O2 · gibah club

6.7K 1.3K 108
                                    

"Gaes, gue pergi sekarang ya. WOEEEY SHUHUA, GUE PULANG SEKARANG YAA!!" seru Nakyung.

Shuhua yang sedang mengganti bajunya hanya menyaut seadanya pada Nakyung. "IYA KYUNG, TITIDIJE!" seru Shuhua.

Shuhua kembali fokus pada kegiatan ganti bajunya, hingga ia menyadari bahwa ini sudah memasuki waktunya mendapat jatah bulanan.

"Hmm, anjir gue dapet." gumam Shuhua.

Shuhua segera menyelesaikan kegiatannya dan bergegas keluar dan bergabung dengan teman-temannya.

"Lama banget sih anjir, lo ganti baju apa semedi?" tanya Siyeon.

"Sorry guys, gue dapet, jadi ya, kalian tau lah." jawab Shuhua.

Keempat perempuan tersebut segera mengambil posisi duduk agak melingkar dengan ratusan butir kuaci di tengah-tengah mereka. Dalam hal gibah-menggibah, hanya kuaci yang cocok untuk dijadikan snack.

"Lagi gibahin apaan tadi?" tanya Shuhua.

"Denger-denger si bego Jaemin lagi ngincer kakak kelas. Gila sih, berani banget." jawab Heejin.

"Nyari kok anak kelas 12, fokus ujian lah." sahut Ryujin.

"Maka dari itu. Mana gaya PDKT nya Jaemin memalukan, sumpah gue malu sendiri kalo jadi kak Eunseo." kata Siyeon.

"DEMI APA ANJIR JAEMIN NGEBET KAK EUNSEO? WAH JELAS OTAKNYA MEROSOT KE DENGKUL!!" seru Shuhua.

"WAH GILA, KAK EUNSEO LUR, BERAT.. BERAT.." seru Heejin.

"Lebih begonya lagi, tiap pagi Jaemin nunggu di depan pintu, dan kalo kak Eunseo udah dateng, sama dia digombalin pake gombalan sampah. Sumpah gue kalo jadi kak Eunseo, gue bakal nyeburin Jaemin ke kolam belakang." lanjut Siyeon.

"Lo tau, gombalan Jaemin kek gini 'katak beradik makan momogi, kak Eunseo syantik, selamat pagEEE' " kata Ryujin sambil menirukan gaya gombalan sampah milik Jaemin.

"Njir mendadak gue malu punya temen modelan Jaemin." celetuk Heejin.

"Gue lebih menderita, anjir. Dari kecil udah tetanggan, mana satu sekolah mulu." kata Shuhua.

"Hmm, secara gak langsung, lo mau dijodohin sama Jaemin, Sha." kata Ryujin.

"IDIH ANJIR, MANA MAU GUE SAMA JAEMIN, 11 12 SAMA MEGALODON, BANGKE!" seru Shuhua.

"Eh gaes, gue baru inget salah satu kisah horror asrama kita!" seru Heejin tiba-tiba.

Keempatnya mendadak diam.

"Hah? Mendingan kita gibahin orang deh daripada ngomongin horror." kata Siyeon.

"Halah, mending horror aja, seru. Sok dilanjutin, Jin." kata Ryujin.

"Kayaknya gue rada setuju sama Siyeon. Hawanya agak serem gak sih? Lagian temen-temen kan kebanyakan pada pulang, asrama sepi." kata Shuhua.

"Udahlah gapapa, abis ini kita tidur berempat disini, abis itu para cowok suruh tidur di kamar sebelah, kan kosong." kata Ryujin.

"Ya menurut lo anak cowok suruh tidur di kamar cewek? Begonya sampe tumit ya lo." cibir Siyeon.

"Angkatan atas juga sering gitu, lagian kamar kita kan deket sama pos wali asrama, kalo kita ijin dulu pasti dibolehin." kata Heejin.

"Terus gimana kalo para cowok ngeliat barang-barang cewek? Kalian konslet semua, serius." kata Shuhua.

"Kamar nomer 11 penghuninya pada pulang. Ntar kita tidur di kamar gue." kata Ryujin.

Shuhua dan Siyeon hanya mengangguk-angguk. Mereka memang beberapa kali mendapati sekelompok anak laki-laki di asrama mereka di hari-hari libur seperti ini. Selama libur, mereka bebas jika ingin tinggal di asrama lawan jenis, dengan syarat harus lebih dari 3 orang dan harus melapor pada wali asrama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Hmm, yaudah deh. Kamar ini ntar kosongin aja, kita pake kamar kalian." kata Shuhua.

"Yaudah cus mau cerita apaan tadi?" tanya Siyeon.

"Kalian pernah denger Red Woman?" tanya Heejin.







tbc

Maafkan kegatelan tanganku huhu

[✔] Red Shade   (00ㅡ01 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang