PROLOG

36 10 0
                                    

*krirrriinggg*

Bel jam istirahat kedua berbunyi.

"Van, kantin yuk. Laper nih gue, sekalian mau bayar es teh di Babeh yang kemarin kelupaan"

"Nanti aja lah. Baru bel, kantin pasti ram ..."

"Ayo ah. Lebay!"

Kantin, tempat terbaik untuk bercengkrama dengan waktu bersama seorang teman yang sudah ku anggap lebih dari sepupu.

Bruk!

"Apa kau percaya dengan takdir? Hal-hal tak terduga yang terjadi secara alami atas kehendak Sang Ilahi. Banyak cara tak terduga yang Tuhan miliki untuk mempertemukan hamba-hambaNya. Ada yang bertemu di sebuah seminar, ada yang bertemu karena menolong salah satu darinya, ada juga yang bertemu karena tak sengaja menyentuhnya. Sama seperti bagaimana aku bisa mengenal dirinya. Berawal dari ketidaksengajaan, kemudian saling mencuri pandang yang sama, memendam rasa yang sama, selanjutnya memulai hubungan jangka panjang yang sederhana. Apakah ini sebuah takdir? Atau sebuah kebetulan yang sedang menyamar sebagai takdir? Kuharap, inilah takdir. Takdir dipertemukannya aku dengan bagian jiwaku yang lain".

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang