Ekspektasi VOL1

47 2 0
                                    


Di atas sana tampak bulan terseyum begitu indah . penuh pesona berhiaskan bintang yang saling berkedip genit. Gue berdiri di atap rumah sembari tersenyum seorang diri . menatap mereka di langit dan menikmati bayangan saat bersama karina yang masih melekat di benat gue. Meskipun gue merasa seperti orang  bodoh yang sedang menatap perhiasan malam, tapi gue seneng banget sama kebegoan gw. AH tapi gue bener bener jatuh cinta sama wanita berambut pirang itu.

Terdengar suara di depan kamar gue . gue bergegas buat buka tuh pintu gua Cuma mau tau siapa yang berani berani menganggu jantung asmara gue. Gue buka dah pintu ternyata si wildan diam diam dateng kerumah gw. Sambil celingak celinguk kaya dinosaurus pengen kawin . entah kenapa gw kgk tertarik untuk menyapa dia. Gue harap dengan kegaguan gue dia bisa kembali ke habitatnya di mars agar dia kgk menganggu kisah asmara gw.

"MAN, gw lihat lu sering update status yang berbau bau asmara gitu , lu emang kenapa man ?" tanyanya seperti alien yang kehilangan kapal angkasanya " WEH klo orang bertanya itu di jawab , woooy MAN...."

Seharusnya dengan ke begoan gue ini gue berharap di kembali ke tempat asalnya. Gue terus memerhatikan tingkahnya yang semakin menjadi jadi . Seharusnya klo dia ingin kasih saran ke gue dia engga perlu berkeadaan sepeti korban perang dunia 2 yang terkena virus dan harus di amputasi kakinya , mungkin itu wujud dia yang gw bisa gambarkan .

" WOOOY , lu kenapa gembel jawab kgk lu klo kgk gue akan mengeluarkan kelenjar ketiak gue dan lu tau apa yang gue akan lakukan seterusnya"

Terpaksa dengan ancaman itu gue terpaksa untuk membuka mulut gue yang mulai terbiasa dengan kebegoannya.

"IYEE , gue kgk kenapa kenapa. Wildan "

"Sukur deh soalnya gw khawatir ni dengan kelakuan lu akhir akhir ini." Katanyanya sambil menarik jari jarinya yang sudah terlanjur terhimpit oleh ketiaknya.

"Peduli banget lu sama gw,"

"Wajar lah emang salah gw khawatirin lu."

Oke mungkin kebegoan gue harus gw hentikan sampe disini. Gue juga dah lelah dengan dengan ancaman yang bertubi tubi yang dia berikan. Ada benernya juga gue harus cerita kedia tentang kegundahan gw.

"Lagian lu juga kenapa lu malem melem blom tidur man?"

"Suka suka gw hidup hidup gue. Kok lu cooment comment"

"ALhhh. Pasti lu betekan atau jagan jangan lu lagi mikirin seseorang yah ?"

Seketika gue baru nyadar semenjak dia sekolah di SMA ANGKER JAYA dia mulai belajar ilmu hitam di sekolahnya munkin ini yang jadi alasan dengan parasnya yang sangat sangat sekali lagi sangat tidak manusiawi dia memiliki kemampuan ghaib.

Wildan mulai melipat bibirnya . matanya melirik kearah kiri kanan kiri kanan sekali lagi kiri kanan. persis seperti orang yang terkena meningitis. Tak lama kemudian dia tersenyum. Semenjak saat itu gw baru tau ada mausia yang melebihi kapasitas bodoh yang di tetapkan oleh KPAI.

Klo gue ditatap oleh karina mungkin jantung gw seperti kapal titanic yang menabrak tapi penuh keindahan. tapi klo sama yang ini Seketika berubah menjadi kapal titanic yang menabrak penuh kematian .

EkspektasiWhere stories live. Discover now