-kehadiran Meira dan Al-

2K 35 25
                                    

Wulan sampai di gerbang kampus. Semua mata tertuju padanya, Wulan pun merasa bingung.

"Lan!!" Cazzie mengkageti Wulan dari belakang. Wulan melompat kaget. "Cazzieee.. euh nyebelin deh.".
"Lo kenapa bengong gitu sih?"
"Engga. Gue heran aja, kenapa semua orang liatin gue ya?" Kata Wulan.
"Kepedean banget lo" ejek Cazzie.
"Yehh gue serius" kata Wulan.

Cazzie melihat ke arah mading, dan langsung menarik Wulan ke tempat mading itu berada.

Wulan tersentak kaget dengan apa yang dilihatnya.
Foto Wulan terpampang jelas dengan tulisan di bawahnya 'my girlfriend #Al'

"Al?? Siapa sih tu cowok?! Mau gue hajar tu orang" Wulan merasa asing dengan nama itu dan sangat sangat merasa kesal dengan perlakuannya itu.

"Lo gak tau Al?"
Wulan mengangguk.
"Al itu cowok terkeren, terganteng dan ter ter terkenal di kampus kita ini! Masa lo ga tau sih? Dia juga orang Indonesia lho" Jelas Cazzie.
"Udah udah. Gak perlu lo jelasin. Mendingan lo anter gue temuin dia. Gue mau kasih pelajaran buat dia." Kata Wulan penuh penekanan.
"Pelajaran apa Lan? Kimia?" Canda Cazzie.
Wulan tak menanggapinya. Dia langsung pergi mencari orang yang dia cari.

                  ~~~~~~~~~
Roman dan Sam sedang bermain PS / play Station di kamar Sam. "Yahhh kalah lagi dah gue." Kata Sam putus asa. "Wiiihiii kayanya jadi nih gue di traktir" kata Roman penuh semangat.
"Yaudahlah ayo kita cari warung pecel lele di sekitar sini." Ajak Sam.
"Mana ada pecel lele disini Samsuulll" kata Roman.
                        ~~~~~~
Sam dan Roman sampai di sebuah tempat makan. Mereka sudah memesan makanan.
"Eh Man itu bukannya Lala ya?" Sam menunjuk seseorang yang ada di pojok restoran.
"Iya Stella tuh. Suruh gabung sini aja sama kita" kata Roman.
"La!" Panggil Sam. Stella menoleh. Lalu segera menghampiri mereka.
"Eh. Kalian ngapain disini?" Tanya Stella.
"Pemilihan gubernur" canda Sam.
"Ya makan lah La." Kata Roman.
"Lo sendirian aja?" Tanya Roman.
"Iya jomblo kan dia" ejek Sam pada Stella.
"Lo juga Samsulll!!" Kata Stella. "Gue lagi nunggu adek gue nih." Lanjutnya.
"Ooh.. iya Wulan pernah cerita klo lo punya adek di Belanda." Kata Roman.
"Iyaa tapi kita cuma beda satu tahun gituu" kata Stella.

"Hai!" Sedang asyik mengobrol tiba-tiba datanglah seorang gadis berambut coklat pirang. Dia adalah adik Stella. Meira namanya. "Nah.. guys.. ini Meira adek gue."

"Hai semua!" Sapa Meira.
"Mirip ya sama lo La. Tapi cantikan Meira sih" kata Sam.
Mereka tertawa.

Meira merupakan mahasiswi di kampus yang sama dengan Roman. Hanya beda jurusan. Meira mengambil jurusan seni di kampus itu, sementara Roman sastra.

"Eh Mei. Kenalin ini Sam." Kata Stella. Lalu Meira dan Sam berjabat tangan.
"Nah klo yang ini Roman." Stella memperkenalkan Roman kepada Meira. Meira dan Roman berjabat tangan. Mereka saling tatap.
"Inget yang di Romania" Sam berbisik kepada Roman.
Roman pun langsung melepaskan tangannya dari tangan Meira.

"Nama lo Meira pasti lo lahir bulan mei ya?" Kata Sam.
"Iya kok tau?" Tanya Meira.
"Klo juni berarti Junira"
Meira tertawa.
"Garing banget lu Sam" kata Roman.
"Udah udah langsung makan yu." Kata Stella.

                           §§§§

"Lan lan lan lan!" Panggil Cazzie pada Wulan.
"Apaan sih Zie!" Jawab Wulan tanpa menoleh ke arah Cazzie dan tidak menghentikan langkahnya.
"Iih Wulaaan! Berenti dulu napa!" Kata Cazzie.
"Wulaan!! Wulandarii!" Cazzie mulai cape mengejar Wulan.
"Kenapa ?" Kata Wulan cuek.
Cazzie menarik nafasnya.
"Gue cuma mau ngasih tau, kalo Al udah kita lewatin tadi. Lo kelolosan!" Kata Cazzie.
"Hah?! Kenapa lo ga bilang daritadi?" Kesal Wulan.
"Yeehh orang elunya yang susah dipanggil." Kata Cazzie.
"Yaudah mana tunjukin gue yang mana orangnya!" Kata Wulan.
"Tuh yang lagi pegang kamera!" Cazzie menunjuk ke arah taman. Disana terlihat seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi taman.
Wulandari memperhatikannya.
"Heh! Ko lo diem aja! Terpesona lo yaaa? " ledek Cazzie.
Wulandari tersadar dari lamunannya.
"Oh itu yang namanya Al! Awas aja! Berani-beraninya dia macem-macem ama gue." Wulan mengelintingkan lengan kaos yang dipakainya.

"Heh! Lo yang namanya Al?!" Kata Wulan.
Al tersentak kaget.
"Wait wait. Are you from Indonesia?" Tanya Al.
Wulandari berdecak.
"Alaaah udah deh gausah so inggris deh lo!" Jawab Wulan.
"Ehm. Ok. Iya gue Al. Kenapa?" Kata Al santai.
"Kenapa? Kenapa kata lo? Gak usah pura-pura gatau deh lo" kata Wulan.
"Santai dulu dong. Belum juga lo kasih tau nama lo ke gue" kata Al. "Duhh gak usah kebanyakan basa-basi deh." Wulan mulai kesal. "Gue mau tanya sama lo kenapa foto gue ada di mading? Dan lo ngaku-ngaku pacar gue lagi." Kata Wulan.
"Emangnya kenapa?" Tanya Al dengan santai.

"Hahh? Duhh please deh. Pokoknya gue gamau tau. Gimana caranya foto gue yang berkeliaran di mading-mading seluruh kampus ini harus hilang sekarang juga." Kata Wulan.
"Kalau enggak?" Tanya Al sambil memfoto yang ada di sekelilingnya.
"Kalau enggak..." Wulandari berfikir keras. Dia melihat camera yang sedang dipegang oleh Al. Dan ia tersenyum penuh kemenangan "Kalau enggak lo bakal kehilangan camera lo ini." Kata Wulan sambil mengambil kamera milik Al.

Al berusaha mengambil kamera kesayangan nya itu. Tetapi dia kalah cepat dari Wulan. Karena Wulan telah memasukan kamera itu ke dalam ranselnya.

"Klo lo mau kamera ini balik lagi ke tangan lo. Berarti lo harus copot semua poto gue di sekeliling kampus ini." Ancam Wulan. "dan lo juga harus kasitau semua orang klo gue. Bukan. Pacar. Lo. Inget! " lanjutnya penuh penekanan.
"Iya iya janji gue. Sini kamera nya." Kata Al.
"Et. Gak bisa gitu dong. Lo harus lakuin dulu apa yang gue suruh ke lo" kata Wulan. Dengan senyum kemenangannya.
                          
                            §§§
Sam dan Roman sampai di asrama mereka.
"Man gue nginep di kamar lo ya." Kata Sam.
"Ogah. Kamar lu aja sana!" Kata Roman.
"Yaelah Man.. sekali-kali lah. Bosen gue." Kata Sam.
"Eh Man adek nya Stella cantik juga ya." Kata Sam sambil menatap langit-langit kamar Roman.
"Hm." Jawab Roman.
"Lu mah hm. Hm. Hm. Aje. Kaya intro lagu siapa tuh lupa gue" kata Sam.
"Udah. Gue mau mandi dulu." Kata Roman.

Handphone Roman berbunyi, Sam yang sedang tertidur di kasur Roman pun terganggu. "Duhh Man! Cepetan mandi nyaa! Hp lo bunyi noh" namun Roman tak menjawab.

Untuk kedua kali nya handphone Roman berbunyi tapi Sam tetap pulas tertidur.
Dan untuk ketiga kalinya handphone Roman kembali berdering. Sam pun merasa risih. Dia mengambil handphone Roman. Nama Wulandari tertulis di layar handphone Roman.
"Man!! Si Tiwul nelpon nih!" Tiwul adalah panggilan khusus Sam kepada Wulan.
"Yaelah lama banget die mandinya" Sam pun mengangkat telfon dari Wulan.

"Halo Lan" Sam lesu.
"Lho, kok suara pacar gue gini sih?" Tanya Wulan.
"Gue Sam." Jawab Sam.
"Ooh Sampret! Roman mana Sam? Kok telfon dari gue lo yang angkat?" Tanya Wulan.
"Pacar lo lagi mandi tuh lama banget dari tadi." Jawab Sam.
"Hah? Mandi? Disani jam setengah sepuluh, berarti disana jam setengah sembilan kan? Kok malem banget? Kalian abis darimana?" Tanya Wulan panjang lebar.

"Hadeuh,, Tiwuul lo nanya-nya satu satu bisa gak?" Kata Sam.
"Yaudah makannya jawab!" Tegas Wulan.

Roman keluar dari kamar mandi.

"Nah, beres juga mandinya dia. Lan lo tanya langsung aja deh nih ke Roman. Gue mau tidur. Dah" Sam langsung menyerahkan handphone nya pada Roman.

"Halo pacaar!" Sapa Roman.
"Halo jugaa pacaar! Kok lo baru pulang sih jam segini?" Tanya Wulan.
"Iya tadi cari makan dulu sama Sam." Jawab Roman.
"Sama Sam doang?" Tanya Wulan lagi.
"Oh enggak, sama Stella juga, oya dia tadi bawa adek nya itu loh, yang waktu itu lo ceritain." Roman bercerita.
"Ooh, Meira ya? Gimana sih Man orangnya? Gue belum pernah ketemu jadi penasaran." Tanya Wulan.
"Orangnya baik, asik juga." Jawab Roman.
"Cantik?" Tanya Wulan. Wulan menunggu jawaban dari Roman.
"Cantik." Kata Roman sambil senyum-senyum dibalik telfon. Membayangkan wajah Wulan yang cemberut di sebrang sana.

"Tapi tetep cantikan bidadari yang lagi telfonan ama gue ini laah." Kata Roman.
"Gombaal!" Kata Wulan.
"Tapi suka kan??" Goda Roman.
Wulan tersenyum bahagia. Rasa rindunya pada Roman sedikit terbayarkan malam ini.
"Yaudah ini udah malem loh Lan. Tidur sana." Kata Wulan.
"Iyaa,, selamat istirahat Rompis!" Kata Wulan.
"Selamat malam bidadari.
Selamat tidur bulan purnama "Kata Roman.
Lalu telfon pun ditutup.

Yeayy sudah part 2 nih guys! Lanjut gaa niih?

Ada usulan gak nih buat cerita ini??

Semoga kalian suka sama cerita ini.. assekk.

#salam




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roman & WulandariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang