SEAN: ENAM

42 1 0
                                    


Jangan terlalu menyalahkan takdir
Karna suatu saat kamu akan menyukainya

*Sean M Nelson


***
Hari ini Sean pergi kesekolah menaiki mobil kesayangannya Koenigsegg CCXR Trevita yang harganya sangat fantastis dan jarang sekali dia pakai tapi bagi Sean bukan karna harga fantastisnya yang membuatnya sangat menyayangi mobilnya itu melainkan karna mobil ini diberikan oleh papanya sebagai hadiah sweet seventeennya satu tahun lalu.

"Ngapain lo dipanggil kepsek?" suara itu milik Dimas yang merasa penasaran karna tiba-tiba kepsek memanggil Sean.

"Palingan juga ketauan bolos disuruh ngepel wc tu bocah" ucapan duo kembar direspon anggukan dari teman-temannya.

"Apaan ganteng gini ngepel wc, gue slepet dikit aja udah klepek-klepek itu kepsek minta gue nikahin" jawaban sean sontak membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

"Najis kurang-kurangin dah itu pede" Adit yang merespon masih dengan tawanya.

"Serius gue anying" Dimas merasa semakin penasaran karna jika Sean mendapat hukuman itu sama saja mereka semua juga dihukum, bagaimana tidak Sean slalu meminta teman-temannya membantu menyelesaikan hukumannya itu dan dia hanya berdiri didepan pintu kamar mandi sembari memerintah.

"Jadi tadi kepsek nyuruh kita manggung di acara sekolah minggu depan, sebenernya gue pengen nolak tapi berhubung gue sadar sih disekolah ini gak ada yang setampan gue, jadi yaaa gue trima aja" ucapan Sean membuat teman-temannya begidik ngeri bagaimana bisa penyakit pede semakin hari semakin akut.

Satu minggu lagi memang akan diadakan acara ulang tahun untuk sekolahnya, seperti biasa guru-guru meminta Sean beserta teman-temannya untuk mengisi acara disekolahnya.

"Jadi kapan mau latihan" suara Dimas memecah suasana.

"Lusa aja gimana? dirumah gue" ucapan Adit lalu diiyakan semua temannya.

"Tumben kaleng rombeng gak kesini se" Dimas merasa heran tidak biasa-biasanya mereka bisa setenang ini duduk di jam istirahat tanpa ada makhluk astral yang mengganggu satupun.

"Maksud lo?" Sean tidak mengerti siapa yang temannya maksud dengan kaleng rombeng.

"Cewek lo lah njing siapa lagi"

"Ngambek doi sama gue, pusing gue lama-lama ngadepin sifat childish dia" Sean sangat frustasi saat ini, dulu awal pacarn Claudia sangat bijak dan dewasa itu penyebabnya Sean bisa bertahan sampai sekarang tapi lama kelamaan sifat itu musnah entah kemana digantikan dengan sifat childishnya yang sangat menyebalkan.

"Kenapa gak lo putusin coba percuma pacaran tapi hati lo udah gak buat dia, yang ada lo tertekan bisa gantung diri" Dimas memang yang slalu mengerti Sean itu penyebabnya diantara temannya yang lain Dimas lah yang paling dekat dengannya.

"Mulut lo udah kayak saringan tahu tipis amat njing, lo lupa udah berapa kali gue bilang putus ke dia" memang sudah tidak terhitung berapa kali Sean mengucapkan kata putus ke Claudia tapi hanya dianggap angin lalu olehnya sampai Sean memilih menyerah dan menjalaninya saja.

"Sabar ini cobaan" Dimas terbahak-bahak mengingat terakhir kali Sean Memutuskan Claudia itu sangat lucu baginya.

"Nah loh mati gue" Sean kelabakan bingung menatap sudut ruangan diikuti Dimas yang melihat tepat sosok yang saat ini sedang Sean lihat.

"Panjang umur tuh orang, mampus gue gak mau ikut campur" Sebelum sempat dimas berdiri meninggalkan Sean tapi justru Sean yang sudah lari terbirit-birit seperti dikerjar debt collector.

"Gila suami takut istri bener tu bocah" gumam Dimas melihat temannya terbirit-birit.

***

Saat ini dikamar apartmentnya Aidyn sedang tidur dikasurnya, karna kejadian kemarin mendadak pertahanan tubuhnya anjlok sehingga hari ini terpaksa harus libur kerja dan menghabiskan harinya diatas pulau empuk dan nyaman tapi dengan tubuh yang rasanya hampir remuk karna linu.

"Bukannya ada yang nawarin makan perhatian justru ini perhatin amat hidup gue" gerutu Aidyn sembari duduk disudut kasur.

Kepalanya sangat pusing hanya untuk sekedar duduk, dia berniat pergi ke supermarket untuk membeli bahan dapur tapi situasi sedang tidak memungkinkan sehingga dia memutuskan memasak mie instan yang ada di lemari untuk sekedar mengganjal perut yang sudah berpesta ria menunggu makanan datang.
Setelah memakan mie instan Aidyn melanjutkan tidur siang yang tertunda berharap kepalanya sudah tidak sepusing sekarang jika bangun nanti.

***

*AN: Cerita ini adalah cerita pertama yang aku publish, walaupun masih banyak kekurangan aku harap cerita ini dapat menghibur kalian☺ . kalau kalian tertarik atau membaca cerita ini dimohon untuk Voment = Vote dan Comment. untuk menghargai penulis yang sudah susah payah membuat, karna menulis tidak semudah yang dibayangkan.

HAPPY READING 😉

SEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang