Satu

39 10 2
                                    

Tokyo,Jepang.


"Aku sudah mencoba menghubungimu seharian penuh, AKHIRNYA kau angkat juga telepon dariku."

     First conversation itu langsung menusuk gendang telinga Hinata Asahi, bahkan sebelum ia sempat mengatakan* "Ossu". Ia bahkan juga belum benar-benar menempelkan gadgetnya ke daun telinganya. Mengetahui bahwa suara di telepon adalah suara Yuuto Sora, Hinata asahi langsung tertawa dan berkata "YUUTO, kita sama-sama tau kita sudah tidak bertemu beberapa hari ini dan seharian penuh kau hampir gagal menghubungiku, jika aku tidak mengangkat teleponmu. Dan aku pun tau kau pasti rindu pada diriku, tapi kecilkanlah volume suaramu, aku tidak mau orang-orang sekitar mengira kita berpacaran. Mungkin kau akan senang diterpa gossip gay, tapi aku tidak".

Yuuto sora diujung telpon hanya tersenyum datar "haha,lelucon terbaik abad ini." katanya sinis.

      Hinata memandangi jalanan melalui jendela kaca besar di PARK HYATT HOTEL TOKYO, tempat ia menginap untuk 2 hari kedepan. Banyak orang menggunakan mantel tebal dengan mayoritas warna coklat menyusuri jalan menuju stasiun Shinjuku Tokyo. Pemandangan yang sangat lazim ia lihat di kota besar seperti Tokyo. Tidak seperti orang lain yang acuh dengan keadaan sekitar, Hinata amat suka mengamati keadaan disekitarnya, ia pun hafal kapan nenek yang menginap di kamar sebelah memakai mantel warna merah.

"Katakan saja, apa yang bisa kubantu?", katanya sambil tersenyum tipis "karena seperti biasa, jika kau menelponku dengan nada seperti itu, berarti kau sedang membutuhkan bantuan. Kau sendiri sutradara terkenal di Tokyo, pasti kau tau bagaimana bila jadwalmu terus menjejal. Minggu depan aku harus segera pergi ke New York, jadi aku harus mengatasi semua pekerjaanku disini."

"Aku tau kau akan ke New York, makannya aku menelponmu. Maukah kau membantuku?"

"Pasti, katakanlah" sahut Hinata dengan yakin.

"Rekan kerjaku, penyanyi terkenal, Tadashi Akira akan membuat album ketiganya ,jadi aku ingin kau tampil di albumnya. Dan kurasa kaulah yang pantas menjadi model video musiknya."

"Kau sutradaranya?"

"Tentu saja bukan aku. Aku tahu kau akan pergi ke New York dan aku tau kau pergi untuk bekerja sama dengan Sadao Osamu. Jadi berhubung Sadao Osamu-lah yang akan menyutradarai album rekanku, maka sesuai dengan prinsip pemangkasan biaya, ku-usulkan kau saja yang menjadi modelnya. Kau cukup sempurna menurutku, maukah kau?"

Hinata hanya bisa pasrah dan mendesah "Apa yang akan kau lakukan jika aku menolak?"

"Aku tidak akan mengenalmu lagi, jadi kau tidak punya pilihan." Kata Yuuto Sora sambil tertawa.

"Oke. Disinilah pertemanan harus diuji ketika harus melemaskan ego dari setiap kehendak, agar tidak saling mematahkan",Sahut Hinata

"Baiklah, kita sepakat. Tapi Hinata, kuberitau kau, wajahmu tidak akan tampil sepanjang video musik itu, kami hanya memerlukan punggungmu. Dan model wanitalah yang akan disorot penuh."

Kening Hinata berkerut, "Apa kau sedang bercanda YUUTO? yang benar saja, kenapa?"

"Menurutku kau terlalu tampan untuk video musik rekanku", canda Yuuto "Tenanglah,walaupun kali ini punggungmu yang memenuhi layar, pasti seluruh orang di Jepang ini tahu kalau itu adalah punggungmu. Orang yang menyukaimu akan tetap tau kalau itu kau,walau hanya melihat punggungmu. Kalau kau keberatan proteslah pada sutradara Sadao Osamu, dialah yang memilih konsep itu".

Hinata mulai mengetuk-ngetuk jendela kaca besar dengan kukunya seraya mendesah "Yuuto, aku ini sibuk, di jepang maupun New York. Jadi berikan aku alasan yang masuk akal, kenapa aku harus membuang waktuku yang sangat berharga untuk tampil dalam video itu kalau yang terlihat hanyalah punggungku?"

"Sibuk apa kau?"Ejek Yuuto dari ujung telpon, "sibuk pacaran dengan gadis itu? jadi kapan kau akan mengajak pacarmu itu berkenalan denganku?" mengabaikan pertanyaan Hinata.

"Oh AYOLAH yuuto-*KUN, yang benar saja, siapa yang kau maksud?semenjak kejadian itu aku masih fokus mengurus keluargaku."

"Gadis yang lusa kemarin keluar dari sebuah restoran bersamamu. Apakah dia gadis yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini?"

"Oh yang benar saja", sahut Hinata sambil menyisir rambutnya dengan jari.

"Dia bukan pacarku", tegas Hinata "Apa kau sedang beralih profesi?Kau seolah mewawancaraiku seperti seorang pemburu berita?"

Yuuto tertawa "Tenanglah,aku hanya bertanya."

      Tepat pada saat itu, gadget berlogo buah tergigit yang ia letakan disaku celana sebelah kanannya berdering. Matanya seketika terarah pada layar ponsel tersebut. Sebuah panggilan masuk dengan photo profile seorang wanita bertubuh langsing dan berambut pirang panjang. Hinata yakin kakaknya sedang keheranan kenapa ia tidak segera mengangkat telpon darinya. Kemudian,ia mengangkat telepon dari kakaknya dengan sebelah tangannya, tanpa suara ia menyapa kakaknya dan hanya menyunggingkan senyum simpul dari ujung telpon.

"Aku ada acara, nanti kita bicara lagi." Kata Hinata diponsel kepada Yoota.

Ia segera menjejalkan gadget yang ia pegang di tangan kirinya ke saku jinsnya.

"*one-chan harus bilang ke *okaa-san tentang hal ini"

Kata Hinata langsung mengomel di telepon, tanpa basa-basi.

"Selamat malam juga adikku tampan," katanya sambil menyisir poninya kearah kanan dengan jari lentiknya "jelaskan apa yang harus kubicarakan dengan ibu?kau langsung menyerbuku begitu saja."

      Akina Asuka, Kakak tertua Hinata, 6 tahun lebih tua darinya. Wajah kedua saudara ini sama sekali tidak serupa, tetapi mereka sama-sama memiliki wajah yang menarik perhatian lensa kamera, tubuh jangkung yang proporsional, public speaking yang sangat mumpuni, membuat semua orang menyukai saudara ini. Semua faktor itu yang membuat mereka menjadi seorang model yang sangat profesional dan tentu saja handal.

      Akina Asuka hampir menghabiskan seluruh hidupnya berjalan mengelilingi dunia di *catwalk. Namun, setelah ia berkeluarga, ia memutuskan untuk beralih profesi sebagai fashion designer, karena dia sangat mencintai dunia fashion dan ingin fokus mengurus anaknya. Ia pun telah memiliki butik di segala penjuru Tokyo dan New York.

      Hinata kembali mendesah, menarik nafas dan menjatuhkan dirinya ke tempat tidur dan menghembuskan nafas seraya berkata "one-chan,aku benar-benar harus bilang ke okaa-san, untuk berhenti mencarikanku jodoh. Okaa-san tak bisa terus-terusan menjodohkanku dengan perempuan, anak perempuan temannya atau apapun itu. Kali ini sudah sangat kelewatan, okaa-san menjodohkanku dengan keponakan perempuan yang baru ia kenal di tempat spa dan parahnya lagi ia masih sekolah. Aku sudah tak punya waktu untuk memikitrkan itu, aku sangat sibuk sekarang."

      Jika Akina Asuka dikenal sebagai model catwalk, maka hinata lebih dikenal sebagai model iklan, majalah dan juga video musik. Wajahnya kerap dijumpai di jalanan Tokyo. Tawaran berbagai macam produk masih kerap ia terima, walaupun ia masih memfokuskan diri untuk menjadi sutradara terkenal. Untuk itulah ia pergi ke New York serambi belajar dengan Sadao Osamu.

      Akina Asuka tersenyum lebar sambil mencoret-coret kertas design dihadapannya "Tenanglah, itu hanya usaha okaa-san. Okaa-san bilang, dia hanya ingin membantumu yang terlalu sibuk. Mungkin setelah 5x mencoba dan gagal, okaa-san akan menyerah."

"Kemarin aku telah bicara pada okaa-san, dan aku akan membicarakannya lagi segera setelah kembali dari New York."

Akina Asuka Kembali mengangkat alis "kau jadi pergi ke New York? apa okaa-san mengijinkanmu keluar dari negara ini? apalagi setelah kejadian itu?"

"Aku akan berangkat minggu depan. Okaa-san mengomel sepanjang malam denganku ditelepon. Tapi tak-apa. Yang penting aku bisa kabur sejenak darinya."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


*Ossu = Sapaan telpon informal diantara lelaki,mendekati "hallo bro"

* Kun = Sapaan informal untuk lelaki

* One-chan = Kakak perempuan

*Okaa-san = Ibu

*Catwalk = Panggung untuk pertnjukan busana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang