***
semua orang yang dia sayangi kini telah pergi...
Pergi...
Dan tidak ada lagi di dunia yang fana ini. Hanya dia sendiri. Harry sahabat terbaiknya, Ron sahabat sekaligus kekasihnya, kemudian semua anggota orde lainya juga pergi.
Hanya dia sendiri.
Kesedihan tak terkira telah ia rasakan dalam umurnya yang baru akan genap 20 tahun untuk beberapa bulan kedepan. Kekacauan di seluruh britania raya yang menyesakkan.
Frustasi akan semua ini membuat ia terpuruk. Sekarang apalagi yang akan dia lakukan tanpa teman-temanya dan orang tuanya yang sudah lama meninggal.
Mereka. Harry, Ron dan tentu saja dirinya telah berhasil melenyapkan Dark Lord, namun itu terasa sia-sia baginya. Sekarang tak berarti. Ketika semua orang telah meninggalkanya sendiri di tempat ini, apa yang harus dia lakukan? Nalarnya tak berjalan dengan baik setelah guncangan mengerikan ini terjadi.
Dia harus melakukan sesuatu! Tapi apa?! Merlin!!! Dia sama sekali buntu untuk saat ini.
Baru beberapa menit yang lalu dia bersama kedua sahabat terbaiknya Harry dan Ron berhasil menghancurkan Dark Lord dan tak di sangka semua ini terjadi. Menangis, air mata deras mengalir melihat kedua sahabatnya terbujur kaku di hadapanya.
Setiap menutup mata, mencoba menenangkan diri, bukan tenang dia malah semakin sakit melihat bayangan kejadian buruk yang baru saja terjadi terus berputar dalam pikiranya bagaikan kaset rusak.
***
Perjalanan mereka untuk memusnahkan hocrucx berbuah manis. Kini yang perlu mereka musnahkan tinggal bagian jiwa tercabik voldemort yang ada di tubuh berhidung peseknya itu.
Setengah lega setengah was-was menanti-nanti serangan yang akan mereka mulai lakukan didaerah sekitaran danau hitam yang memiliki pulau di tengahnya, tepatnya pulau itu adalah makam mendiang Professor Dambeldore yang telah meninggal saat penyerangan hogwarts pada tahun ke-6 nya. Terbunuh oleh Snape yang berpindah kubu.
Penyerangan dilakukan disana karena dari pengelihatan Harry terhadap pikiran milik Dark Lord, mengancam dan mengintrogasi Voldemort lakukan pada ollivander penjual tongkat sihir. Tak lain mengenai tongkat elder salah satu benda magis deathly hollows. Tongkat tak terkalahkan, yang kini masih berada di tangan Professor Dambeldore terpendam bersama mayatnya di dalam peti persemayaman terakhirnya.
Mengetahui hal ini mereka segera berangkat menuju daerah danau hitam yang di maksud sebelum Voldemort tiba lebih dulu. Bersembunyi sembari menantikan kedatangan Voldemort.
Beberapa saat menunggu di balik ceruk pulau yang lumayan dalam akhirnya Dark Lord datang seperti dugaan. Untungnya dia datang seorang diri tanpa para kesatrianya. Pelahap maut.
Mendarat dengan mulus dan anggun. Voldemort dengan tongkat sihir putih tulang eleganya tergenggam di tangan kananya.
Baru saja Voldemort hendak mengangkat tongkat hendak menghancurkan peti mati Dambeldore, tongkat di tanganya segera melayang dan mendarat di tangan kiri Hermione berkat mantra Expelliarmus yang Hermione lemparkan pada Dark lord.
Melihat hal ini tentu saja Voldemort terkejut namun segera ia alihkan dengan pandangan dinginya.
Untuk menghindari diri dari hal yang membahayakan Dark lord segera membentuk perisai dan hebatnya tanpa menggunakan tongkat. Perisai berkedip silau berwarna unggu gelap terlihat tebal.
Tongkat Dark lord yang berada di tangan Hermione bersenandung riang dengan sihir milik Hermione seakan telah akrab lama.
Dalam diamnya menatap tongkat dengan kagum. Ada apa dengan sihirnya dan sihir Dark lord? Dia tersenyum sesaat merasakan sihirnya menari riang dalam tubuhnya namun seperkian detik dia tersadar kemudia segera melihat ke arah Dark lord.
![](https://img.wattpad.com/cover/158055601-288-k608779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past Is The Future (Slow Update)
RandomSTORY BY GodnessBrown_ Tom Riddle - Hermione Granger BUKAN NOVEL TERJEMAHAN. Time traveler > Beberapa ada kesamaan dengan novel lainya yang memang aku terinspirasi dari novel-novel tersebut.