Chap 1

6 0 2
                                    

"YUI!!!" teriak seorang anak perempuan memanggil Yui dari belakang.

Yui menoleh kearahnya dengan wajah datar. Ya, memang ciri khas Yui selalu berekspresi datar.

"Kao..." sapa Yui kepada anak itu dengan suara pelan dan datar

"Kamu masuk SMA Hiroki juga ya? Syukurlah..."

"Ah... Iya..."

"Rika-chan! Ohayou!" sapa Kaori kepada anak perempuan dengan twin tail dan penuh pernak pernik itu.

"Ohayou, Kao-chan. Dia siapa?"

"Kenalin, ini Yui, teman masa kecil yang pernah aku ceritain itu loh..."

"Ooo, jadi kamu Yui." ucap Rika dengan tampang agak tidak senang.

Menurut Rika, Yui kelihatan sedikit kurang sopan dan sok cantik karena Yui sama sekali tidak menyapanya dan hanya memasang ekspresi datar.

"Aku Rika, salam kenal."

"Aku Yui, salam kenal juga."

"Kita jalan bareng,yuk!"

"Ayo!"

"Aku tidak ikut dengan kalian, maaf..."

"Kenapa Yui?"

"Ada sesuatu yang harus kulakukan. Aku duluan ya. Da."

"Da, Yui."

"Hmm... Baiklah akan saya pertimbangkan."

"Terima kasih, pak"

Pagi ini adalah pagi terberat bagi Yui. Papa dan mamanya harus meninggalkannya sendirian di Tokyo karena harus dinas keluar kota selama beberapa tahun. Ia pergi ke kantor untuk mengajukan keringan uang sekolah kepada kepala sekolah.

................................................................................................................................................

"Kyaaa Hisato sensei emang paling keren."

Hisato Nakagawa, guru olahraga  yang paling populer di antara para murid. Ia terkenal akan bakatnya yang banyak, juga ketampanannya. Banyak siswi yang suka padanya. Jadi wajar sering terdengar teriakan anak murid perempuan ketika ia lewat.

"Jujur aku merasa agak terganggu dengan teriakan itu."

"Sabar, Hisato-san. Anggap saja mereka angin lewat."

"Kau pikir angin lewat seheboh itu?"

"Ya, enggak juga sih."

"Kau ini ada-ada saja Ryuuki."

Hisato dan Ryuuki sama-sama guru paling muda di sekolah ini. Mereka juga merupakan teman baik sedari kecil. 

"Kamu pernah tidak jatuh cinta pada salah satu muridmu di sini?"

"Sejauh ini tidak ada yang menarik bagiku..."

"Hisato...Hisato... Sampai kapan kamu terus-terusan kayak begini."

"Sampai ada satu wanita yang benar-benar berhasil membuatku jatuh dan sakit karenanya."

"Dasar Hisato..." kata Ryuuki sambil menghela napasnya.

"Hisato-sensei, anda dipanggil kepala sekolah." kata Saori-sensei, wakil kepala sekolah juga guru matematika.

"Baiklah, aku segera ke sana."

................................................................................................................................................

Sesampainya di kantor, Hisato langsung pergi menemui kepala sekolah. 

Me Me SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang