#01

42 6 1
                                    

Senin biasanya adalah hari yang dianggap horror bagi para siswa. Tapi tidak untuk siswa Victoria University. Hari sekolah adalah hari dimana mereka seperti di surga, disambut kehadiran sang bidadari. Siapa lagi kalau bukan Lalisa Manoban.

 Siapa lagi kalau bukan Lalisa Manoban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Lalisa Manoban]

Pahatan Tuhan yang paling indah nan sempurna itulah Lisa. Senyum yang manis bisa membuat siapa saja yang melihat diabetes. Tubuhnya tinggi dan indah membuat siapa saja yang melirik tak mau memalingkan penglihatannya. Cerdas dan berkompeten adalah Lisa, gadis muda yang sangat bertalenta dan berbakat. Gadis yang tak pernah mengecewakan siapapun.

Sikapnya yang bagus membuat semua orang ingin bersahabat dengannya. Tak sedikit laki laki di kampus ini yang ingin menjadi pacarnya. Tapi tak mudah untuk mendekati gadis bernama Lalisa ini.

— Hari Pertama Masuk Kuliah—

Victoria University punya caranya sendiri dalam hal pembukaan kuliah sampai pelulusan siswa nya. Hari orientasi di mana banyak siswa baru mengambil name tag mereka di meja meja yang di jaga oleh senior mereka.

"Wah wah lihat dia" seorang senior tingkat dua menunjuk ke arah Lisa. "Hanya dengan berpenampilan sederhana sudah bisa memukau semua orang, membuat banyak lelaki gagal fokus"

"Lihatlah penampilan nya  sederhana tapi terlihat sangat cantik!" Tutur seorang senior perempuan di meja paling ujung. "Tapi semua yang ia pakai adalah barang barang mahal, aku pernah melihatnya di sebuah toko brand terkenal!" Timpal senior lainnya. Tak sedikit orang yang berbisik-bisik mengomentari pahatan Tuhan yang paling indah ini.

"Maaf permisi, aku mau mengambil name tagku" tutur Lisa sembari tersenyum kepada seniornya yang tertera bernama Kim Ae Ra dan Kim Bo Hee. "O...Oh tentu saja, siapa namamu? Dari jurusan mana?" Tanya senior Ae Ra yang sedikit gelagapan itu.

"Lalisa Manoban, jurusan Akutansi" jawabnya santai dan ramah. Saat Lisa berbicara semua orang hanya melongo seperti orang bodoh. Sementara itu seniornya Kim Bo Hee kelimpungan mencari namanya yang tidak ada di daftar siswa reguler. "Maaf tapi namamu tak ada di daftar siswa reguler jurusan akutansi" jelas seniornya.

Beberapa siswi yang tidak suka pun terkekeh seperti evil saat mendengarnya. Merasa puas karena mengira ia tak di terima di Victoria University.

"Ah maaf, aku siswa platinum" tutur Lisa selagi menyelipkan anak rambutnya. "Ini kertas penerimaan ku". Senior yang mendengarnya hanya terpelongo mendengar kata siswa platinum itu.

Konon katanya Victoria University memberi gelar siswa platinum hanya ke satu siswa yang memiliki nilai 100 di semua bidang. Dan 3 tahun terakhir ini tidak ada yang mendapat gelar tersebut.

"A, Apa? Siswa platinum?!" Kim Ae Ra seniornya terkejut bukan main sambil membuka kertas surat penerimaan Lalisa. Tertera sangat jelas ada tulisan "Platinum Student" di ujung surat. Benar benar menakjubkan Kim Bo Hee pun segera mengantarkan Lalisa ke meja platinum dimana yang menjaga adalah anak anak paling populer di Victoria. Tapi apa daya mereka semua bagai langit dan bumi jika dibandingkan dengan Lisa.

because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang