya. Dewipun keluar dari kamarnya untuk melihat sang ayah yang sedang terbaring lemah di kasur

"Ayah, gimana keadaan ayah? Udah baikan belum? aya udah minum obatnya belum??" tanya dewi khawatir

"Alhamdulillah nak, ayah sudah sedikit membaik, cuma pusing-pusing sedikit, Udah nak ayah udah minum obatnya" ujar ayah mencoba menenangkan dewi, walau dirinya masih terlihat lemah tapi dia harus terlihat kuat di depan anak yang sangat di cintainya.

"Alhamdulillah.. Ayah harus banyak istirahat yaa, jangan kemana mana, ayah juga jangan terlalu kecapekan " dewi tersenyum manis pada ayahnya. Dewi merasa tenang ketika melihat ayahnya yang mulai membaik.
Ayahnya pun ikut tersenyum ke arah dewi. Dan mengelus-elus kepala dewi dengan penuh kelembutan.

"Yaudah yaah, dewi keluar dulu ya." ujar dewi dan berlalu keluar dari kamar .

FlasBackOn

Sebenarnya, Dulu keluargaku adalah keluarga yang bisa dibilang keluarga yang mampu, kami hidup bahagia dengan kedua orang tuaku dan kakak ku yang bernama Arjuna Panji Argani, Kami hidup bahagia dan rukun.

Aku juga sangat dekat dengan kakaku Panji, karna kak Panji selalu perhatian padaku dan dan pastinya dia sangatmenyayangiku.

Namun, semuanya berubah, saat ayahku mendengar kabar bahwa kakaku Panji kecelakaan saat mengendarai motornya saat dia hendak pulang dari sekolah.
Yang akhirnya ayah dan ibu harus membawanya ke rumah sakit.

Ketika mendengar itu, hatiku merasa sedih, karna kakak yang sangat saya sayangi terkapar lemah tak berdaya dan koma selama beberapa minggu lamanya.
Waktu itu umurku masih berumur 7 tahun.

Keadaan masih sama, Kak Panji masih saja belum sadarkan diri.
Saat itu perusahaan ayah sedang mengalami penurunan dan usahanya bangkrut.
Ayah terpaksa menjual mobil dan sebagin perhiasan milik ibu untuk nanti biaya berobat kak Panji.

Tak selang beberapa lama, kak Panji terbangun dari komanya, kabar itu sangat membuat ayah dan ibu bahahia apalagi Dewi, di sangat rindu saat-saat bercanda, berantem, dan segalanya Dewi sangat rindu akan hal itu. 

"Kak panjii, akhirnyaa bangun jugaa.. Aku rindu kakkk sama kakakk" Ujar Dewi sembari memeluk erat kakaknya antusias

Panjipun hanya tersenyum, karna keadaannya belum pulih betul setelah mengalami koma beberapa minggu lamanya.

"Dewi, jangan tak terlalu erat memeluknya, nanti kak panji kesakitan" ujar ayah sedikit khawatir.
"Biarin aja yaah, Soalnya Dewi kangenn sama kak Panji" jawab Dewi polos

"Akhirnya kamu siuman juga naak" ibu terharu melihat anaknya yang baru membuka mata dari komanya, yang tentunya sangat ia rindukan

Tunggu kelanjutan ceritanya yaa.. Jangn lupa vote dan coment nya.. Makasihh.. ❤😁👍😂😍😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang