Tidak ada yang lebih indah di dunia ini dibandingkan menikmati suasana pagi hari bersamamu
Cepat bangun, temani aku mengenang masa lalu dan membicarakan masa depan*Sean M Nelson
***
"Morning pa, ma " sapa Sean berjalan kearah meja makan sambil mencium papa dan mamanya bergantian."Morning" jawab papa Sean sambil menikmati sarapan paginya.
"Morning my boy mama yang ganteng, sini sayang sarapan dulu biar kamu gak sakit perut disekolah" bujuk Bianca mama Sean yang terlalu memanjakan Sean karna anak tunggal terlebih lagi soal makanan mama muda satu anak ini sangat tidak rela jika keluarganya makan asal-asalan dan bukan masakannya.
"Iyaa mamaku sayang" jawab Sean patuh sambil menikmati sarapan pagi buatan mamanya.
"Oh iya sayang nanti kamu jadi kan pemotretan dimajalah tante Diana? Sekali kali gak papa lagian anak mama kan ganteng pasti banyak yang suka secara mamanya cantik banget,iya gak pa?" Tanya Bianca sambil senyum-senyum membanggakan dirinya karna dikarunia wajah cantik dan anak yang rupawan, sebenarnya wajah Sean lebih mirip Mikey papanya tapi Bianca tidak terima karna baginya wajah rupawan anaknya itu menurun dari dirinya .
"Hmmm" jawab Mikey acuh sembari melirik wajah istrinya yang masih dengan ekspresi pedenya.
"Sean mah ngikut mama aja" jawab Sean diikuti acungan jempol dari mamanya.
***
Pagi ini seperti biasa sebelum kesekolah Sean ke basecame terlebih dahulu apakah akan bolos sekolah atau tidak karna ini adalah hari senin terlebih lagi ada pelajaran matematika yang gurunya kiler parah. Basecame mereka ada disamping sekolah digang kecil dan tidak banyak yang tau alasannya agat mudah jika mereka ingin membolos karna cukup dengan meloncati pagar, Sudah pasti ini ide dari Sean siapa lagi diantara mereka yang doyan bolos jika bukan dia.
Sean bukan bad boy yang digandrungi banyak sekali wanita sampai antri-antri, dia hanya laki-laki peciciln yang memiliki kadar pede dan ketampanan diatas rata-rata.
"Lo jadi bolos gak bro?" Tanya Dimas salah satu teman Sean sesampainya di basecame.
"jadi lah gila lo pusing gue ketemu guru kiler macem buk narti lagian hari ini gue ada pemotretan dimajalah tante gue, biasalah kalo cowok ganteng emang gini jadi wajar, yagak bro" jawab Sean antusias dengan nada pedenya yang sama persis seperti mamanya sambil menjambul-jambulkan poni rambutnya.
"Pede gile lo tapi kali ini gue gak ikut-ikutan ya bro resiko tanggung sendiri udah kapok gue disuruh ngepel toilet sekolah" perkataan Dimas diikuti anggukan dari teman-teman Sean yang lain.
Memang betul terakhir mereka bolos sekolah bersama dan diketahui salah satu guru, mereka hrus menerima resiko bahwa ketampanannya runtuh seketika karna harus membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah nya.
"Iyaa sob gue juga, bisa ancur reputasi gue kalo sampe ngepel toilet lagi" jawab Adit diikuti anggukan santai dari Sean.
"Gue juga kapok sob kita udah mau ujian bisa-bisa gak lulus mau ditaro mana muka ganteng nan rupawan macem abang ini" timpal Dhio dan Jhio kembarannya yang frustasi sambil ngacak-ngacak rambut dengan wajah yang dibuat seolah sedang menangis
Teman-teman Sean bisa dibilang memiliki wajah yang sama rata rupawannya walaupun tidak terlalu terkenal tapi cukup banyak yang antri untuk mendapatkan cinta mereka.
"Yaelah cemen lo pada yaudah deh gue sendiri aja" Sean langsung mengganti seragama sekolahnya dengan kaos putih dan jaket berwarna merah yang dibawa dari rumah.
"Daaahh cowok ganteng mau bolos dulu" ucap Sean nyelonong pergi sambil melambaikan tangan kearah teman-temannya.
Tiba-tiba Sean berhenti "Ohh iyaa, jangan kangen ya sama gue secara gue ngangenin, kalo cewek gue tanya bilang aja gue ada urusan" tambah Sean sambil cengengesan.
Iya, Sean memang sudah memiliki pacar yaitu Claudia salah satu cewek cantik disekolahnya yang Sean tembak satu tahun lalu, tapi karna sifat Claudia yang terlalu protektif mengatur segala urusan Sean mulai dari pakaian semua harus sesuai keinginannya dari situ sean mulai lelah tapi apa mau dikata memutuskan Claudia tidak semudah memutuskan hubungan anak kucing dan induknya.
"Dihhh...najis lo bege" jawab Dimas Adit Dhio dan Jhio bersamaan diikuti tawa dari mereka semua.
"Gila tu bocah gak ada kapok-kapoknya emang, yaudah ayok masuk sekolah keburu bel" ucap Dimas sambil menarik tangan Adit dan Farel.
Belum sempat masuk tiba-tiba,
"Dim...Dimas, honey gue mana?" dengan nada khas cempreng nya yang bisa membuat gendang telinga bermaslah secara tiba-tiba."Apaan sih lo teriak-teriak mulu" jawab Adit kesal.
"Iss gue tanya sama Dimas bukan sama tuyul, Sean gue mana?" jawab Claudia sinis memalingkan wajahnya dari Adit.
"Kayak gatau Sean aja biasa bolos lagi dia, udah ah gue mau masuk...oh iya Claudia yang cantik tolong ya volume suara lo dikecilin dikit bisa pecah gendang telinga anak-anak satu sekolah denger suara toak rusak macem lo" jawab Dimas sambil nunjuk telinganya diikuti tawa dari teman-temannya.
"Is rese lo pada" jawab Claudia kesal menghendaki hentakan kakinya memasuki gerbang sekolah.
***
*AN: Cerita ini adalah cerita pertama yang aku publish, walaupun masih banyak kekurangan aku harap cerita ini dapat menghibur kali. kalau kalian tertarik atau membaca cerita ini dimohon untuk Voment = Vote dan Comment.
untuk menghargai penulis yang sudah susah payah membuat, karna menulis tidak semudah yang dibayangkan.
HAPPY READING 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
SEAN
Teen FictionArti waktu sebagai sesuatu yang terus berjalan dan tidak bisa diputar mundur Tapi beberapa orang butuh berkali-kali merasakan penyesalan untuk bisa memahami arti waktu Beberapa orang butuh berkali-kali ditinggalkan untuk tau seberapa berharganya wak...