Disini Dingin...

15 1 0
                                    

Aku berjalan di kegelapan malam ini, merasakan Dingin menusuk kearah tulang-tulangku, Orang-orang berkata "Tuhan akan bersamamu kawan" Heh, apa itu maksud mereka?, Mereka mengira hidup itu betergatungan pada Tuhan, Kita yang menjalani hidup, Bukan?.

Sebuah Mobil dengan Cat warna kuning dengan garis-garis hitam berhenti didepanku, Mobil itu memiliki tanda diatasnya yang bertuliskan "Taxi", Seorang pria keluar dari dalam mobil itu dan berjalan kearahku, Dia memelukku dalam kesunyian, Ku mulai memutar otak mengingat kejadian Masa lalu saat dia datang dan memelukku saat itu, Di sebuah sekolahan dengan embel-embel "Sekolah Dasar", Dia memelukku erat seperti ingin membuatku "Sadar" terhadap Dunia yang Fana ini, Dia mengingatkanku akan segala hal yang ku benci, Tentang hidup, Tentang keluarga, Dan tentang agama yang membuat orang-orang berfikir bahwa agama adalah segalanya.

Orang-orang berlomba-lomba menjadi orang baik dihadapan orang lain dengan embel-embel "Agamis" padahal, Mereka sendiri tidak pernah menjalankan apa yang agama mereka suruh yaitu menyembah mereka "Tuhan" yang agung, Bukannya menyembah malah pamer memberikan rezeki pada fakir miskin dan lain-lain dihadapan umum, Heh..Menjijikan.

Dia masih memelukku erat sambil sedikit air matanya jatuh dan membasahi bahu kiriku, Entah kenapa aku merasa damai, Ya...Hanya dialah yang aku punya saat ini..

{Terima Kasih telah membaca, Maaf jika banyak kata-kata yang mengandung "Satanis" disini, Karakter utama adalah seorang Atheis yang sudah muak terhadap orang-orang yang pamer menyumbang harta mereka dihadapan orang lain dengan embel-embel "Agamis" dan "Hamba Allah"}

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Humanity or Insanity?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang