0.1 | excuse me?

8.1K 379 17
                                    

  ❝my life is so fantastic butloneliness comes and asks me,are you really happy at this moment?❞  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  ❝my life is so fantastic but
loneliness comes and asks me,
are you really happy at this moment?❞  

  ❝my life is so fantastic butloneliness comes and asks me,are you really happy at this moment?❞  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tadi lihat 'kan? Jungkook tersenyum padaku! Eunjin-ah, he fuckin smiled at me!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tadi lihat 'kan? Jungkook tersenyum padaku! Eunjin-ah, he fuckin smiled at me!"

dan seperti biasa, aku hanya mengiyakan perkataan sahabatku. Namanya Taeri, Jung Taeri. Bisa disebut fans berat seorang Jeon Jungkook. 

Iya, Jeon Jungkook. Pemuda tampan yang 2 tahun lebih muda dari kami. Pemuda tampan yang berasal dari sebuah boygroup korea yang barusan kami tonton konsernya. 

"Eunjin-ah." Taeri memanggilku sembari menatap layar iPhone miliknya. "Aku harus pakai caption apa? "Love Yourself concert in Busan" seems too plain for me." 

"Tambahkan banyak emoticon kalau begitu. Biar kelihatan... ramai." Aku mengernyit dengan pilihan kosa-kataku. Tetapi Taeri mengangguk-angguk, berarti dia mengerti dengan maksudku. Kami berjalan keluar dari venue, terus berjalan menelusuri jalanan asing di Busan. Tidak seperti di Jeju, jam 11 malam masih terlihat pagi bagi kota ini. 

Hotel kami terletak tak jauh dari venue barusan. Dan itu sangat menguntungkan karena kami tidak perlu membayar biaya transportasi selain tiket pesawat Jeju-Busan. 

Room 1995Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang