My MATE Is JERK

Alrenzi Mirka [1]

AUTHOR.POV

ALRENZI MIKRA.
Siapa yg tidak mengenalnya??
Gadis cantik, bertubuh yg proposional, otak pintar, penuh pesonah, dan care sama semua orang. Siapa yg tidak iri? Dengan segala kesempurnaan fisik yg dimiliki oleh Mirka?. Tapi di balik kesempurnan fisiknya Mirka. Dia begitu rapuh. Karna perjalan hidup yg begitu keras. Menjadikannya gadis yg kuat.

***
04;00

Seperti biasa, Mirka bangun saat mentarih masih bersembunyi diperaduannya. Dia melakukan aktifitas seperti biasa, dari memasak, menyapu, mandi, sholat, barsiap dan sarapan.

Setelah selesai melakukan ritual paginya. Mirka berangkat kesekolah dengan berjalan kaki. Hitung-hitung olahraga. Batinnya.

Hahhhh. Desahnya setelah sampai di gerbang sekolah. Dihadapannya berdiri kokoh gerbang sekolah tempatnya menuntut ilmu selama 2 setengah tahun terakhir ini. SMA PERKASA.

Sekolah ternama dan elit ini, adalah sekolah termahal dan tidak sembarang orang dapat masuk disana. Karna hanya orang-orang kaya dan pintar yg dapat sekolah disana. Tapi tidak sedikit orang yg hanya memanfaatkan kekayaan dan kekuasaan orangtua mereka Untuk masuk kesekolah ini.

Tapi.... kalian salah jika mengira, Mirka adalah anak orang kaya. Karna Dia hanyalah anak sebatang kara, dan hidup sederhana. Bagaimana dia bisa sekolah di sana??. Itu Karna otaknya yg jenius. Berkat otaknya ia mendapatkan Beasiswa dan dapat bersekolah disana.

Pasti kalian mengira selama menuntut ilmu disana, Mirka diperlakukan tidak baik karna dia miskin seperti dinovel-novel dan disinetron. Salahh.... Justru sebaliknya, dia sangat disegani disana. Kenapa demikian?? Karna tidak hanya kemampuan otaknya yg disegani. Tapi kemampuan fisiknya juga. Dalam bidang pengetahuan, hampir semua mapel yg dikuasainya. Begitupun dengan kemampuan fisiknya, semua jenis bela diri juga hampir dikuasainya. Dia juga seorang atlet, lari, renang, dan pemanah.

Mirka masuk ke kelasnya. Kosong... Seperti biasa, kelas masih kosong. Mirka melangkah tempat duduknya. Hampir 30 menit, Mirka duduk sambil membaca novel, kelas mulai ramai.

"Hai, Mirka!" beberapa orang menyapanya. Dan dibalas tak kalah ramah darinya. Seterusnya dia melanjutkan aktifitasnya membaca novel.

"Woii! Serius bener. Udah lama ya?. Kok, kamu rajin banget. Selalu datang cepet." sapah jessica, dan duduk disamping Mirka. Mirka hanya geleng-geleng kepala mendengar pertanyaannya lalu dijawab sendiri olehnya.

Jessica adalah salah satu gadis yg menjadi incaran disekolah. Cantik, pintar, imut, baik, dan rada-rada sableng. Dan sahabat Mirka yg terbaik.

Driiinnggggg....

Bunyi bel, satu kali dan panjang. Itu pertanda bahwa jam pelajaran pertama dimulai. Tak lama kemudian guru masuk. Sampai pergantian jam pelajaran berikutnya, semua seperti biasa. Sampai waktu istirahat tiba, murit berhamburan keluar kelas menuju tempat sakral yaitu kantin.

"Ka. Kekanti yuk!" ajak jessica dengan semangat 45.

"Ngga ah. Aku ke perpus aja." tolak Mirka. Bukannya tidak mau tapi jessica tidak membawa uang jajan hari ini.

"Yahh. Ayo dong! Aku yg trektir, kebetulan lagi dapat jajan lebih." bujuk jessica.

"Ngga usah. Kamu aja sana!"  usir Mirka dengan mengibaskaskan tangan seolah ia tidak mau melihat jessica. Mirka tidak ingin merepotkan orang.

"Ayo dong ka!. Tanpa kamu semuanya itu terasa hambar." sifat sableng jessica mulai keliar."Ya ya ya???" mohonnya lagi dengan mengerlingkan mata dan menggoyang goyangkan lengan Mirka. Mirka hanya geleng kepala dengan sahabat yg satu ini.