Prolog

17 2 2
                                    

Hello!!
This is my first story that was published. I hope you enjoy reading this story.

•••

Cinta tidak dapat digenggam,
dan cinta juga tidak terlihat.

Cinta bisa diketahui kehadirannya hanya dengan rasa.

Rasa yang tulus dan murni.

Bukan sebuah emosi.

-L.S

🎸🎸🎸

Semilir angin sore menemani Liza, ia memejamkan mata kala angin berhembus cukup kencang menerpa wajahnya. Tangannya memetik senar gitar dipangkuannya perlahan.

"Apa salah jika aku mencintainya?" ujarnya lirih.

Jarinya kembali memetik, mengeluarkan nada yang halus dan tenang.

"Cinta seperti apa yang mereka maksudkan? Hingga mereka berkata, bahwa cintaku tidak sepadan untuknya."

"Semua cinta yang dilandasi ketulusan hati sangat pantas untuk siapa pun, termasuk elo." spontan Liza membuka matanya. Ia menoleh ke belakang.

"Kamu?!"

Laki-laki itu mengabaikan tatapan panik Liza. Bukannya tetap menjaga jarak, ia malah duduk di samping Liza.

"Kenalin, gue Jordan." ucapnya sambil mengulurkan tangan, tidak lupa senyum yang bertengger pada wajah tampannya.

🎸🎸🎸

Hai..
Ini baru awal saja. Mari ikuti cerita Liza yang siap membuat kalian baper.

Jangan lupa vote dan comment yaa..

Salam,
rumaisya

Guitar GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang