Pertama

524 63 13
                                    

Hoseok bersekolah di sekolah bangtan. Dia terkenal di sekolah tersebut karena bakat dance yang
sangat luar biasa serta wajah cantik dan cerianya yang menarik banyak orang. Perlu diketahui bahwa hoseok itu namja ya. Hoseok mempunyai adik yang berbeda 30 menit saja.

 Hoseok mempunyai adik yang berbeda 30 menit saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya namjoon. Dia itu pintar, sayangnya dia tidak satu sekolah dengan kakaknya. Dia bersekolah di army amino. Sama bagusnya dengan sekolah hoseok.

Hoseok heran, minggu minggu akhir ini, namjoon selalu pulang babak belur. Namjoon enggan memberikan alasannya. Hoseok hanya bisa pasrah karena namjoon tak memberikan alasan yang sebenarnya.

Sepulang dari sekolah, hoseok ingin menjemput adiknya. Karena hari ini hoseok pulang pagi, karena para guru sedang ada rapat dadakan.

Hoseok mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Setibanya di sekolah namjoon, ia memakirkan mobilnya di tempat parkir dan berjalan ke kelas namjoon. Betapa terkejutnya Hoseok, saat melihat namjoon di bully oleh empat orang yang tak dikenalnya di kelas.

Hoseok tak terima dengan perlakuan mereka pada namjoon. "Namjoon! Apakah kau tidak apa apa?" Teriak hoseok sambil berlari menghampiri namjoon. "Hyung, ngapain disini? Tak seharusnya kau kesini." Kata namjoon sambil berusaha berdiri, hoseok yang melihat namjoon tidak mampu berdiri, ia membantu namjoon. "Ceritakan padaku namjoon, bagaimana kau bisa begini?" Tanya hoseok dengan nada khawatir. "Ceritanya panjang hyung, tak seharusnya kau kesini." Kata namjoon sambil mengaduh kesakitan di wajahnya.

Saat hoseok hendak melayangkan protes ke namjoon, empat orang itu kembali ke kelas. "Namjoon, kau mau kemana? Kau pikir bisa lolos dari kami?" Tanya ketua geng sambil berjalan menghampiri hoseok dan namjoon. Hoseok melihat wajah sang ketua geng, ia berwajah pucat dan dingin. "Apa yang kalian lakukan pada adikku?! Jangan bermacam macam!" Ancam hoseok sambil melindungi namjoon di belakangnya. Namjoon bergidik ketakutan di belakang hoseok. "Jadi kau hyungnya??? Kata namjoon dia tak memiliki seorang hyung yang secantik dan seseksi ini." Kata sang ketua geng.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah hoseok. Refleks, hoseok memundurkan wajahnya. Hoseok melihat name tag di dadanya. Bernama min yongi. Hoseok menatap namjoon dengan heran, dia tak mengatakan bahwa dirinya mempunyai seorang hyung. Karena tak ingin berlama lama di kelas, hoseok menarik namjoon ke mobil. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setibanya di rumah mewah mereka, hoseok segera masuk ke rumah dan mendudukkan dirinya di ruang tamu. Namjoon berjalan pelan ke arah Hoseok. Wajahnya menunduk. "Kenapa kau tak ceritakan ini pada hyung?" Tanya hoseok sambil menekan pelipisnya. "Maafkan aku hyung. Karena nanti taruhannya adalah hyung." Kata namjoon sambil mendudukkan dirinya di samping hoseok. Hoseok mengernyit tidak mengerti.

"Aku tidak menceritakan pada mereka tentang soal hyung. Karena, mereka akan meneror hyung. Itu bahaya." Kata namjoon sambil menatap hyungnya. Sementara hoseok diam terpaku. Dia berusaha untuk mentenangkan diri. Sambil berjalan ke kamarnya.
                              .
                              .
                              .
                              .
Sepulang dari sekolah, hoseok pulang ke rumah dan berganti pakaian saja. Setelah itu ia pergi ke sekolah namjoon. Ia mengkhawatirkan keadaan namjoon.

Setelah memarkirkan mobilnya di halaman parkir sekolah namjoon, ia segera menuju ke kelas namjoon. Selama ia berjalan ke kelas namjoon. Banyak orang yang menatapnya, sebagian adalah namja,dan sebagian yeoja. Mereka berbisik bisik sepanjang koridor kelas.

Saat sampai di kelas namjoon. Ia celingak celinguk mencari namjoon. Ia sama sekali tak melihatnya. "Mmm, permisi. Apakah kau tau di mana namjoon?" Tanya hoseok pada salah satu siswa di kelas namjoon. Bername tag kim taehyung. Taehyung melihat  
Hoseok sesaat dengan pandangan terpesona. 'Dia sangat cantik dan seksi walaupun dia adalah namja.' Batin taehyung sambil menatap hoseok sesaat. 'Cobaan apa lagi nih, di sekolah begini, dan di sekolah namjoon juga sama saja.' Batin hoseok sambil menghela nafas kasar. Mendengar helaan nafas kasar hoseok, ia segera membuang pikirannya tentang namja yang di depannya ini. Taehyung memberi secarik kertas pada hoseok, lalu menghilang di hadapan hoseok. Menyadari namja di depannya sudah menghilang entah kemana, hoseok kembali memusatkan pikirannya mencari namjoon.

Betapa terkejutnya hoseok, ia mendapati namjoon babak belur di koridor kelasnya. "Namjoon! Kenapa kamu bisa begini? Siapa yang melakukannya?" Tanya hoseok dengan wajah khawatir. Namjoon hanya diam mununduk. Hoseok hanya menghela nafas. Ia merangkul namjoon ke bahunya dan membawa ke UKS.

"Hyung, tidak perlu ke UKS, kita bisa mengobatinya di rumah." Cegah namjoon saat akan memasuki ruang UKS sekolah Namjoon. "Tidak, kita harus mengobatinya disini. Jika Tidak, lukamu makin parah nanti." Kata hoseok sambil menyeret namjoon masuk ke ruang UKS. Akhirnya, namjoon mengalah. Ia membiarkan hoseok mengobati lukanya. "Aw, hyung sakit sekali." Ringis namjoon. "Kenapa ada orang yang tega melakukan ini kepadamu? Apa kau punya salah?" Tanya hoseok sambil meletakkan kotak P3k ke lemari penyimpan obat. Namjoon hanya menggeleng pelan.

Semakin lama di ruangan UKS sekolah, semakin rasanya cukup menyeramkan bagi hoseok. "Namjoon, apakah kamu merasa ada yang menyeramkan disini?" Tanya hoseok sambil memperlihatkan wajahnya yang terlihat panik sekaligus ketakutan. Namjoon hanya diam saja. Karena merasa tak dihiraukan oleh namjoon, ia menggoncang tubuh namjoon sampai sadar. "Kita pulang saja." Kata namjoon dibalas anggukan setuju hoseok.

"Hyung! Aku Lupa mengambil catatan tugasku di meja! Aku harus mengambilnya." kata namjoon sambil melepas sabuk mobil. "Tunggu namjoon, biar aku yang mengambilnya. Kau disini saja." Kata hoseok. Sementara namjoon hanya diam tak menanggapi hoseok.
'Hyung, hati-hati saat bertemu yongi. Kamu harus menghindarinya.' Batin namjoon.

Hoseok berjalan ke kelas namjoon. Sesampainya di depan kelas, ia berhenti sejenak. 'Kenapa perasaanku tidak enak? Ah pikirlah positif hoseok.' Batinnya sambil memasuki kelas namjoon.

Betapa terkejutnya hoseok, salah satu siswa sedang duduk di atas meja bangku namjoon sambil membawa buku catatan milik namjoon. Ia membuka lembaran-lembaran catatan namjoon. "Kamu mencari ini hmmm?" Tanyanya. "I Iya, si siapa kamu?" Tanya hoseok. "Hmmm. Aku yongi." Jawabnya santai, ia tetap pada posisinya. "Hmm bisakah aku mengambil buku catatan milik adikku? Adikku mencarinya." Kata hoseok. Ia menyentuh pundak yongi pelan. Yongi membolehkan kepalanya melihat hoseok. Tautan mata mereka bertemu. Hoseok merasa tubuhnya tidak bisa bergerak. Ia merasa pergerakannya dikunci oleh manik mata yongi berwarna keemasan mengkilap yang tajam. Merasa hoseok tidak bergerak sama sekali, yongi mendekatkan wajahnya pada wajah hoseok. Ia mengecup kening hoseok.

"Hyung!" Teriak taehyung. Hoseok menoleh ke sumber suara begitu juga yongi. Tak tunggu lama, taehyung menarik  hoseok ke pelukannya. Hoseok merasa terkejut atas perlakuan taehyung, tetapi ia merasa nyaman. "Apa yang kau lakukan Min Yongi?! Jangan memperlakukan orang lain seenaknya!" Kata taehyung sambil melotot yongi. Sementara yang dipelototinya hanya menatap datar. Dan tak lama ia meninggalkan kelas.

"Hyung, berhati hatilah. Dan jaga dirimu." Kata taehyung, dan tak lama ia juga meninggalkan kelas. Hoseok menatap punggung taehyung pergi. 'Apa yang terjadi?' Batin hoseok. Karena tak ingin menunggu lama adiknya, ia segera mengambil buku catatan namjoon dan pergi ke mobil.

"Hyung, kenapa lama sekali?" Tanya namjoon di mobil. "Aku bingung mencari tempat banhkumu namjoon." Kata hoseok berbohong. "Oh." Kata namjoon singkat. Tak menunggu lama, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

'Apa yang sedang terjadi? Kenapa terdapat aura menyeramkan disini?'  Batin hoseok, ia mengendarai mobilnya dengan perasaan tidak tenang.

Next ...........
            

Hai, sesuai janjiku, aku buatkan cerita baru. Berkat dukungan beberapa author, aku berhasil membuat cerita baru dan belajar dengan tenang di Singapura. Terimakasih atas dukungannya
😘😘😘


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang