2.Viola Dalam Violet

43 3 0
                                    

Deg!

Dag!

Dig!

Dug!

Suara hati takaruan penjaga toko tersebut, ia menarik nafas dalam-dalam "Harus bagaimana lagi kalau, Pak Aldiano sudah buat keputusan tidak mungkin bisa di ganggu gugat, maafkan saya ya mba Viola".

Viola tidak bisa tinggal diam seperti itu melihat salah satu karyawan itu di pecat begitu saja. Viola sangat kesal padahal jelas-jelas memang ia yang salah, lagi pula karywan-nya itu sudah meminta maaf.

"Awwwww"

Cubitan kecil mendarat di pinggang Aldiano
"Kamu apa-apaan sih udah lah kamu ga liat dia udah minta maaf kasian kan kalau harus di pecat?" Viola memarahi Aldiano "Sayang dia itu udah bikin kamu sedih, coba kalau aku tadi masih rapat? kamu mungkin bakal di aniaya oleh dia" Jelas Aldiano. "Ihhh kamu tuh lebay-nya sampai DNA yaa kamu gamalu sama gelar kamu disini?" Tanya Viola menegaskan. "Kamu kan pacar aku ter-sayang, ter-cantik diiiiiiii dunia ngapain aku harus malu romantis sama kamu depan umum?" Aldiano mengangkat sebelah alisnya menanyakan pertanyaan yang tak mungkin bisa Viola jawab.

"Aaadduuuhhhh..."

Viola menepuk dahinya. "yaudah gini kalau kamu sayang sama aku jangan pecat dia tapi, kalau kamu pecat dia aku BLOCK semua kontak kamu ya?" nada Viola menantang sambil melemparkan senyuman devil kepada Aldiano. Karena, hanya dengan cara itu kekasihnya yang bergelar CEO itu tidak mungkin bisa berkutik.

"yahh ko kamu main-nya anceman? Aku CEO di sini kamu gabisa seenaknya ancam aku kaya gitu" Memang pada dasarnya Aldiano menganggap jika kata blokiran pada mulut Viola itu adalah sebuah bencana besar bagi dirinya.

"Gelar CEO kamu, tidak berlaku di depan pacarmu"

"Berlaku lah!"

"GAK"

"Berlaku!!"

"Enggak!"

"Berlaku, berlaku, berlakuuuu.....Dan tidak ada masa expire-nya"

"Ihhhh ngeyel enggak pokonya enggak"

"Nn.Viola tidak apa-apa Nn saya langsung keluar saja ya dari sini" karyawan toko tersebut menyelak perdebatan atasan-nya dengan kekasihnya itu.

"Jangan mba!!!" Viola menarik keras lengan karyawan toko yang hendak keluar dari mall tersebut. 'Eee...eeehh kenapa jangan?' Terheran karyawan toko tersebut, melihat Viola menarik keras lengan-nya itu.

'Pokoknya mba gaboleh berhenti dari sini ya, mba harus tetap bekerja di sini'
Terang Viola dengan senyuman merekah di bibirnya menampakan wajah yang penuh ceria, seperti violet di dalam pelangi.

Setelah itu Viola menarik keluar Aldiano dari mall tesebut. untuk, memarahi Aldiano yang sedari tadi sudah membuatnya jengkel
setengah mati.

"Aku gak jadi pecat dia tapi ada satu permohonan dari aku ya?" Pinta Aldiano dengan mata berbinar-binar dan senyum-man menakutkan seperti om-om penculik.

"Yaudah iya kamu mau apa?" Tegas Viola.

"Cium dong" kali ini wajah aldiano seperti anak kecil yang meminta permen sugus.

"Ihhh apaan sih kamu gak ah inikan tempat umum" Tolak Viola mentah-mentah.

"Yahhh kecewa deh, emmm tapi kalo tempat sepi mau kan?" Tanya Aldiano dengan penuh keyakinan.

"NGGAK!!! Seratus kali NGGAK!!!!" Senga Viola

"Ih" Aldiano meringih

"Eeeeehhhh..... Kam.." Suara viola terpotong

"Ko, eh? Ah aja biar enak" pinta Aldiano penuh kemesuman.

Viola mulai geleng-geleng kepala dan berpikir bahwa Aldiano yang umurnya lebih tua dari ia sudah sangat ngebet sekali ingin menikah, Sedangkan ia kan masih duduk di bangku SMA.

"Kamu gak liat ini jam berapa?" Lanjut Viola menyambung suara yang tadi terpotong oleh kekasihnya itu.

"ASTAGA AKU TELAT!!!"

***

HALLOOOO, Para pembaca wattpad ini cerita pertama yang aku buat di wattpad lohhh hehe :D kalo kalian suka baca cerita ini bantuin kasih bintangnya yaaaa, dan kalo ada salah dalam penulisan kata atau kalimat mon maap yaa komen aja komen sebanyaknya ok ;)))

HAPPY READING

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Viola Dalam VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang