Aku kembali dengan bagian kekecewaan

283 3 0
                                    

Tak ada lagi yang namanya menangis tiap malam.
Semua sudah mulai terpendam, terpendam, dan menumpuk.
Air mata akan keluar pada saatnya.
Ia akan mengalir layaknya hujan deras yang tak kunjung henti.
Mengingat kenangan buruk yang terpendam.
Mengingat luka yang telah terciptakan.
Mengingat hati yang terpukul oleh perihnya kesendirian.
Mengingat jiwa yang kesepian di tengah malam sembari menunggu yang sedang bersenang-senang disana.
Begitu mudah hati terluka.

Begini lah caraku mengungkapkan sakitnya hati. Menulis. Mengurangi emosi yang akan meluap dilain waktu. Melupakan sejenak hal buruk yang baru saja terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CeritakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang