Adelia #1

48 3 0
                                    

Brukk...

"Adaw pantat gue anjing" Ringis seorang cewek yang ternyata Adelia.

"Hem" deheman seorang cowok yang tadi menabraknya. Membuat Adelia mendongak menatap siapa yang berani beraninya membuat dirinya jatuh.

"MATA LO TARUH MANA?!" bentak Adelia kepada seorang cowok didepannya.

"Sini" ucap cowok itu sambil menunjuk matanya.

"NGGAK LO PAKE YA?!" Bentak Adelia kembali.

"Pake lah" jawab nya singkat.

Ehh anjir itu my prince ice kan?

Most wanted kita bertengkar.

Ada apa sih?

Itu kak Adelia sama kak Zero bertengkar.

Wahh anjir hot news ini.

Begitulah sorak sorai mereka saat melihat pertengkarang Adelia dengan Zero. Ya, Cowok yang menabrak Adelia adalah Zero.

"Udah udah jangan berantem malu dilihatin anak anak" lerai Sava yang berada di sisi kanan Adelia.

"Udah Ro ayo ke kantin laper ini gue" ucap Rey dengan polosnya tanpa mengetahui kondisi sekitar.

"Awas lo!" Ucap Adelia seraya berjalan meninggalkan koridor yang disusul oleh Sava dan Hana.

"Hm" jawab Zero seadanya yang membuat Adelia bertambah geram.

•••


Kringg.. kringg..

"Baik anak anak kita tutup pelajaran hari ini kita lanjut pada pertemuan berikutnya. Siang" ucap Pak Fathur -Guru Biologi- seraya meninggalkan kelas XII Ipa 4. Kelas Adelia.

"Siang" jawab mereka kompak kecuali Adelia yang sedari tadi terlelap dalam tidurnya.

Brakk..

Gebrakan meja membuat Adelia sang empu meja terlonjak kaget dalam tidurnya.

"Bangsat anjing lo berdua" ketus Adelia seraya menyesuaikan matanya dengan terangnya lampu. Sava dan Hana? Mereka hanya tertawa melihat respon Adelia saat kaget.

"Lo sih udah bel juga masih aja molor" jawab Hana seraya meredakan tawanya.

"Bareng kagak lo?" Tanya Sava yang sudah mampu mengendalikan dirinya karena tertawa.

"Enggak deh, gue ada urusan sebentar" jawab Adelia seraya beranjak keluar kelas. Dan berjalan bersama menuju parkiran.

"Gue duluan ya Del, Sav udah dijemput" "Gue juga duluan ya Del" pamit mereka.

"Oke ti - ati mba'e" jawab Adelia.

•••

Plakk

"APA YANG KAMU LAKUIN SAMA ADEK KAMU ADELIA?!" Bentak Rena -Mama Adelia-

"Adelia ga ngapa-ngapain Dinda ma" jawab Adelia sambil memegangi pipinya yang terasa perih akibat tamparan mamanya.

"KALO KAMU GA NGAPA-NGAPAIN DINDA KENAPA DINDA DATANG KEKANTOR SAMBIL NANGIS NANGIS GARA GARA KAMU!"

"Adelia berani sumpah Adelia ga ngapa-ngapain Dinda mama" jawab Adelia sesegukan karna menangis. Satu kelemahan Adelia, dirinya tak bisa melawan mamanya. Walau dirinya harus tersakiti.

"GAUSAH BOHONG KAMU. DASAR ANAK GA BERGUNA!" Bentak Rena yang mampu membuat hati Adelia seperti tertimpa beton yang sangat banyak.

"Percuma ma, percuma mama tanya sama Adelia kalo mama ga akan pernah dengerin penjelasan Adelia. Karna apa? Mama hanya sayang sama Dinda semenjak papa pergi! Adelia cuma bagaikan parasit yang hinggap dihidup mama. Sampai mama bener bener benci sama Adelia." Lirih Adelia yang masih mampu didengar oleh mamanya.

"Bagus kalo kamu sadar diri" jawab Rena dengan santai.

Adelia yang tak mampu menahan sakit hatinya karna ucapan mama tersayangnya itu, segera berlari menuju kamarnya yang berada dilantai 2.

Dirinya lelah dengan semua ini, dirinya begitu rapuh karna mamanya, dirinya tersiksa dengan semua yang dirinya hadapi sendiri.

Namun apa boleh buat. Membalas? Adelia sangat menyayangi mama dan adeknya. Pergi? Tak akan pernah mampu membuat mamanya sadar. Bertahan? Tapi dirinya tak mampu. Apa yang harus dia lakukan? Ya Adelia memilih bertahan walau sakit. Satu alasan Adelia bertahan dirinya ingin selalu ada disamping mama dan adeknya.

•••

~Salam 541 kata~

Maap banyak typo... Pendek nih.
Jangan lupa vote + coment guys.
Thank's..

AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang