Balada 17-an (1)

256 21 16
                                    

"Jalan di tempat. Gerak!"

Anak paskib lagi latihan upacara buat besok. Kebetulan Ziyi dapat tugas mengawasi rekan-rekannya. Kalo kata dia mah,"Lumayan bisa ngerdus sana-sini. Hehe..."

Ziyi jalan mondar-mandir merhatiin setiap gerakan dan hentakan kaki. Anggota paskib perempuan kecuali Zimo pada pake celana pendek selutut. Alhasil, kaki jenjang nan mulus terlihat di mata Ziyi.

"Mampus dah kakinya bening semua modusin boleh nih."

Ia mulai menjalankan aksinya dari Xikan,"Xikan kakimu salah! Harusnya tuh gini" tegur Ziyi sambil mengatur kaki Xikan, padahal Xikan udah pasang kaki yang benar. Sedangkan Xukun masih dengan tatapan "Masih Gua Liatin bentar lagi gua sedot ubun-ubunnya."

Ziyi gak nyadar kalo pacarnya jadi pembawa baki menatapnya begitu dalam. "Sekarang sapa lagi nih? Hmm... Mubo boleh juga." gumamnya. Gegara Qin Fen virus kerdusnya nular ke dia sama Yanjun.

Ziyi sengaja membuang kulit pisang ke jalan agar mantannya kepleset terus jatuh ke pelukannya deh. Maunya sih gitu...

Ziyi pura-pura gak liat ada Xukun disitu. Iapun sembunyi dibalik semak-semak dan melemparkan kulit pisang tersebut dan apa yang terjadi?

Strike! Ia terjatuh karena kulit pisang dan Ziyi langsung gercep nolongin Mubo. "Kamu gapapa? Ada yang luka gak?" tanya Ziyi. "Gapapa kok. Cuman lecet di lutut."

Melihat mereka berdua, setan di badannya Xukun mulai muncul. Qin Fen juga mulai kesel gegara pacarnya digodain sama si mantan. "Kun, enaknya kita apain tuh pacar lu?" tanya Qin Fen. Xukun mikir bentar,"Bikin dia sakit perut. Hehehehe..."

Beberapa saat kemudian...

Setelah latihan, Xukun sama Zhengting beli gorengan banyak-banyak. Maklum banyak duit kan enak jadinya. "Ting, gorengan punya Ziyi udah aing pisangin eh... pisahin. Jangan sampe kena ke yang lain."

"Okesip say!"

"Wuih mantep gorengan!" kata Gui.

"Pasti enak nih." ucap Yanjun sambil mengambil tahu isi.

"Yok dimakan." ajak Xukun dan gorengan-gorengan itupun habis dimakan semuanya.

"Njir... gua gak kebagian woy!" teriak Xukun.

"Tenang,Kun. Aku aja gak kebagian. Biarlah itu jadi rejeki buat mereka dan menjadi pahala buat kamu karena udah ngasih makan ke mereka." tutur Mubo.

"Iya juga yah..."

Tiba-tiba perut para pemakan gorengan itu pada sakit sampe mereka harus rebutan wc. Yanjun duluan karena dia yang paling banyak makan gorengan sambil nyemilin bon cabe level 30. Teriakan Yanjun ternyata bikin heboh sekampus.

Ziyi datang paling belakangan jadi dia kudu nungguin sambil teriak-teriak nahan berak. "WOY,NJUN! BUKAIN PINTUNYA! Gua udah ga tahan nih!"

Kebetulan si Dinghao lagi jalan nyari minum denger percakapan 2 orang yang terdengar ambigu. Penasaran, langsung aja dia ke toilet dan apa yang terjadi?

Ya,benar sekali! Dinghao teriak kenceng pas Yanjun sama Ziyi di toilet berdua sampe didatengin sama yang lain.

"Kenapa ini? ASTAGA! Ziyi? Yanjun?" kaget Zhangjing.

"Beb, aku bisa jelasin. Ini gak kek yang lu liat." cicit Yanjun. Tiba-tiba Zhangjing pingsan,"BEB! ADUH BEB JANGAN PINGSAN!!!"

"Niatnya mau bikin Ziyi mencret malah kek gini. Mampus dah..." batin Xukun.

Pas Zhangjing udah sadar, mereka langsung bersyukur. "Beb, maafin aku ya. Sebenarnya kami berdua lagi rebutan wc, jadi kami nyempil masuk ke wc bareng. Kamu jangan pingsan lagi yah" lirih Yanjun. "Ayang, maafin Xukun ya soalnya kamu mencret gegara aku." ucap Xukun. "Harusnya aku yang minta maaf gegara bikin kamu cemburu." balasnya tak kalah mesra. "Aaaa... NSFJ! Huaaaa..." tangis Ruibin. "Apa itu NSFJ?" tanya Zhenghao. "NOT SAFE FOR JOMBLO!" isak Ruibin sampe ingusnya ngalir.

Tiba-tiba Bu Fan dobrak pintu dan emosi,"SIAPA YANG TERAKHIR ABIS DARI WC TOILETNYA GAK DISIRAM?! UDAH GEDE,ITEM,BAU LAGI!"

Semua langsung nunjuk ke Ziyi. Ziyi hanya bisa nelen liur. "Mampus dah gue yang kena." batinnya. Akhirnya Ziyi lari diamuk massa. Eh gak kok!

Bertahanlah Ziyi! Kamu strong kok!

-Tbc-

Hai aku balik lagi nih! Maaf ya kalo aku telat update. Btw, DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-73! Dan Selamat Ulang Tahun buat Ruibin tamvan kita.

MERDEKA!!!

Fake Chatnya Idol ProducerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang