Pertemuan Singkat (1)

19 3 1
                                    

Suatu malam, ku merasa benar-benar bosan di rumah. Libur panjang tanpa jalan-jalan itu sangat membosan kan. Dan akhirnya aku memutuskan ikut bersama dengan sepupu ku Cindy yang inggin ke sekolah untuk nobar film pendek yang ia buat bersama teman-temannya dan gurunya.

Sesampainya di lab sekolah, aku langsung di sambut dengan teman sepupu ku. Aku di ajak masuk dan nobar.
"Ayo kak, masuk" . Aku pun langsung masuk dan berkenalan dengan teman sepupu ku yang lain dan juga dengan guru sepupu ku. Setelah nobar aku pun berbincang-bincang dengan mereka, sakaligus menanyakan hasil dari film pendek sebelumnya. "Eh terus gimana film pendek kemarin ?" Tanya ku. "Alhamdulilah juara 2" jawab guru sepupu ku yang bernama Pak Gibran. "Alhamdulilah kalo juara 2, bagus nggak jalan ceritanya?" Tanya ku lagi. "Wah bagus, nyaris kita yang menang cuman karena ada sesuatu hal jadinya kita juara 2" jelasnya pak Gibran. "Iya dong bagus hahhaahah" jawab ku, sambil tertawa. "Kok ketawa?" Tanyanya. "Enggak pak, sebenernya selama ini yang bikin saya. Cindy minta tolong sama saya jadi saya buatin. Gitu, tapi kalo emang bagus ya alhamdulilah saya malah nggak yakin sama sekali bakal di pake" jelas ku. Memang selama ini yang membuat skenario adalah aku. Cindy sepupu ku meminta tolong pada ku karena aku hobby menulis. "Oh pantes, makasih ya" kata pak Gibran. "Sama-sama pak, toh saya emang suka nulis. Kalo emang bagus dan mebawa manfaat ya alhamduliah" jawab ku. Tiba-tiba salah satu muridnya berkata "pak gimana kalo kita bawa satu anggota yang suka nulis?. Kan bisa bagi-bagi tugas. Gimana kak?" Tanyanya pada ku. Aku hanya tersenyum karena aku merasa belum siap. "Ide bagus ya kita bawa aja" pak Gibran juga mensetujui.

*****
Keesokan malamnya aku dan cindy kembali lagi kesekolah untuk ikut merundingkan film selanjutnya. Entah sejak malam itu juga, aku semakin akrab dengan guru sepupu ku itu. Dia guru muda yang baik dan lucu. Setelah merundingkan apa yang harus di lakukan untuk selanjutnya kita pun sedikit berbagi cerita dan kemudia kami pulang ke rumah masing-masing.
Drett..drett..drett
heandphone ku bergetar, ternyata ada pesan dari cindy.

"Kak, pak Gibran minta kontaknya kakak dan aku kasi nggak papa kan ?"

"Oh kirain apa, iya nggak papa"
Jawab ku, dan dari saat itu juga kami sering bertukar kabar. Menanyakan yang terkadang tak penting atau sekedar bercanda dengannya. Kadang juga kami saling curhat. Dan semakin hari semakin menjadi dekat.

Tak Bisa Saling MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang