Welcome to our world
Aku terpaku didepan papan tulis hitam, sakit, sesak tak mampu tuk berbicara. Goresan goresan batangan kecil berwarna putih membuat sebuah kalimat yang membuatku menjatuhkan air mata bening tak berguna ini. Aku takut, aku tak berani menoleh kebelakang dimana semua orang mengejekku sesuka hatinya.
"Lihat wajahnya! Dasar Anjing kotor pencuri, " Ujar salah satu dari mereka.
"Ahahahah, bodoh dasar bodoh!, " Semua tertawa, tertawa sedangkan aku menahan rasa sakit ini.
"Hey anak pungut kenapa kau tidak keluar saja hah?! Keluar dari sekolah ini?! Memang bodoh ya sudah tau anak pungut masih saja bertahan, kalau aku sudah pergi dari sana!, " Kata salah satu sampah ini.
"Ya begitulah kenapa orang tuanya tidak punya waktu, sudah anak pungut pembawa sial pula, ahahaha, " Ucapnya sambil tertawa.
"Pergi sana Anjing, hahaha pergi sana, curi saja tulang di tong sampah itu, dasar Anjing" Hina seseorang dengan suara yang kencang__ralat sangat kencang dan membuat semuanya tertawa pulas.
Aku termuneng kaget berusaha mencerna perkataannya, saat aku sadar langsung kuambil semua barangku yang tergeletak cukup jauh darimu. Segera aku melangkahkan kakiku dari tempat terkutuk ini, lalu berlari dan berlari menyelusuri koridor sekolah.
"Pergi sana Anjing, hahaha pergi sana, curi saja tulang di tong sampah itu, dasar Anjing"semuanya, semuanya perkataan mereka kembali berputar di telingaku, air mataku tak sanggup lagi kutahan semuanya jatuh pecah sembari aku berlari.
Aku menerobos keluar gerbang tanpa menghiraukan tatapan penuh selidik dari penjaga gerbang, lalu berlari kencang meninggalkan sekolah tercinta ini.
AUTHOR POV
Tanpa Teran sadari sesosok berjubah hitam itu memperhatikan dari kejauhan. Dengan mata merah menyalahkan menatap Teran dengan tatapan kasihan?
"Huft dasar bocah" Ucap sesosok berjubah hitam ini dengan tatapan datarnya.
"Kenapa aku lemah?! Kenapa aku tidak membela diriku saat mereka menghinaku?! " Tanya Teran sambil memukul mukul dadanya.
Sakit itu yang saat ini dia rasanyaa, kesepian? Itu selalu menghantuinya. Tanpa menghiraukan tatapan tatapan aneh dari orang orang dia terus berlari berlari dengan pakaian yang telah dipenuhi kotoran kotoran yang berasal dari air pel, rerumputan yang lengket di rambut basah miliknya, seragam putih merah nya yang kini telah berantakan.
AUTHOR POV END
Aku terbaring diatas tempat tidurku setelah semua kejadian melelahkan itu mereka menyebalkan bahkan lebih dari kata menyebalkan.
Aku pulang secara diam diam tentu saja kalau tidak pasti bibi sudah bertanya banyak padaku, ya aku tau dia sayang padaku tapi aku tidak bisa mengatakan padanya.
Malam ini entah kenapa perasaanku aneh tapi lebih tenang dari harus hari sebelumnya. Embusan angin seakan menjadi mengantar tidurku.
Dalam hitungan detik mataku sudah menutup dan kembali ke alam bawah sadarku.
'Sakit, sakit yang kurasakan kuharap tidak terjadi pada orang lain'
Bersambung......
Akhirnya aku bisa up juga, semoga kalian menyukai chapter kali ini ya guys. Jangan lupa vomentnya, Arigatou!! 😊🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO BLUE
Mystery / Thriller"Indigo-Fantasi" hm aku senang dengan dua kata ini. Why? because it's my World, duniaku mungkin sulit dipercaya " We are weird but we like it". Awal mula semua itu terjadi saat aku tak sanggup lagi menahan semuanya, menahan semua keegoisan dunia. Ak...