Part 4

1.3K 91 2
                                    

Maaf kalau ceritanya gaje
Harap maklum yaa guyss









"Hiks hiks hiks hikssss"
Suara tangisan pilu seorang gadis berambut indigo dan bermata lavender itu terdengar begitu menyayat hati . Entah apa kesalahan yang diperbuatnya hingga kami-sama melimpahkan cobaan dalam hidupnya. Ini semua salahnya dia terlalu nekat untuk pergi ketempat yang sangat dia hindari hanya untuk memastikan kalau pemuda yang akan dijodohkan dengannya tidak seperti yang dikatakan banyak orang tapi apa ? Bukan ini yang dia harapkan apa yang selama ini dia jaga untuk suaminya kelak telah direngut paksa oleh pemuda asing tidak dia kenal . Dia hanya bisa merutuki dirinya yang terlalu lemah saat itu hingga tidak bisa melawan.

(Kriieeet)
bunyi pintu yang dibuka oleh seseorang membuatnya menolehkan kepala dan melihat siapa yang datang

"Hinata-chan" suara lembut milik seorang perempuan berambut merah muda membuatnya berlari dan memeluk wanita yang baru saja masuk dikamarnya

"Hiksss hiksss sakura-chan hikss hikss tolong aku , apa yang harus aku lakukan sekarang hiks hiks ?" Tersedu-sedu wanita yang dipanggil hinata itu menangis dipelukan sakura . Tangisan pilu dari sahabatnya membuat sakura mau tidak mau harus menitikan air matanya

"Sssttttt tenanglahh hinata-chan jangan menangis lagiii lihat keadaanmu sekarang heyyy kau tampak begitu kusutt "dengan suara bergetar sakura mencoba untuk menghibur hinata walaupun sebenarnya dia tahu kalau bahwa wanita yang saat ini menangis dipelukannya ini tidak akan menanggapinya

"Saku-chan hikkkssss hiksss apa yang akan aku katakan pada orang tua ku nanti ?" Ya saat ini orang tua hinata sedang berada diluar kota karena harus mengurus cabang perusahaan milik mereka.

"Heiii look at me dear " sakura mencoba memegang dagu hinata agar menatap dirinya dengan senyum manisnya sakura mengatakan sesuatu yang mampu membuat hinata membulatkan matanya
"Apa kau tahu hinata-chan aku dan ino pig berhasil menemukan pemuda yang melecehkan mu malam itu jadi tenanglah "

"Tapi dimana kalian menemukannya saki ?? Hiks hikss aku - aku - aku  hiksss hikss" hinata kembali menangis karena terharu dengan perjuangan kedua sahbatnya. Ahhh betapa ia bersyukur memiliki sahabat seperti mereka.

"Kau menganggap remeh kami hehehhehehehe? Apa gunanya CCTV didalam tempat itu , tentu saja kami langsung menuju tempat itu setelah mendengar ceritamu sayang dan seperti dewi fortuna sedang berpihak kepada kami jadi kami dengan mudah menemukan laki-laki brengsek ituu " sakura terkekeh jika mengingat wajah pemuda pirang yang ditamparnya beberapa hari yang lalu disebuah kafe yang baru saja buka

"Be~benarkah ituu saku ? Ohh kami-sama hikss hikss hiksss aku sangat bersyukur punya kalian berdua"tangis haru hinata kembali terdengar ketika sakura selesai menceritakan kejadian itu

"Jadii kau tenang saja aku akan pastikan pemuda ituu bertanggung jawab atas perbuatannya " ucap sakura dengan tersenyum
Namun senyum itu pudar saat melihat wajah hina menyendu

"Kau kenapa hinata-chan ? Ada apa hmm"? Sakura bertanya dengan lembut karena melihat raut wajah hinata

"Sakura~chan sebernya aku akan dijodohkan oleh ayah dengan putra temannya"cicit hinata dengan wajah yang menahann tangis

"Apaa ??? Kau akan ditunangkan dengan orang lain dan kau tidak memberithu pada kami ?"teriak sakura frustasi karena sahabat indigonya ini tidak memberi tahu kabar bahagianya pada dia

"Maaf saki " guman hinata dengan nada lirih

"Hufffftttt sudalah jangan rasa bersalah hina-chan tapi kau harus berjanji pada ku kalau kau tidak akan menyembunyikan apapu dari aku dan ino " kata sakura dengan senyum hangatnya

"Hum aku janji "hinta tersenyum senang karena sakura tidak memarahinya

"Sebenarnya apa yang membuatmu kesana hinta-chan ?" Tanya sakura karena setahunya sahbat indigonya ini tidak suka ketempat seperti itu

