Murid Baru?

666 31 1
                                    

Haii, maaf yaw Dedes lambat ngelanjutinnya HAHAHA dedes lagi sibuk sih, makasih juga buat yg udah baca cerita abalnya dedes wkwkwk. maaf juga ya komennya belum di balass yaaa wattpad dedes error jangan bosan" yaw baca cerita dedes.

jawaban yg di tanya kak @Pandanello semalam itu namanya  Dika Perdana yg ada di pm dedes. hihihi

buat kak @winterinnight ini oke keras kalau kakak baca dengan teliti siapa nama orangnya haha. okeh sekian :D

"Hai, kenalin nama gue Naziful Haqqi. semoga kita bisa berteman dengan baik ya." ucap si anak baru tersebut yang ku ketahui bernama Naziful Haqqi.

"Baik, kamu boleh duduk di,,, nah di belakangnya Syera dan Adzkia." seru bu Waty setelah melihat keadaan(?).

"Baik bu, terimakasih." jawabnya sopan.

Setelah itu perlahan tapi pasti dia mulai berjalan kearah bangku yang letaknya tepat di belakang ku dan si Key duduk.

"Hay, boleh kenalan nggak?." sapa si anak baru tetsebut ke arah kami sambil menyodorkan tangannya ke arah ku.

"Oh hay, kenalin nama gue Syera Kirana. lo boleh manggil Key umm Syera juga boleh sih. kenalin gue manusia yang paling cantik dimuka bumi ini." sapa si Key main serobot aja. sedangkan aku?  aku hanya bisa memutar bola mata dengan malas kalau ngeliat sifat alaynya si  Key mulai kambuh.

"Lebay banget sih lo Key!." semburku galak kepada si Key.

"Bodo' lah. masalah sama hidup lo haa?." balasnya tak kalah galak dari aku dan menatap sinis ke arahku dan ku balas juga dengan tak kalah sinis kepadanya. halaah apalah jengah aku liat sifat lebaynya itu. sedangkan si Haqqi cuma bisa senyum-senyum nggak jelas abis ngeliat pertengkaran antara aku dengan si Key.

"Halo teman-teman, masih ada gue loh disini. Gue Naziful Haqqi panggil aja Oki, salam kenal Key. dan lo?." ucap si Oki sambil ngelirik ke arah aku.

"Eeh, gue Adzkia Zaharra panggil aja Kia. Umm panggil Rara juga boleh tu."  sambil menerima uluran tangannya si Oki. iyalah kasian aku kalau dari tadi tangannya di ulurin mulu ke arahku. hahaha.

"Oke. semoga kita bisa menjadi teman yang baik ya." sedangkan aku hanya mengacungkan kedua jempol ku kearahnya sebagai tanda persetujuan. huh biarlah, biar dia senang.

Adzkia POV.

Naziful Haqqi. ya ampun astaga demi apa dia ganteng banget. senyumannya itu loh bikin orang ngerasa damai, beneran deh nggak bohong. tanpa aku sadaro ternyata aku dari tadi malah bengong karna sibuk mikirin si Oki itu. duuh aku malu, eeh.

"Ra." aku tersentak kaget pas tau-taunya si Key tiba-tiba nyikut lenganku. Alhamdulillah aku nggak punya penyakit jantung kalau nggak aku udah tinggal nama aja! eeh amit-amit jabang si Key.

"Apasih Key?." tanyaku sama si Key

"Bengong aja sih lo Ra, kesambet setan baru tau rasa!." halah alasan darimana itu? ck! heran deh aku, udah besar juga, tapi pemikiran masih anak-anak. eeh maaf Key.

"Basi amat sih alasan lo Key, setan-setan apaan? kagak takut! dirumah gue sering nampak kali." jawabku yang udah mulai bete. halah biarlah!.

"bodo' lah. kantin yuk ah Ra, laper gue ini mah." sambil menyeretku ke arah kantin. apaan di sangka aku kambing apa.

"Nggak usah pakai acara nyeret gue, bisa kali?." ucapku sinis.

"Yaelah, sinis amat sih, nggak sengaja gue ish." balasnya sambil cemberut.

"Serah lo deh ya Key, gue capek." mals. iya daripada memperpanjang masalah sama ni bocah satu. malas banget. sedangkan si Key cuma nyengir nggak jelas.

"Key." ucapku yang membuat si Key malah berhenti mandadak.

"Ada apa Ra?." tabya si Key. sedangkan aku hanya menghela nafas panjang.

"Oke, gue ngerti. ketaman belakang sekolah sekarang juga." menggandeng tangan ku menuju kearah taman belakang sekolah.  setibanya kami disana, kami langsung duduk lesehan di bawah pohon akasia yang gedenya nauzubillah. Tapi seenggaknya bisalah buat kami nggak kepanasan. secara mataharinya sekarang lagi teriknya.

"Cerita sekatang."

"Salah nggak sih kalau gue belum bisa ngerelain Dika pergi? salah nggak sih kalau gue belum bisa tuk ngerelain kepergian Dika gitu aja? iya gue tau, kalau gue nggak ngerelain dia pergi, dia bakalan nggak tenang disana. tapi, gue nggak sanggup, gue nggak bisa. setiap gue mencoba buat ngelepasin dia." ucapku dengan menahan isak tangis ku. finally, akhirnya semua kata-kata yang selama ini aku tahan bisa keluar dengan mudahnya di hadapan si Key.

"Ra, dengerin gue!." ucap si Key seraya memutar tubuhku supaya menghadap ke arah dia. di tariknya nafas dalam-dalam, kemudian di hembuakannya keluar secara perlahan.

"Lo sayangkan sama Dika? Lo nggak mau kan kalau Dika disana jadi tersiksa karna lo belum bisa ngelepasin dia?." sedangkan aku hanya bisa menganggung membetulkan ucapan si Key.

"Kalau gitu, lepasin dia, biarkan Dika tenang disana. Lo dan Dika sekarang ini udah ada di dunia yang berbeda. Buka mata lo, masih banyak cowok yang mau sama lo. Oke, lo nggak usah lupain Dika, tapi lo hanya melepaskan tanpa harua melupakan. Lo simpan nama Dika di hati terdalam lo, tanpa harus lo lupain." ucap si Key panjang lebar.

Aku mencoba mencerna semua perkataannya si Key. Benar juga sih, Dika pasti bakalan sedih disana karna aku belum bisa buat ngelepasin kepergiannya Dika. tanpa terasa air mataku jatuh juga tepat mengenai lengannya si Key.

"Key, lo mungkin temen gue yang paling alay di seluruk dunia ini, tapi cuma sama lo yang bisa ngertiin gue, cuma lo yang bisa ngebuat gue ngerasa lebih tenang kayak gini. Gue sayang sama lo Key." ucapku menghambur ke dalam pelukannya si Key. Awalnya si Key cemberut karna aku ngatain dia alay tapi pada akhirnya dia malah ketawa senang gitu.

Akhirnya aku baru sadar kalau selama ini tindakan aku untuk nggak bisa ngelupain Dika itu salah. Ya, Dika udah tenang disana disisi Allah.

TBC

bersambung dulu yaw. dedes lagi stuck nih makanya lanjut nya lama hahaha gila pening otak dedes mikirin lanjutannya wkwkw.

ohiya ada yang mau ngasih saran nggak nih? lagi kehabisan ide nih wkwkw

okelah sekian dulu yaw.

The End Of EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang