Heejin, menelan ludah susah payah.
Sejak dia masuk ke kelas baru, semua mata terus tertuju pada nya.
Heejin risih, tapi tak bisa memprotes karna dia seorang murid baru.
Apa yang salah dengan Heejin? Apa ada sesuatu yang aneh dengan nya?
Hah!
Heejin, beranjak dari tempat duduk.
Mungkin akan lebih baik jika dia keluar dari kelas, dan mencari tempat beristirahat lain ,yang membuat Heejin tidak merasa risih lagi.
"Bisa bicara sebentar?"Seorang siswi tiba-tiba menghalau langkah Heejin.
"ikut aku...," Titah siswi itu, yang mau tak mau langsung Heejin patuhi.
.
.
.
"Siapa namamu?"
"Jeon Heejin,"
"Bagaimana caramu dekat dengan Jungkook?"
"Ju..Jungkook? Ak..aku tidak dekat dengan Jungkook...," Heejin, gelagapan.
Heejin, tengah berada di belakang sekolah sekarang, bersama siswi yang tadi meminta Heejin untuk mengikuti nya.
Hanya saja, di belakang sekolah ternyata sudah banyak siswi lain yang seolah sudah menunggu kehadiran Heejin.
Heejin, sempat mundur untuk antisipasi. Perasaan nya tidak enak, melihat siswi bergerombol menatap nya dengan tatapan membunuh.
Hanya saja, pergerakan nya langsung terkepung. Heejin, tak bisa berkutik.
"Aku peringatkan untuk menjauhinya!" Seorang siswi menarik kerah baju Heejin tiba-tiba.
"Hidup mu tak akan tenang, jika kau terus dekat dengan Jeon Jungkook," Siswi lain memberi peringatan seraya menoyor wajah Heejin.
Tubuh Heejin, sedikit gemetar.
Kenapa dia mendapat perlakuan semacam ini, di hari pertama sekolah nya?
"Kalian semua tukang bully!" Bentak Heejin, yang dalam sekejap membuat para siswi itu saling berseringai seolah memberi peringatan.
Tubuh Heejin, lalu di dorong ke tembok.
Seseorang menjambak rambut Heejin dengan keras, membuat Heejin berteriak kesakitan.
"Karna kau mendekati Jungkook kami," Mereka lalu merobek seragam Heejin.
Air mata Heejin, langsung berderai saat itu.
Heejin ingin melawan atas perlakuan yang tak pantas padanya itu, tapi dia tak berdaya.
"Yak ! Berhenti !"
Gertakan dingin itu membuat aksi bully terhenti.
"Jungkook.....ssi," Ucap mereka serempak, dengan nada yang bergetar.
Heejin, yang kini sudah terduduk di tanah dengan linangan air mata nya, mencoba menengadah untuk melihat kedatangan Jungkook.
Heejin, melihat Jungkook yang datang ke arah nya, melepas blazer lalu memakaikan blazer itu pada Heejin. Menutupi baju seragam Heejin yang robek.
"Jungkook-ssi, ini tidak seperti yang kau lihat," para Siswi yang tadi membully Heejin terlihat gelisah.
"Jika kalian melakukan nya lagi, akan ku pastikan kalian tak akan mengenal suasana sekolah selamanya!" Ancam Jungkook, dengan nada dingin, lalu menggendong tubuh Heejin di punggung nya.
Heejin, hanya mengikuti skenario yang ada. Dia tak menolak saat Jungkook menggendong nya, dia tetap diam saat Jungkook membawa nya masuk ke lingkungan sekolah.
Heejin, tak memprotes apapun meski semua mata tertuju pada dirinya yang ada di gendongan Jungkook.
"Lain kali, panggil aku jika ada yang mengganggumu," Ucap Jungkook.
Heejin, tak menjawab. Dia tak bisa berkata-kata, Heejin terlalu syok dengan apa yang dia alami.
"Aku akan mengantar mu pulang," Ucap Jungkook lagi.
Heejin, tetap tak mengucap sepatah katapun. Heejin, hanya memperhatikan, bagaimana tangan kekar Jungkook membereskan semua buku-buku Heejin, dan memasukan buku-buku itu ke dalam tas dengan satu tangan, sementara tangan yang lain, menopang tubuh Heejin di punggung nya dengan kuat.
"Kenapa kau menolong ku? Kita bahkan belum saling berkenalan tadi pagi," Heejin, akhirnya bersuara.
Jungkook tersenyum kecil, "Kita sudah saling mengenal sejak dulu,"
Heejin terbengong dalam gendongan Jungkook.
Benarkah?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is a popular Namja | HeeKook
FanficSebagai murid baru, yang Heejin inginkan hanyalah seorang teman. Star (30-09-17)