Senin, hari pertama di tahun ajaran baru.
07:21
"Vania Clarissa?"
"Gak ada, Bu. Lupa jalan ke sekolah kali hahahaha"
Semalam, aku bermimpi. Dalam mimpi itu, aku berjanji pada diri. Bahwa esok dan seterusnya, aku akan berusaha lebih baik dari tahun sebelumnya. Dan tak lagi hormat didepan tiang bendera; seperti biasa.
*drrttt drrrtttt*
INCOMING CALL
"Duh, siapa sih yang nelfon? Ganggu aja" gumam Vania.
"Halo, Van. Lo baru bangun ya?"
"Hm iya, Ud. Kenapa?"
"Sekarang jam berapa, Van?"
"Jam enam lewat tiga pul ... Yaampun, Udriii! Kenapa lo baru nelfon gue jam segini sih?!"
"Kebiasaan deh. Masa harus gue telfon dulu biar lo bangun?"
CALL ENDED
"Dasar, Vania. Udah kelas 12 masih aja gak mandiri. Masa mesti gue telfon dulu sih baru dia bangun? Dikira gue alarm kali ya. Terus juga gak bilang terimakasih dulu, malah langsung dimatiin. Emang sialan." Audrey, dalam hati.
---------------------
Hello, readers!
Sebelumnya gue mau berterimakasih untuk kalian yang ngebaca dan ngedukung story gue ini.
Dan juga gue mau minta maaf karena story gue amat sangat pendek. Terus mungkin juga updatenya terbilang agak lama padahal story nya gak seberapa.
Untuk kedepannya, seiring berjalannya waktu, storynya pasti gue panjangin kok. Jadi, gue mohon dukungan dari kalian.
Stay tuned, jangan lupa vote, dan follow.
Saran dari kalian sangat membantu untuk cerita ini menjadi lebih baik lagi.Terimakasih.
-ottosergio
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
RomanceAda sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri di dunia. Suatu hal yang tidak bisa kita perkirakan juga sebelumnya. Dalam cerita ini, author menulis perihal; takdir dipertemukannya "aku" dengan bagian jiwaku yang lain. Terimakasih, dan Selamat membaca!