Jess Nothing ITC part1: Cinta Lebih Kejam Dari Pembunuh Yang Bersenjata

78 9 0
                                    



•03:00, 12 Dec 1990. Boshton City.

Aauuuuuuuuu! Lolongan serigala dini hari, semakin membuat pikirannya suntuk. Ya, seseorang pria terlihat hanya duduk di tepi ranjangnya terlihat hanya bertopang dagu, sesekali dia mengetukan kakinya ke lantai menimbulkan suara kecil ditengah heningnya malam. Tidak lain pria tersebut adalah Jess Nothing, seorang detektif kawakan yang berasal dari sudut kota Boshton. Malam ini, tidak jauh berbeda dari malam-malam sebelumnya, dia hanya duduk dan berfikir. Apapun itu, yang jelas dia adalah seorang pemikir malam.

•07:44, kediaman Jess

Jess woii bangun udah pagi! Woii! "Hah apa? Ada apa?" Jess bangkit dari tidurnya. "Huh.. Cuma mimpi ternyata" ucapnya seraya meninggalkan tempat tidur dan berlalu mengintip ke jendela. Terlihat di luar sedang hujan salju, cukup lebat sehingga membuat sukar terlihat. "Sepertinya harus menyalakan perapian" ucapnya. Srrruuuppppuuuttttttt! Aahhh! Cepluk.. Dia meletakkan secangkir teh hangat di meja, depan perapian. Beberapa minggu terakhir jess hanya menghabiskan. waktunya di rumah, dikarenakan sepi nya job yang ia dapatkan. Selain itu, pekerjaannya sebagai Detektif juga kurang mencukupi kebutuhan hidup nya. Itu sebabnya di usianya yang hampir kepala tiga, dia masih belum mendapatkan pasangan alias JONES. "Hmm... saya tak habis pikir, kenapa wanita lebih suka pria yang kaya dan tampan, pantas saja, saya yang hanya hidup pas-pasan nggak laku. Padahal kan saya mempunyai wajah yang.... pas-pasan juga haha" ucap Jess berusaha menghibur diri.

kringgg...Tiba-tiba teleponnya berdering, "halo?" Tanya seseorang wanita di telepon. "Iya,dengan siapa? Dan ada perlu apa menelpon saya?" Balas Jess. "Ini aku, Selena Ivanova teman lama mu waktu sekolah tingkat atas di Brownstone." Berusaha mengingatkan. "Yess! Akhirnya ada wanita yang menelponku, jangan-jangan dia ingin..". "Halo! Jess?" Suara selena mengagetkan jess, yang sedari tadi bergumam dalam hati. "Eh maaf maaf, iya ada apa sel?" Balasnya spontan. "Jadi gini, aku mau mengundangmu ke pernikahanku dengan Veid Jackson, teman satu geng kita waktu sekolah" jelas selena. Mendengar penjelasannya jess hanya terdiam dengan mulut menganga, "sabar..." ucapnya dalam hati. "Jess! Kamu bisa hadir kan? Aku juga mengundang semua anggota geng kita waktu sekolah" Tanya selena. "Um... eh iya iya bisa kok, kapan acaranya?" jawab Jess lesu. "Acaranya siang nanti, jam 2 di rumahku, Jl. Peace no.7 Burningham City. datang ya.. uhuk uhuk sroott... tuut tuuut" jawab selena dan langsung menutup teleponnya. "Eh halo! Sel? Hm.. kenapa dia langsung menutup teleponnya, lagipula undangannya begitu mendadak, sebaiknya saya bersiap-siap" ucapnya seraya bangkit dari tempat duduk dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadiri pernikahan Selena, pasalnya jarak antara kota Boshton dan Burningham cukup jauh, butuh waktu sekitar 6 jam untuk sampai dengan Volkswagen Beetle nya. Setelah sekitar setengah jam bersiap, Jess berdiri didepan cermin sambil menyisir rambutnya yang cukup panjang dengan gaya belah dua sehingga agak menutupi bagian mata, gaya klasik yang biasa Jess gunakan. Dia mengenakan sweater hitam polos, dan celana panjang yang juga berwarna hitam, dilapisi dengan jubah panjang sampai lutut lengkap dengan topi pet nya. Tak lupa dia juga membawa koper hitam berlogo lup disudut nya yang berwarna emas, tidak lain didalamnya terdapat perlatan detektif. Jess berlalu meninggalkan rumahnya menggunakan mobil VW antik kesayangannya menulusuri jalanan kota, ditemani suasana jalanan yang begitu tenang dan alunan musik jazz yang santai.

Kringg.. kringg... Ponselnya berdering di tengah jalan, Jess pun menepikan VW nya.
"Halo, jess?" Sapa seorang pria. "Iya, dengan siapa?" Balas Jess. "Ini saya, Michele Joe teman lama mu waktu di Brownstone" Jelasnya. "Ohh Joe! Apa kabar kawan?" Tanya Jess kepada pria tersebut yang ternyata teman satu gengnya waktu sekolahnya. "haha.. kau masih ingat rupanya, saya baik. Sampai seorang wanita menelponku tadi pagi, dan membawa kabar buruk." Jelasnya.
"Apa yang terjadi Joe?" Tanya Jess. "Kau ingat selena?" Joe berbalik tanya. "Ya, dia baru saja menelpon tadi pagi" jawab Jess singkat. "Huufftt.." Joe menghela nafas. "Andaikan dulu saya tidak membuat keputusan yang salah.... aku masih mencintainya Jess!" jelas Joe. "Apa kau bilang?! Lalu bagaimana dengan dia? Bukankah kau rela meninggalkan geng kita demi dia?" Jess terkejut. "Aku tau Jess.. begitu bodohnya seorang Joe waktu itu, yang rela meninggalkan persahabatan hanya karena harta dan wanita. saya juga belum sempat menyatakan cinta kepada Selena, tapi sekarang sudah terlambat" sesal Joe. "Lalu bagaimana hubunganmu dengan dia sekarang? " tanya Jess. "Semuanya kandas!, itu yang saya sesali." Ucap Joe. "Hmm.. baiklah, apa rencanamu sekarang?" Tanya Jess kembali. "Kita pasti akan bersama!" jawab Joe. "Baiklah.." ucap Jess seraya mematikan ponselnya dan melanjutkan perjalanan.

Detective Story Indonesia: Jess Nothing Identify The CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang