part 1. Angin

8 4 1
                                    

Gemercik air mengalir dengan deras di depan ku
Membawa udara dingin dan suara yang indah....
Aku bersandar kepada pohon tua yang rindang
Dan kaki ku menindih rumput hijau yang tinggi dan lebat.

Sekarang ini awan terlihat begitu indah
Saat aku melihat awan, hati ku merasa tenang
Saat aku memperhatikan nya, aku merasa bahagia
Dan setiap kali aku membahas awan, aku teringat dengan awan ku

Awan yang cantik, baik, dan jujur
Awan yang perhatian kepada angin nya.....
Tapi apakah mungkin aku dapat bertemu dia lagi?
Bertemu dengan awan yang begitu perhatian.

Aku berdiri meninggalkan tempat ini
Berjalan tanpa arah..
Awan yang indah mulai berubah
Ia mengeluarkan beban nya dan menurun kan hujan...

Langkah kaki ku terhenti di depan rumah.
Aku tak menyangka akan melihat nya lagi
"Wianca! ayo masuk, nanti kamu kehujanan"
Dan dia adalah Caca awan ku
Yang telah menjadi bagian hidup ku

Yang telah hilang tertiup angin yang tidak dapat di percaya
Dan angin itu aku.....
"Win, thanks ya...."
"Apa?"
"Sekolah pindahan yang lo saranin"
Awan terlihat puas dengan pilihan ku....
Tapi aku cukup kehilangan dia selama  satu setengah tahun

Sekarang aku sudah bekerja...
Aku melanjutkan usaha papah ku
Dan berniat menjalaninya dengan sungguh sungguh

"Win, lo mau kuliah dimana?"
"Hm.... Ntah"
"Kalo aku mau ke jepang"
"Tapi aku gak senag kalo kamu kuliah ke jepang"

Wajah Caca cemberut menandakan  ketidak senang nya
"Aku cukup kehilangan mu" kataku penuh pengharapan
"Tapi ak-"
"Kalo begitu aku akan menikah dengan mu"
Ucapan itu keluar tiba tiba dari mulut ku
"Dan ku bawa kamu mengelilingi dunia bersama ku"
Aku tak rela kehilangan awan ku lagi

"Lo gak ngelindur win?"
"Ayo ikut Aku ca"
Aku mengajaka Caca ketempat mamah dan papah ku, disana juga ada mamah dan papah nya Caca

"Mah"
Mamah ku menoleh
"Kenapa wianca?"
Aku duduk di depan mamah ku dan menarik nafas dalam dalam,
Papah ku juga terlihat penasaran
"Aku ingin menikah dengan caca"

Semua orang disini tampak begitu kaget....
Begitu juga dengan Caca yang tak percaya dangan kata kata ku
"Kalau begitu papah akan merestui mu"
"Om juga setuju setuju saja"
Dan yang begitu mengagetkan, semua orang disini merestui nya
"Baiklah... Caca juga setuju"
Dan sekarang aku tidak akan kehilangan awan ku lagi.....
 

           
                              ***

Disini tertulis Wianca & Caca
Tulisan yang membuat aku begitu bahagia
"Win, undangan nya tolong bawa sini!
Mau papah sebar"
"Iya pah"

"Permisi" seseorang mengetuk pintu
"Ya. Sebentar!" dan dia adalah Caca
"Ayo ca ikut aku"
"Kemana?"
"Belanja"
Aku membukakan pintu mobil untuk Caca dan mempersilahkan nya masuk.....
Ini pertama kali nya aku gugup berada di samping nya....

"Em, gimana SMA mu win?"
"Aku belajar cukup keras"
"Kenapa?"
"Karna saat kamu pindah, aku memutuskan belajar sambil bekerja"
"Emang kamu kerja apa win?"
"Bisnis besar milik papah ku"

Kami sampai di sebuah toko emas terbesar di kota ini
"Ayo ca"
Aku mengajak Caca masuk....
Sejujur nya Aku gak paham masalah perhiasan.....
Dan mamah ku terlalu sibuk....
"Ambil yang kau mau"
Caca menganggguk, aku hanya bisa tersenyum dan diam menunggu, sampai akhir nya dia datang kepada ku dengan sebuah cincin emas

"Kamu tidak memilihkan untuk ku?"
"Tidak"
Dia memberikan cincin pilihan nya kepadaku dan aku membayar nya
"Win"
Caca menghampiri ku dengan senyum nya yang manis
"Aku tidak memilihkan untuk mu"
Caca merogok rogok tas nya
"Tapi Aku membelikan cincin yang sama untuk mu"
    
                               ***
Note:
Untuk kelanjutan cerita nya akan menyusul sekitar seminggu lagi...
Jangan lupa vote dan komen cerita ini ya...🙇🙇🙇
Sampai ketemu di cerita selanjut nya🙏

wiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang