Langkah demi langkah sudah aku lewati...
Tanpa tujuan,tanpa alasan,tanpa melihat...
Ya...Aku Buta.
Semenjak tragedi itu,Hidupku berubah.Aku tak bisa merasakan indahnya hidupku,melihat orang tersenyum,tertawa,dan gembira.
Semuanya gelap.
Namun,semakin lama semakin lama.Muncul cahaya di mata kananku.Buram dan tak jelas.Itulah tampaknya.Dan saat ini,cahaya itu yang membantuku untuk hidup.Meskipun tak jelas rupanya.Aku sangat senang.
Setidaknya,aku masih bisa melihat wajah ibuku,meski tak jelas.Aku tahu saat ia senang,bahagia,sedih,dan duka.
Bukan dengan melihatnya,tapi...Mendengarnya.
Jangan menganggap remeh tunanetra.1 indra tak berfungsi maka tajamlah semua 4 indranya.
Caraku mendengar,meraba, mengecap.Itu terasa lebih kuat.Dengan duduk di bangku SMP,semuanya agak terasa sulit.Menulis,membaca,memang terlihat sulit dimata orang-orang bagi penderita tunanetra.Tapi,aku mampu.Hanya dengan kehilangan 1 indra saja,hidupku terasa terhambat.
Menjadi normal ada salah satu impianku.Namun,aku hidup terbatas.Makan pun hanya 2 kali sehari.Itu pun kadang.Apalagi untuk pengobatan mataku.
Bahkan,dokter pun belum ada yang bisa menyembuhkan penyakit ini.Apa yang harus aku lakukan?
Ejekan sudah menjadi sarapanku setiap pagi.Sudah terbiasa.Aku berfikir....
"Apa gunanya sih mengejek anak cacat? Apa karena mereka sempurna begitu?"
Kadang perkataan mereka menyakitkan.Intimidasi,hujatan,
ejekan,dan diludahi adalah semacamnya.Bahkan,pernah mereka menghajarku hingga babak belur.Aku ingin sekali pergi,putus sekolah dan meninggalkan tempat yang sangat mengerikan ini.Sudah cukup lelah aku mengahadapi mereka.
Aku takut.
Aku sendirian.
Aku lelah.
Hidup ini sungguh tidak adil.
Ingin aku mengakhiri hidupku.
Tapi,semuanya sia-sia.1000 cara sudah kulakukan tapi malah melukai diriku sendiri.Nyawaku masih ada.Hingga aku bertemu orang itu...
AKU SADAR.
Untuk apa aku melakukan hal konyol itu?
*bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
制限なく: Limitless
Romance"Kita saling memiliki keterbatasan... Aku bisa melihatmu dengan 1 rabaan... Dan kamu,butuh 1.000 hari untuk mengingatku kembali... Bahkan...Aku benar-benar tidak tahu wajahmu yang sebenarnya... Hingga tragedi itu menimpamu... Semuanya berubah...