" nadya ayo bangun." perintah kakakku. aku tahu kalau itu pasti kakakku. lalu aku berbalik dan menarik selimutku lagi. " nad, ayo bangun." perintah kakakku lagi. " apa sih?" tanya ku lagi. " kitakan mau ke mall." jawab kakakku. " apa. kita mau kemall. pasti mau belanja banyakkan? " tanyaku sambil bergembira. " kita mau ke mall hanya mau beli parfum papa doang." jawab kakakku. " yah....... kirain mau belanja banyak." jawabku dengan kesal. " mandi gih. mau ditinggal?" tanya kakakku. " iya iya." jawabku lagi. selesai mandi aku langsung berpakaian. saat aku ingin mengambil baju dilemari aku melihat ada selembar kertas jatuh. selesai berpakaian aku langsung mengambil kertas itu dan membalikan kertas itu. ternyata itu adalah foto bersama saat kelas 4. aku terdiam sesaat sambil memandang foto itu. aku mengingat saat pertamakalinya aku bertemu adel dan menjadi sahabat sejati. " andai saja waktu bisa diputar." tanyaku dalam hati. " nadya ayo kita berangkat." teriak mamaku. " iya iya. sebentar lagi selesaikok." jawabku. aku langsung mengambil tasku dan memasukan foto tersebut kedalam tasku. " nad, ayo." teriak mamaku lagi.
" iya mama." jawabku lagi. diperjalanan menuju mall. aku mengambil foto itu dari tasku. dan memandang foto tersebut dan terdiam sesaat. tak terasa sudah sampai di mall aku masih memandang foto tersebut." nadya.nadya,........." teriak kakakku. " karena kaget aku langsung memukul hidung kakakku. " auuuuu. sakit tahu. nanti hidung gue pesek lagi." jawab kakakku sambil kesakitan. " aduh, maafkak aku gak sengaja." jawabku sambil merasa bersalah. " lho boleh kaget tapi jangan mukul hidung gue juga kale.... masih mending dijewer dari pada pukul hidung gue." jawab kakakku lagi." oh begitu." jawabku lagi. setelah mendengar perkataan tersebut aku langsung menjewer telinga kakakku. " auuu... lho ngapain jewer telinga gue?" tanya kakakku sambil memegang telinganya. " lho katanya masih mending di jewer dari pada dipukul hidungnya." jawabku tanpa merasa bersalah. " iya tapi jangan jewer telinga gue lagi." jawab kakakku sambil marah."iya iya." " ya sudah mendingan kita turun dari mobil." ajak kakakku. kami pun turun dari mobil dan meninggalkan basemen. mama mengajak kami makan di salah satu restoran. di mall tersebut. saat makanan sudah datang aku mengambil sendok dan garpu di meja. lalu terdiam sesaat. aku memikirkan "kenapa waktu berputar begitu cepat?" tanyaku dalam hati.
" nad. nadya..." teriak kakakku. " karena kaget mendengar teriakan tersebut membuat aku kaget dan berkata" eh kaget kodok loncat." teriakku karena kaget. akibatnya semua orang yang mendengar aku berteriak kaget langsung mata mereka tertuju pada meja kami. aku sangat malu sehingga mukaku memerah sesaat. akhirnya siang berganti malam kamipun selesai berbelanja.habis berbelanja kami pergi kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
berpisah dengan sahabat sejati
Short Storysangat berat rasanya meninggalkan sahabat sejati yang selalu setia. teman yang sudah menemani dari kecil, tetapi sayang harus berpisah karena harus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. apakah mereka masih bisa bertemu walaupun terpisahkan?