Cast : Im Yoona & Kim Jong In/Kim Kai
.
.
.Dentuman musik yang memekakan telinga menyelimuti ruangan gelap yang hanya diterangi oleh lampu-lampu warna-warni yang berkedip-kedip di langit-langit atap. Di dalamnya dibanjiri manusia-manusia yang haus akan kebebasan. Mereka merasa sangat bebas di dalam sana, dibanding hidup di luar yang membuat mereka merasakan stress berkepanjangan. Pelarian atas stress mereka--mereka membunuhnya di sana. Klub malam. Dimana meraka yang haus akan kebebasan bisa menemukan kebebasan di atas dance floor. Meliuk-liuk tanpa perduli sekitarnya. Tak perduli jika mereka menjadi pusat perhatian satu sama lain. Yang terpenting, mereka bebas.
Tak hanya menari di dance floor, banyak alternatif yang bisa mereka lakukan demi mendapat kebebasan dan membunuh stress. Mulai dari merokok bersama kawan-kawan yang bernasib sama, minum-minum, hingga bermain wanita yang siap melayani para lelaki berhidung belang.
"Kai..."
Seorang gadis dengan sweater berlengan panjang berwarna krem menatap pria yang sedang minum-minum bersama kawannya serta ditemani wanita-wanita yang berpakaian super minim. Mata gadis itu berkaca-kaca.
Pria yang dipanggil Kai itu meletakan gelasnya dengan kasar. Ia memberikan tatapan kebencian kepada gadis yang datang menemuinya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Kai dengan sarkas.
Gadis itu tak menjawab. Suaranya tercekat di tenggorokan. Ia menahan tangis yang rasanya akan pecah seketika.
"IM YOONA!"
Kai memekik karena muak. Tak perduli jika ia menjadi pusat perhatian sekarang.
Kai beranjak dari duduknya. Ia menarik gadis yang dipanggilnya Im Yoona tersebut menuju pintu keluar Klub.
Yoona membisu dalam sikap Kai yang selalu sama padanya. Ia tak bisa berbuat apapun, kecuali menurutinya dan menyelamatkannya. Gadis itu mencintai Kai. Sangat.
Kai memaksa Yoona masuk ke dalam mobil. Kemudian membawa Yoona melesat bersamanya.
"Kai...pelan-pelan..." ucap Yoona pelan. Suaranya bergetar. Ia berpegangan kuat pada seatbelt yang membujur di tubuhnya.
Bukannya memperlambat lajunya, Kai malah semakin mempercepat kecepatan mobilnya. Yoona hanya bisa berdoa agar ia dan Kai selamat sampai mereka tiba di rumah.
Ciiiiitttt
Mereka tiba di depan rumah.
Kai menarik Yoona keluar dari mobil, kemudian membawa Yoona masuk ke dalam rumah yang tidak terlalu besar, tetapi rapi dan indah karena bunga-bunga mawar merah dan putih yang menghiasi halaman.
Kai mendorong Yoona ke sisi dinding. Ia mengunci pergerakan Yoona. Yoona hanya menatap nanar ke mata Kai. Bekas airmatanya yang mengering masih tampak di pipinya.
Kai masih dengan tatapannya yang sama, tatapan kebencian yang selalu ia berikan kepada Yoona.
"Jangan pernah ikut campur atau pun mengganggu kehidupanku!" Kai membentak di depan muka Yoona. Sedangkan Yoona hanya memejamkan matanya karena terkejut.
Kai mencengkram rahang Yoona sedikit keras, tetapi bagi Yoona itu sudah sangat menyakitinya. Yoona hanya merintih pelan.
"Kenapa?" Rahang Kai semakin mengeras. "Kenapa kau tak pernah membiarkanku bahagia, Im Yoona?!", "kau hanya gadis kecil yang selalu membuatku muak! Kau tahu?!" Kai mulai naik pitam, "kau tidak tahu apa-apa tentangku! Kau hanya gadis kecil yang abeoji tugaskan untuk mengganggu kehidupanku kan? Hm?", "aku muak denganmu! Kenapa kau tak mau pergi dari kehidupanku?! Apa kau membutuhkan uang? Hah? Iya? Kau butuh uangkan? Tunggu di sini sebentar! Aku akan kembali untukmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY & FANFICTION (One/Twoshoot)
FanficKumpulan short story dan fanfiction (one/two-shot). K-Fiction