1

142 7 1
                                    

"Saya terima nikahnya keisha shakila azzara anak kandung bapak ali ma'ruf dengan maskawin tersebut di bayar tunai"

"Bagaimana saksi Sah"

SAH

Alhamdulillah ya Allah bathin zara berucap.

Zikri menghela nafas setelah selesai mengucapkan akad pernikahannya. Dia hanya tinggal menunnggu zara turun dari kamarnya.

Sedangkan di dalam kamar, zara bersiap turun dengan degupan jantung yang semakin cepat berdetak.

Zara perlahan menuruni anak tangga di temani uminya. Tiba-tiba zara menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di ruangan itu. Sesaat zara menoleh ketempat zikri berada.

Zikri yang merasa suasana berubah menolehkan kepalanya kebelakang, saat itu pula tatapan mereka bertemu. Zara yang menyadari itu segara menundukan kembali tatapannya.

Setelah zara berada di hadapan zikri, zara menengadahkan kepalannya menatap lekat manik mata zikri.
"Assalamu'alaikum" ucapnya sebari mencium tangan zikri. Zikri menjawab sembari mencium kening istrinya itu"waalaikumsalam".

Setelah akad pernikahan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan yang tidak terlalu megah. Zara mengganti pakaian menggunakan gaun berwarna biru dengan renda di bagian bawahnya dan memakai hijab senada dengan gaunnya. Sedangkan zikri memakai tuxedo berwarna putih. Mereka tampak sangat serasi.

.............

Zara pov

Setelah acara resepsi selesai aku dan kak zikri langsung bergegas masuk ke kamarku yang sekarang menjadi kamarnya. Aku sudah membersihkan diri sebelum kak zikri masuk tadi dan sekarang kak zikri sedang membersihkan dirinya di dalam kamar mandi.

Ceklek~

Kak zikri keluar dengan menggunakan kaos oblong dan celana pendek dengan handuk kecil di kepalanya.
Aku menghampirinya"shalat isa dulu kak" ajakku yang dibalas anggukan olehnya.

Setelah selesai shalat aku berjalan menuju ranjang disusul ka zikri dibelakangku.
"Selamat tidurka Assalamualaikum" pamitku sebelum tidur.
"Ya walaikumsalam"jawabnya kemudian ikut tertidur di sampingku.

Seperti biasanya aku mengerjakan sunahku di sepertiga malam jika aku sedang tidak halangan. Tadinya aku ingin mengajak kak zikri untuk ikut shalat malam,, tapi kuurungkan niatku karena takut mengganggu waktu istirahatnya.

Zara pov end

Zikri pov

Aku terbangun karena mendengar lantunan ayat suci al-Quran larut malam begini.
Aku menolehkan kepalaku kesamping, tapi aku tidak melihat keberadaan zara disampingku. Kemudian aku bangkit untuk duduk diatas kasur ini. Dan pemandangan pertama yang kulihat yaitu zara yyang sedang duduk diatas sejadah dengan kepala menunduk menatap Al-Quran.

Sejenak aku terdiam melihatnya yang begitu khusu membaca Quran. Seketika hatiku merasa tentram saat mendengar suara indahnya itu.

Seakan tahu keberadaanku dia mengalihkan tatapannya padaku. Tak lama dari itu dia menyudahi bacaannya dan menghampiriku.

"Maaf mengganggu tidur kaka" katanya meminta maaf. Aku menggelengkan kepalaku kemudian tersenyum padanya "aku tidak terganggu" balasku padanya.
Dia memperlihatkan senyumnya padaku. Kemudian mengajakku berdiri untuk mengambil air wudhu "sebentar lagi subuh. Kaka ke masjidkan?" Tanyanya. "Aku shalat disini saja. Aku ingin mengimami istri kecilku ini" kataku sembari menggodanya yang membuat pipi mungilnya itu merah padam seperti tomat.

Zikri pov end

Author pov

Saat ini zara dan zikri sedang sarapan bersama keluarga zara. Karena keluarga zikri pulang setelah resepsi pernikahan selesai.

"Apa kalian akan pulang sekarang?" Tanya abi zara kepada anak dan menantunya itu.
"Iya abi. Zikri akan mengajak zara ke kediaman baru kami" balas zikri.
"Apa tidak terlalu cepat nak?" Tambah umi.
"Tidak umi. Zikri hanya tidak ingin merepotkan abi sama umi" jawab kembali zikri.
"Baiklah jika itu sudah keputusanmu nak. Abi paham" kata abi yang membuat raut wajah zara menjadi sedih.

Setelah sarapan, zikri dan zara bersiap untuk ke rumah baru mereka.

Zikri pov

Aku akan berusaha menerima zara sebagai istriku meski hatiku masih dimiliki oleh orang lain.

Setelah pemberitahuan ayah tentang pernikahanku, fokusku dalam bekerja menjadi kurang. Jujur aku tidak bisa menerima ini. Aku mencintai nanda. Ia nanda yang ada di hatiku. Nanda yang akan menjadi istriku bukan wanita pilihan ayah.

Tapi setelah kejadian itu, kejadian dimana nanda menghilang begitu saja membuat hatiku hancur hingga aku menerima permintaan ayah. Aku kecewa pada nanda karena disaat aku ingin mengkhitbahnya. Dia malah pergi entah kemana.

Yang jelas aku akan berusaha melupakannya.

"Kak jangan melamun tidak baik" tiba-tiba suara lembut itu membuyarkan lamunanku.
"Maaf"kataku " ayo kita masuk" ajakku padanya. Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamar kita ada di lantai atas" kataku yabg seolah mengerti tatapannya itu. Dia hanya tersenyum padaku.

Setelah kita berada didalam kamar kami, aku memutuskan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai acara mandiku, kemudian zara menghampiriku. Aku menggeser posisiku agar dia bisa membersihkan dirinya.

Aku menunggu zara diatas sejadah untuk melaksanakan shalat isya berjamaah. Tadi setelah selesai mandi, zara mengajak shalat berjamaah.

Bukankah itu sudah kewajiban ku sebagai imam keluarga membimbing isteriku kejalan yang lurus.


********

Tbc

Nunggu respon dari pembaca dulu...
Vomentny jangan lupa guys.

ANA UHIBBUKAFILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang