Prolog

95 15 20
                                    

Ia menghirup *macchiatonya dalam-dalam dan menghadap jendela kaca besar.Hujan pertama bulan Desember turun.Mulai terdengar riuh tapak kaki bercampur dengan genangan yang tak meresap sempurna di aspal jalanan.Aroma macchiatonya yang beradu dengan petrichor semakin membuatnya tenggelam.

Ada ingatan samar.

Ia memejamkan mata birunya,mengerutkan dahinya,mencari yang hilang dalam kepalanya.Pasti ada yang hilang,tentu hilang tapi ia tak tau pasti apa itu.Ia menarik napasnya dalam-dalam dan membuka mata birunya.Ia membalikkan badan,menghadap barista yang sedang sibuk dengan *French press kopinya.Caffe kecil itu penuh dengan orang-orang yang memegang secangkir kopi dan bersendau gurau,ia melangkah melewati meja-meja bundar menuju meja barista tersebut dan duduk di sebuah *poof.

"Klinggg",pintu caffe kecil itu terbuka.

Seorang Pria bermata abu memasuki caffe itu dengan mantel lembab.

Matanya tidak berkedip menatap lelaki itu.

Lelaki itu berjalan menuju barista,duduk pada poof disampingnya dan memesan secangkir *espresso.

Pria itu mengangkat wajahnya sambil menghirup espresso dan menolehkan wajahnya ke sisi kanan.Tepat pada saat itu,mata birunya bertemu dengan mata abu lelaki itu dan waktu seakan berhenti.

Aneh sekali,sungguh aneh,Mata abu itu,dada bidangnya,badan jangkungnya,membuat otaknya menyakinkannya bahwa ia adalah asing.Tapi hatinya merasa rindu,bimbang dan tak menentu.


*macchiato : minuman kopi campuran jenis espresso dengan susu

*french press : alat penghilang ampas kopi

*poof : kursi tanpa sandaran lengan

*espresso : jenis kopi pahit,hasil ekstraksi biji kopi

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang