PROLOG

138 5 0
                                    

*Cerita by : Nurul Fathia

* Gambar Ilustrasi by : http://jagoanpaper.blogspot.com/2014/04/wallpaper-danbo-galau.html


Pernahkah kamu mencintai seseorang di sekolah?

Apakah seseorang itu yang menjadi penyemangat hari-harimu ?

Apakah dia yang selalu menjadi alasanmu tersenyum bahagia ?

Apakah kamu pernah menyatakan perasaanmu kepadanya ?

Jika belum,,,

Bagaimana jika hari ini adalah hari terakhir kamu bertemu dengannya ?

Akankah kamu berlari ke arahnya dan menyatakan perasaanmu...

Atau ....

Kamu tetap memilih diam dan memendam perasaan ini untuk selamanya ...




Juni 2010

"Ra ... Ayo acara perpisahannya mau dimulai ...", teriak Laras dari atas panggung.

"Eh ... iya Ras, bentar lagi gue naek ke atas ...", Jawabku yang tersadar dari lamunan di tangga samping panggung.

Aku pun langsung mengikuti Laras naik ke atas panggung dan menempati posisi paduan suara. Hari ini adalah hari diadakannya acara perpisahan kakak kelasku. Aku dan sahabatku Laras terpilih sebagai bagian dari anggota paduan suara untuk acara ini. Kami duduk berbaris di atas panggung menghadap ke Ratusan orang yang menghadiri acara perpisahan tersebut. Ada kakak-kakak kelas tiga yang berpakaian jas dan kebaya, ada para guru, ada siswa-siswi kelas satu dan dua yang berpakaian batik, serta para orang tua siswa/i kelas tiga yang turut diundang untuk menghadiri acara perpisahan ini .

"Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh", terdengar suara dua orang pembawa acara yang mengucapkan salam secara bersamaan.

"Wa'alaikumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh", Jawab para hadirin serempak.

Acara perpisahan pun dibuka. Dimulai dengan sambutan-sambutan dari panitia dan kepala sekolah, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua OSIS, perwakilan dari kakak kelas tiga, sampai ke acara selanjutnya yaitu persembahan dari tim paduan suara.

"Acara selanjutnya adalah medley yang akan di nyanyikan oleh tim paduan suara MAN 102 Jakarta", ucap pembawa acara.

Yang aku rasakan bukanlah grogi karena harus tampil dihadapan orang banyak. Bukan juga takut lupa lirik atau gerakan. Tapi entah mengapa hati ini bergetar ketika menyanyikan lagu demi lagu yang dipersembahkan untuk kakak-kakak kelas tiga. Lagu demi lagu ku nyanyikan sambil menahan mata yang sudah tidak kuat membendung tetesan demi tetesan air mata. Seperti ada yang menusuk tajam dan perih di hati ini, karena sambil menyuarakan lagu yang dinyanyikan, aku tak kuasa mengingat segala kenangan yang telah kulalui selama setahun ini. Kenangan bersama kakak kelas yang sudah lulus dan akan berpisah, kenangan terindah ku bersama "DIA".

^_Bersambung_^

ADA CINTA DI ALIYAHWhere stories live. Discover now