Gue ngerjapkan mata saat gue rasa ada yang bergerak di ranjang. Dengan mata yang masih ngantuk, gue paksa buat buka mata. Hal pertama yang gue liat adalah Yuta lagi gantiin pempers Haneul. Dia masih nggak sadar kalo gue bangun dan masih fokus sama masangin pempers Haneul yang keliatannya susah banget, di tambah lagi Haneul yang nggak mau diam.
"Aduh, Haneul diam dulu." katanya menyuruh Haneul untuk diam. Tapi yang namanya anak lima bulan mana ngerti disuruh diam.
"Aduh... stress Papa lama-lama kalo gini." Gue nggak bisa buat nggak senyum.
Karna kasian ngeliat mukanya yang udah keliatan frustasi, gue pun bangun. "Ngapain sih kalian?"
Yuta natap gue sebentar habis tuh fokus lagi ke Haneul. "Ini nih, Haneul tadi beol ya udah aku gantiin. Tapi kok susah ya? Apa pempersnya kekecilan? Atau bukan buat cewek?"
Gue ketawa dengar pertanyaan. "Ya mana ada pempers buat cewek atau cowok, semua sama aja."
"Tapi kok susah?"
"Kamu aja yang nggak bisa." kata gue sambil ketawa.
"Enak aja. Bisa nih, liat aja ntar lagi kelar."
"Ah masa sih?" tanya gue nggak percaya.
"Iya, nggak percaya banget."
"Emang. Coba deh, liat Haneul sampe bete gitu mukanya. Ya kan Haneul?" kata gue ngegodain dia. Dan pintarnya Haneul langsung masang muka bete sambil ngelirik Yuta.
Ngerasa disudutkan Yuta langsung natap gue sinis. "Udah sana, sana buat sarapa. Ganggu aja, gimana mau selesai." katanya sambil mendorong gue turun dari ranjang.
"Bilang aja nggak bisa." Ledek gue yang ngebuat dia tambah kesel.
"Udah sana, liat aja ntar sebelum kamu selesai bikin sarapan Haneul udah pake pempers."
"Hm... ya deh, kalo gitu aku buatin sarapan dulu."
"Eh!"
Gue noleh, pas Yuta nahan tangan gue. "Morning kiss mana?"
Gue ngeroll mata gue malas. "Diliatin Haneul tuh."
"Biarin. Cepat, sebagai permintaan maaf."
"Idih... emang aku salah apa?"
"Udah buat aku bete." Katanya sambil mas nah muka marah.
"Males ah." kata gue terus pergi keluar.
"AWAS YA KAMU!"
***
Yuta keluar kamar sambil ngegendong Haneul. Kita siap-siap mau pergi ke taman. Karna ini weekend dan ini pertama kalinya kita ngumpul. Setelah perdebatan kecil tadi pagi gara-gara pempers Haneul dan juga susu yang tumpah, ngebuat apartemen yang tadi sepi langsung berubah rame.
"Udah siap semua? Susu? Makannya Haneul? Pempers? Tisu basah? Tisu kering? Minyak telon? Pupur? Air panas?"
Gue keluar kamar sambil nenteng tas langsung natap Yuta datar. "Udah semua sayang... Bawel banget sih."
"Nanti kalo lupa gimana? Masa mau balik lagi?"
"Kan kamu banyak uang, beli dong."
"Mubazir."
Gue langsung balik badan setelah ngunci pintu. "Emang dasarnya pelit."
Yuta langsung ngejambak rambut gue yang sengaja gue gerai. "Ngomong apa? Ngomong sekali lagi."
"Aduh... sakit Ih." Nggak lama dia ngelepas tangannya. "Hu... Haneul Papa jahat banget sama Mama." kata gue sambil pura-pura nangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Muda | Nakamoto Yuta ✔
Short StoryC O M P L E T E √ R E U P L O A D!!!!! "tanggung jawab lo! Gue hamil!" - Vvy "maaf gua khilaf :')" - Nakamoto Yuta +lowercase © 2018 ® - tidak untuk dibawah 17 tahun -