"Jadd ---jdi begini kejadiannya saku-chan"

Flashback

Pukul 11:30 malam terlihat sebuah mobil berwarna ungu mudah nampak memasuki sebuah tempat yang biasa disebut orang CLUB dengan mahir pengemudi mobil sport itu memarkirkan mobilnya dan bergegas turun . Terlihat seorang wanita cantik nan anggun dengan surai indigonya yang panjang yang ternyata adalah pengemudi mobil sport tadi memasuki ruangan yang remang-remang dan terdengar musik dj yang berdentum sangat keras hingga membuat orang-orang disekitarnya menari dengan begitu erotis .
Wanita bersurai indigo itu mengeluarkan sebuat kertas yang ternyata adalah foto seorang laki-laki bersurai blonde dengan mata biru laut yang indah dan jangan lupa tiga tanda dipipinya membuat pemuda yang berada dalam foto itu semakin mempesona

"Apa benar ini tempat yang biasa 'dia' datangi ? Rasanya tidak mungkin karena setahuku ayah mengatakan kalau dia adalah pemuda baik-baik dan mustahil bila dia ketempat ini"batin wanita itu dan memasukan kembali foto yang tadi dia pegang kedalam tas mahalnya dan hendak berbalik namun sebuah tangan menariknya dan membuat dia terikut dengan seseorang yang menariknya

"A--apa yang kau lakukan ?" Ada nada bergetar yang begitu dalam disuara lembut milik wanita itu

"Ck jangan pura-pura tidak tahu nona tentu saja aku ingi bercinta" Dengan nada memberat sang pelaku penarikannya berkata

Bola mata perak milik wanita indigo itu membulat setelah mendengar perkataan pemuda yang menariknya

"Aaaaaapa ?? Maaf tuan saya bukan psk disini sepertinya anda salah orang"serunya dan mencoba melepaskan cekalan tangan milik pemuda didepannya

"Jangan pura-pura sayang aku tahu kau itu seorang pelacur " nada meremehkan terdengar dari mulut pemuda yang entah kenapa begitu familiar dimata gadis wanita indigo ini

"Ta-tapi tututuan-

Plaakkk
Belum sempat dia mengelak sebuah tamparan sudah mendarat dipipi mulusnya

" jangan banyak membantah nona "ceklek pemuda itu membuka pintu dengan kunci yang entah sejak kapan ada ditangannya dan meneyeret permpuan yang masih memegang pipinya yang masih sakit akibat tamparan pemuda itu

"Ma----mau apa kau tuan " dengan nada bergetar wanita indigo itu berjalan mundur karena pemuda sinting yang menariknya tadi berjalan dengan gerakan sensual kearahnya

"Kau pasti sudah tahu mauku sayang jadi ayo kita mulai" pemuda ituu langsung meciumnya dengan ganas dan selanjutnya hanya terdengar desahan dan jeritan pilu dari kamar itu

Flashback end

"Hikssss hiksss hiksss sakura-chan aku sudah kotor sekarang " hinata terisak kembali saat selesai menceritakan kejadian yang merenggut keperawanannya malam itu

"Ssstttt jadi kau kesana untuk menyelidiki pemuda yang akan dijodohkan dengan mu ??" Tanya sakura dengan lembut dan dijawab dengan anggukan kepala oleh hinata

"Kenapa kau tidak memeberitahu aku dan ino dear ? Kami akan membantu mu sayang ?" Tanya sakura dengan nada pelan dan sarat akan kesakitan

"Maafffkan aku saku ... aaaaaaku hanya ingin berusaha " hinata menundukan kepalanya karena tidak mampu menatap mata emerald teduh milik sahabatnya

Sakura hanya bisa menarik nafas dan mengelus kepala hinata karena dia merasa gagal menjadi seorang sahabat . Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu

"Hinata ? Tadi dalam ceritamu katanya kau membawa sebuah foto milik pemuda yang akan dijodohkan denganmu kan ?" Tanya sakura dengan hati-hati karena takut hinata kembali menangis

"Ahhhh ya akan aku ambilkan biar kau bisa melihatnya"hinata segera mengambil tasnya dan menunjukan sebuah foto yang membuat sakura melebarkan matanya dan berteriak histeris

"Hi----hiii---hinata dia--dia--dia ituu "





Ohayouu minna
Jangan lupa vote dan comm ya

Arigatou

Girl like you(sasusaku)Where stories live. Discover now