Chap 2

3 0 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 12 siang. Waktunya untuk makan siang. Kaori duduk sendiri di taman sambil menikmati makan siangnya.

Tiba-tiba, ada sekelompok murid laki-laki datang menghampiri Yui.

"Hei, anak baru! Ngapain kamu di sini! Ini wilayah kami! Lagipula kamu juga sendirian! Menyingkirlah!"

Yui tetap makan tanpa menghiraukan mereka.

"Berani juga dia, Daiki. Beri dia pelajaran saja."bisik salah satu dari mereka.

Yui bisa mendengarnya, tetapi ia memilih pura-pura tidak tau.

"Benar juga.Oi! Kuperingatkan kau sekali lagi! Menyingkir atau kuhajar!"

"Kalian pikir aku takut ya."

"Makin berani juga ya." dia pun mulai memukul Yui.

Yui sama sekali tidak berekspresi meski ia merasa sakit.

"Hei! Apa yang kalian lakukan?!" teriak Hisato dari jauh.

"Cih! Lagi-lagi dia yang ikut campur!"

"Kenapa enggak kita hajar juga?"

" Boleh saja."

Hisato pun langsung mendekati mereka dan mulai memberi mereka peringatan. Namun, rupanya cara itu tidak mempan. Hisato dihajar oleh salah satu dari mereka. Lama kelamaan satu persatu dari mereka yang memukul Hisato. Yui hanya bisa berdiri terdiam di sana, melihat Hisato dihajar habis-habisan oleh mereka.

Tak tahan melihat Hisato dihajar, Yui pun mulai berteriak untuk menghentikan mereka. Mereka memang berhenti. Tapi mereka langsung menuju ke arah Yui untuk menghajar Yui juga. 

Tau Yui akan dihajar, Hisato langsung lari menarik tangan Yui agar tidak terkena pukulan mereka. Dia langsung membawa Yui pergi.

Akhirnya mereka berhenti.

"Kamu enggak apa-apa, Yui?"

"Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menyelamatkanku, Nakagawa."

"Kamu ini bodoh ya? Kamu pikir kamu bisa lawan mereka sendirian dengan tangan kosong?"

"Ya. Dan aku juga berpikir bahwa aku juga tidak layak hidup mengingat betapa hancurnya keluargaku."

"Apa maksudmu?"

"Bukan urusanmu, bodoh."

Anak ini...

Apa yang dia rahasiakan...

Yui langsung pergi meninggalkan Hisato. Saat hendak pergi, tangannya pun langsung digenggam Hisato.

"Tunggu."kata Hisato yang masih sedikit kecapean.

"Aku mohon, jelaskan padaku. Aku ingin tau lebih tentangmu."

"Cih! Untuk apa kau tau tentang kehidupan keluargaku? Semua ini bukan urusanmu. Apa jangan-jangan kau ingin menyebarkan aibku?"

"Bukan begitu Yui..."

"Aku tidak peduli seberapa populer kau. Aku tidak peduli siapa kau. Aku tidak peduli seberapa banyak  orang yang menyukaimu. Aku tidak peduli seberapa banyak temanmu. Aku tidak peduli kau guruku. Tetap saja kau bukan siapa-siapa bagiku dan aku bukan siapa-siapa bagimu juga."

"Yui..."

Hisato pun langsung melepaskan genggaman tangannya. Dia pun langsung menundukkan kepalanya. Dia merasa bersalah pada Yui. Dia menyalahi dirinya sendiri karena dia menanyakan hal itu di waktu yang tidak tepat.

"Yui." dia memanggil Yui tapi Yui sudah menghilang dari hadapannya.

Sial

..........................................................................................................................................................

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me Me SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang