Prolog

35 0 0
                                    

Sore itu suasananya begitu sendu, angin bertiup lembut bersamaan dengan berisiknya suara dedauan kering yang mulai berjatuhan, susananya begitu sepi, aku mengeluarkan setangkai bunga mawar yang sudah kubawa sejak awal, kujaga agar tidak ada bagian yang rusak karena mereka begitu rapuh, kemudian kuletakkan tepat didepan batu nisanmu. Aku menatap nama yang terukir pada batu nisan itu, kemudian menyapu lembut ukiran yang sudah mulai kusam tersebut.

"Hei, gimana kabar lo?"

"Gue kangen, lo kangen gua ga disana?"

Perlahan air mataku menetes membahasi tanah yang sudah mulai keras itu, kubersihkan dedaunan kering yang berserakan disekitar pemakanmu, kemudian aku merapikan perletakan bunga mawar agar terletak proposional pada batu nisan itu.

"Banyak banget yang pengen gua ceritain"

"Makasih ya buat semuanya"

"Dan gua udah buktiin kok, kalau cinta akan terus hidup, dengan atau tanpa nafas bersamanya"


althafandra | 06/05/2018

Perihal KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang