Aku menggeret koperku dengan kesal, hari ini adalah hari kepindahanku dari rumah kumuh yang sempit itu.
Jika kalian berpikir jika ada sambutan yang meriah untukku nyatanya tidak ada sambutan berarti untuk kedatanganku.
Tidak ada supir yang menjemputku dari rumah, aku bahkan harus naik taxy dan mengeluarkan satu-satunya uang yang kumiliki yaitu seratus ribu dan itu pun aku harus menawar kesupir taxynya.
Untung saja dia mau dibayar dengan ongkos segitu mengingat betapa jauhnya jarak yang ia tempuh." Miya kamu sudah sampai.. "
Aku melihat pria tua yang duduk dikursi roda yang aku yakin itu pasti ayah kandungku.
Aku menghampiri pria itu menatap nanar betapa menyedihkan pria itu sudah tua dan harus hidup dikursi roda.
Selama ini aku belum pernah melihat pria ini, pria yang kuyakin adalah ayah kandungku. Beberapa hari yang lalu aku didatangi pengacara pria itu. Dia menjelaskan segala sesuatu yang membuatku aku tahu aku adalah putri konglomerat.
Satu-satunya pewaris dari grup Arthama champion." Wajahmu mirip sonya.. "
Kata pria itu sambil tertawa.
" kamu siapa..? "
" aku Fendy Arthama "
"kamu ayah saya.. "
Pria itu tertawa mendekati aku memegang tanganku,
Rasa hangat menjalar ketubuhku, begini toh rasanya berjumpa dengan ayah kandungku.***
Aku masih mengamati hal hal disekelilingku, hari ini aku pertama menjadi orang kaya duduk dan makan bersama dimeja makan yang mewah.
" Miya ini adalah putri kandungku "
Kata Pak Fendy kepada istrinya, sarapan pagi ini yang mulanya sepi menjadi ribut karena perkataan pria itu.
" cih anak haram.. "
" diam kalian semua "
" kan emang benar dia itu anak haram "
" untuk apa sih ayah membawa anak haram itu kemari "
" ayah jahat nggak bisa jaga perasaan mama "
" Hei anjing.. "
Aku mengebrak meja makan, mereka yang tadi berceloteh terdiam.
" Jangan seenaknya kau menghinaku kau pikir kau siapa? Hah? "
Persetan dengan tata krama aku takkan membiarkan diriku diinjak - injak oleh mereka.
" Miya cukup miya.. "
Pak Fendy menyuruhku menyudahi dan aku mengeram kesal moodku untuk makan hilang.
" mereka menghinaku, bagaimana bisa aku diam.."
Lirihku pelan, aku menatap dengan sinis sekelilingku 3 orang manusia yang menjengkelkan.
" Ayah mengerti sayang tapi lain kali kamu tidak boleh berbicara kasar sayang.. "
Aku mengangguk lalu meminum segelas air putih ,sebaiknya aku menyelesaikan makanan lezat dimeja ini. I'm comingg
" Miya perkenalkan dirimu nak.. "
Aku yang tadi baru saja makan lansung terkejut, rasanya sungguh kekanak - kanakkan sekali aku harus mengenalkan diriku ke manusia-manusia jahanam itu.
" Namaku Miya Angela, upss.. Maksudku namaku Miya Angela Arthama "
Kataku sambil dibalas tawaan pak fendy.
Tiga manusia itu terlihat kesal ketika aku menekan kata "Arthama"***
Sebagai sang putri konglomerat pada pagi hari aku dihadiahi hp merek terbaru dan sebuah dompet yang berisi nominal yang lumayan wow dan beberapa credit card.
Belum lagi aku difasilitasi sebuah mobil mewah dan seorang supir." Terima kasih..pak Fendy "
Aku memeluk pria itu senang
" jangan panggil pak, panggil saja Ayah dan.. Apapun keinginan kamu bilang saja ke Ayah. Kamu berhak mendapatkan segalanya "
![](https://img.wattpad.com/cover/157534327-288-k353675.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTERI KONGLOMERAT
ChickLitSiapa yang bilang menjadi putri konglomerat itu enak. Tidak tahukah mereka segala hal yang aku hadapi. Aku harus terlihat sempurna tanpa celah. Apapun yang aku katakan Menjadi sorotan. Segala gerak - gerikku terlihat jelas. Dan jika aku terlibat...