"Ahhh, aku benar2 tidak menyangka kalau Eren akan memilihku sebagai asisten pribadinya~" ujar Layla tersipu.
Ya ampun wajah Layla imut sekali!.
Aku mah apalah -_-
Ceklek
Pintu ruangan terbuka, kami semua menatap kearah ambang pintu. Para member AOB mulai memasuki ruangan.
Entah kenapa jantungku berdegup kencang ketika Levi masuk. Euh... apakah ini yang dinamakan... takut?
"Hai semua!!" Hanjie menyapa.
"Haii!!!" Jawab yang lainnya.
"Mari..., perkenalkan diri kalian masing2 dan sebutkan nama majikan kalian. Haha" ujar Eren.
"Aku Zay, asisten pribadi Hanjie!" Ucap seorang laki2 berambut berantakan. Cocok sekali dengan Hanjie.
"Na..nama saya Layla, asisten Eren." Ucap Layla, lagi lagi menunduk karena malu.
"Hei..., sudah jangan malu seperti itu." Eren menepuk pundak Layla. Membuat gadis tersebut tersentak lalu menggangguk.
Aku merasa pipiku mulai memanas, rasanya seperti melihat drakor. Haha.
"Saya Enne, asisten Erwin Smith." Ucap seorang perempuan yang memliki sifat dewasa, sopan dan bijak (mungkin.), mirip seperti Erwin.
Ini...cukup keren. Maksudku..., aku tidak terpikir akan menjadi asisten seorang member band terkenal. Apalagi dia Levi!!, helowww, dia memiliki fans bejibun diluar sana, sifatnya pun dingin dan entah kenapa dia sering mendecih. Tapi gak papa, mungkin aku akan mendapat hal2 gratis disini, huahahaha, makanan contohnya....em.., aku mulai membayangkan chiken mozarella, yummy!!. Ya ampun jadi laper ihh!!, how about ice cream?!, YUMMY!!.
Food, food, food, food, food, food, food, and... FOOD!
"Ekhem!"
Aku menoleh kaget ketika Hanjie berdehem dengan kencang.
"Giliranmu nona." Ucap Eren kepadaku.Sebelum memperkenalkan diri aku melirik sekilas kearah si triplek. Dia tetap menatap datar kearahku. Tapi entah kenapa aku jadi sulit untuk berbicara. Rasanya seperti dilihat oleh orang yang kusukai..., wait, what?!.
Berhenti melihatku, aku malu, euhh!!!
Hal itu membuat mulutku terdiam, namun jantungku malah sebaliknya.
Aku berusaha membuka pita suaraku. Tapi seolah itu akan percuma, karena suaraku sudah hilang, terbang ke langit.
20 detik kemudian.
"Tch."
Kudengar papan triplek..eh!, maksudnya Levi..mendecih, lalu dia berjalan keluar dari ruangan.
Rasa bersalah mulai menyelimutiku. Ups..., apa dia marah padaku?
"Hoi!, pendek kau mau kemana?!" Hanjie menahan pundak Levi.
"Keluar." Jawabnya dingin, lantas menarik gagang pintu.
Ceklek
Dia pergi. Entah kemana..
"Oke, jangan khawatirkan si pendek itu. Dia mungkin lelah. Lanjut nona!" Hanjie kembali berseru.
"Namaku (Name),....asisten Levi...." ucapku sedikit lesu.
Aku merasa tidak enak. Mungkin Levi keluar karena aku?!, heuh!, aku harus gimana!?, minta maaf padanya?!, tapi bagaimana!?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe i'm lucky (Levi x reader)
RandomSemua ceritaku berawal dari sebuah konser band. ** Tak pernah terpikirkan oleh (Name), bahwa ia akan menjadi salah satu pemeran penting dalam band AOB. Yah..., dia menjadi seorang asisten pribadi disana. Sungguh beruntung atau tidak (Name) menja...