1

159 21 1
                                    


Kim Tae Hyung tertidur di bawah pohon yang rindang dengan buku yang menutup seluruh wajahnya, angin yang menghembus pelan membuat suasana semakin tenang.

"Taehyung!!" teriak seorang gadis dari kejauhan membuat Taehyung terbangun dari tidurnya

Tehyung melihat kearah suara yang tidak terdengar lagi ternyata gadis yang tengah memanggil namanya terjatuh karena tersandung akar pohon.

"nunna!"triak Taehyung

"Gwenchana? sudahku katakan untuk lebih berhati-hati" ucap taehyung membantu gadis itu

"asshh... pelan-pelan kakiku sakit"

"tunggu disini aku akan mengambil tasku di sana" ucap Taehyung

"aniyo..aniyo.. ada hal yang lebih penting dari luka ini" ucap (y/n)

"apa maksudmu luka sebesar ini tidak lebih penting? Jammkan man" ujar Taehyung lalu berlari mencari tasnya di tempat ia tidur tadi

"Yaa Taehyung, aku lulus!!" triak (y/n)

Taehyung yang mendengar segera kembali ke hadapan gadis itu dengan mata yang berbinar-binar

"Jeongmal? chukaee nunna!" seru Taehyung

"aniyo... selamat saja tidak cukup, kita harus merayakanya aku akan mentraktirmu" lanjut taehyung sambil memberikan obat pada gadis itu

"Tidak-tidak, aku tidak tau sekaya apa kau Kim Tae Hyung jadi kata traktiran begitu gampang keluar dari bibir mungilmu itu" ucap (y/n) memegang bibir Taehyung

Taehyng yang bibirnya di sentuh (y/n) hanya bisa tersenyum namun di dalam dadanya jantungnya berdetak 2x lebih cepat dari sebelumnya.

"aku akan menutup tokoku lebih awal dan aku akan membuatkan sesuatu yang enak untukmu" ujar (y/n)

"call"

Taehyung sudah siap dengan pakaianya, ia segera turun dari kamarnya menuju ke rumah (y/n), baru hendak mengambil kunci mobilnya Taehyung di panggil oleh ayahnya

"Taehyung" ujar namja paruh baya

Ia Kim Tae Jun pengusaha Taesan Group yang tengah hangat di perbincangkan karena kesuksesanya, tidak banyak yang tau tentang kedua anaknya yaitu Taehyung dan Taewon karena ia tidak ingin kehidupan anak-anaknya di manfaatkan sebagian orang.

"wae appa?" Tanya Taehyung

"kau tidak makan dirumah?" Tanya ayahnya

"aku sudah ada janji dengan nunna" ujar taehyung

"nunna, nunna, nunna" ujar Kim Tae Won sinis

"diam kau anak kecil" balas Taehyung sinis

"bawa dia kemari, eommamu ini sudah tua sudah menginginkan cucu" ujar ibundanya

"eomma mu benar Taehyung" ucap ayahnya

"aku tidak ada hubungan dengan nunna (y/n)" ujar Taehyung

"banyak alasan kau, pergi selalu berdua, dan ingin satu kampus dengan dia, apa itu yang di sebut tidak punya hubungan?" Tanya Ayahnya

"iyaa tidak ada hubunganya, sudah yaa Taehyung sudah terlambat" ucap Taehyung meninggalkan rumah

Taehyung kini berada di depan toko (y/n) ia sebelumnya sudah memberi kabar ke (y/n) bahwa ia sudah berada di depan restoranya

"maafkan aku, pelanggan hari ini jauh lebih banyak dari sebelumnya" ujar (y/n)

"tidak apa-apa, ohyaa ini untukmu nunna selamat atas kelulusanmu" ucap Taehyung senang

"wahh bunga matahari, kau memang sahabat terbaikku Taehyung trimakasih"

Tehyung merasa dihantam dengan begitu keras saat (y/n) hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat 'tidak bisakah aku menjadi kekasihmu nunna?' ucap Taehyung dalam hatinya

Di perjalanan menuju ke rumah (y/n) tehyung hanya diam tidak berkata sedikitpun, namun (y/n) belum menyadari perubahan Taehyung

Saat sampai Tehyung duduk diapartmen (y/n) yang sederhana tempat tidur dan dapur ada di ruang yang sama namun terlihat sangat rapi dan bersih.

Taehyung terus memperhatikan (y/n) yang sedang menyiapkan makanan,

"makanan siap" ucap (y/n)

Tehyung memakan makanan yang (y/n) siapkan dengan perlahan, akhirnya (y/n) menyadari perubahan taehyung

"apa yang kau pikirkan Taehyung?, apakah makananku tidak enak?" Tanya (y/n)

"makananmu selalu enak nunna" ujar Taehyung lalu memakan makananya dengan lahap namun tiba-tiba (y/n) mengambil sumpit yang digunakan Taehyung

"kau tidak pandai menyembunyikan sesuatu Kim Tae Hyung" ucap (y/n)

Taehyung menatap makananya dan menghela nafas panjang, ia tidak berani menatap wajah (y/n) ia terlalu gugup sekarang

"Taehyung aku bertanya pada mu" ucap (y/n)

"aku menyukaimu Nunna" ucap Taehyung pelan namun masih bisa di dengar oleh (y/n)

(y/n) meletakan sumpitnya lalu terdiam, enggan menatap wajah Taehyung juga mereka terdiam cukup lama dan akhirnya (y/n) berani menatap Taehyung

"Tae maafkan aku, aku tidak pantas untukmu aku hanya gadis mis—"

"tidak perlu di lanjutkan nunna,trimakasih untuk makananya ini sudah larut malam sepertinya aku harus pulang" ujar Taehyung tidak menunggu jawaban dari pemilik rumah lalu pergi

Taehyung pulang dengan keadaan kacau mata merah dan pakaian yang acak-acakan, setelah sempat berkeliling dengan mobilnya berkeliling kota seoul

"Yaa Kim Tae Hyung kau meng—" ucapan terpotong melihat kakakknya yang kacau

"apa yang terjadi hyung?" Tanya Taewon panik

Taehyung duduk di meja makan dengan taewon duduk di sampingnya menghadap kearah Taehyung, Taehyung terdiam cukup lama entah apa yang ada dipikiranya sementara Taewon mengambil air putih untuk Taehyung .

"Taewon" panggil Taehyung

"Wae? Wae?" sahut Taewon

"apa aku sangat jelek?" Tanya Taehyung

"tidak mungkin! Kau tampan sangat tampan, kenapa hyung begini?"

"kau memujiku, hahaa!" ujar Taehyung tertawa keras namun airmatanya ikut mengalir

Taewon hanya menatap kakaknya nanar, entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Selama ia hidup bersama Taehyung belum pernah ia melihat kakaknya seperti ini

Biarpun Taehyung dan Taewon suka bertengkar satu sama lain, namun mereka sangat romantis dan perhatian biarpun tidak secara langsung.

"hyung ini masih jam 11 malam, mau jalan-jalan denganku?" Tanya Taewon

"aku sudah berkeliling tadi" ujar Taehyung dengan kepala masih di atas meja

"itu kan hyung, tapi bersmaku kan belum" rengek Taewon

Entah apa lagi yang harus adiknya lakukan selain mengajak kakaknya jalan-jalan keluar rumah

.

.

.

.

.

Be Queen To Me

SORRY TYPO

AND DON'T FORGET VOMMENT


19-08-2018

Be Queen To MeWhere stories live. Discover now